Feb 6, 2018

Copas Mutiara Pagi

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
بِسْــــــــــمِ اللّهِ الرّحْمنِ الرّحِيْـــــــمِ

Semangat Pagi Saudaraku,

Keterbatasan manusia dalam menjalani kehidupan ini menyadarkan kita untuk melakukan 2 (dua) hal yaitu ikhtiar dan do'a.

Ikhtiar adalah upaya/usaha manusia dalam melakukan kegiatan untuk mencapai tujuan yang diinginkan sebagaimana panduan Allah SWT.

*إِنَّ اللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّىٰ يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ*

_*Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri"*_ (TQS Ar-Rad [13]: 11).

Adapun Do'a adalah pengakuan diri terhadap kelemahan yang ia miliki. Oleh karena itu, ia memerlukan kekuatan Allah SWT untuk dapat mencapai apa yang diinginkannya.

Islam mengajarkan bahwa dalam menjalani kehidupan ini, harus ada keserasian hubungan antara ikhtiar dan do'a sebagaimana Allah SWT berfirman:

*ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ ۚ إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ*

_*"Berdo'alah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu. Sesungguhnya orang² yang sombong tidak mau menyembah-Ku akan masuk neraka Jahanam dalam keadaan hina dina"*_ (TQS Al Mu'min [40]: 60).

Memang, dalam realitas kehidupan banyak juga yang berusaha tanpa berdo'a, usahanya berhasil dengan baik bahkan melebihi mereka yang berusaha dan berdo'a. Namun, banyak pula yang telah berusaha dengan 99.9% hampir berhasil, tiba² gagal total.

Saudaraku yang dirahmati Allah SWT,

Islam sangat melarang umatnya untuk mendatangi peramal, ahli fengsui atau dukun walau hanya bertanya peruntungan tahun ini, hari baik, jenis usaha atau apa pun karena hal itu berarti dia telah menduakan kekuasaan Allah SWT Yang Maha Mutlak.

Oleh karena itu, penyerahan diri kepada Allah SWT dan percaya akan takdir Allah merupakan inti do'a yang diajarkan Islam. Dengan demikian, ketika kita berdo'a, maka bermohonlah hanya kepada Allah SWT bukan kepada yang lain sebagaimana perintah Allah SWT pada ayat di atas.

Setelah kita berikhtiar dan berdo'a, maka serahkanlah hasilnya kepada Allah SWT. Itulah yang dinamakan tawakal.

*وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ*

_*"Dan barang siapa bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan keperluannya..."*_ (TQS Ath-Thalaq [65]: 3).

Semoga pesan singkat ini bermanfaat dan mohon maaf jika kurang berkenan. Mari kita saling mengingatkan dalam hal kebaikan dengan penuh kebenaran dan kesabaran.

Selamat beraktifitas. Semoga seluruh aktivitas kita senantiasa mendapat ridha Allah SWT. Aamiin.

بَارَكَ اللّهُ فِيْك
وَالسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ.

Surat Kepada Para Tokoh

Rasul ﷺ Tidak Mengakui Mereka

*(Surat kepada para tokoh)*

Saya heran mengapa hadits ini jarang dibahas, atau hampir-hampir tak terdengar. Ataukah mungkin kita yang lalai?

Rasulullah ﷺ bersabda;

«اسْمَعُوا، هَلْ سَمِعْتُمْ أَنَّهُ سَيَكُونُ بَعْدِي أُمَرَاءُ؟ فَمَنْ دَخَلَ عَلَيْهِمْ فَصَدَّقَهُمْ بِكَذِبِهِمْ وَأَعَانَهُمْ عَلَى ظُلْمِهِمْ فَلَيْسَ مِنِّي وَلَسْتُ مِنْهُ وَلَيْسَ بِوَارِدٍ عَلَيَّ الحَوْضَ،َ»

"Dengarkanlah, apakah kalian telah mendengar bahwa sepeninggalku akan ada para pemimpin?
Siapa yang masuk kepada mereka, lalu membenarkan kedustaan mereka dan menyokong kezaliman mereka, maka dia bukan golonganku, aku juga bukan golongannya. Dia juga tak akan menemuiku di telaga."

Hai muslim, tahukah kamu apa itu telaga Nabi ﷺ?
Setiap Nabi memiliki telaga, dan mereka berbangga dengan banyak pengikutnya yang akan singgah padanya.
Telaga Rasul kita Muhammad ﷺ adalah paling ramai.
Padanya ada gelas yang jumlahnya seperti bintang di langit.
Siapa yang meminum darinya tak akan haus selamanya.
Telaga ini terletak di padang Mahsyar sebelum para hamba melewati shirath.
Airnya mengalir dari sungai / telaga Kautsar yang ada di Jannah.

Namun sayang, ada umat Nabi ﷺ yang akan diharamkan dan diusir dari telaganya.
Tahukah kamu siapa mereka?

Akan ada pemimpin-pemimpin pandai berdusta dan menzalimi rakyatnya.
Siapa yang;
1. Berkawan dengan mereka
2. Selalu membenarkan keputusan pemerintah, meski dengan modal dusta
3. Menyokong mereka menzalimi rakyat

Rasulullah ﷺ mengancam mereka;
1. Mereka tidak diakui sebagai pengikut Rasul ﷺ. Meskipun mereka merasa diri sebagai pengikut Sunnah / Salaf.
2. Rasul ﷺ tidak sudi dianggap oleh mereka. Wa Lastu Minhu
3. Mereka diusir dari telaga Nabi ﷺ.

Wahai Ulama...
Wahai Ustadz...
Wahai Muslim...
Ittaqullah...

Kamu merasa di atas Sunah Rasul ﷺ, padahal beliau tidak akui. Karena kamu selalu membela penguasa zalim.

Densus 88 yang menghalalkan darah kaum muslimin, tidak kamu ingkari. Justeru kamu katakan sebagai mujtahid?
Subhanallah...
Dan ternyata fatwamu hingga saat ini belum kamu cabut.
Kapan kamu bertaubat?

Hai kalian para tokoh agama, kalian datangkan dan sambut tokoh Yordania untuk membela BNPT, hanya untuk memata-matai kaum muslimin?

Hai para Kyai, kalian terima harta pemerintah, bahkan dari orang jelas Kafir, lantas membenarkan setiap kezaliman mereka, lalu ikut menyerang kaum muslimin lainnya.

Hai kalian yang dianggap Ulama, kalian dukung partai-partai penista agama, apakah karena mereka berkuasa? Lalu kalian takut?

Hai handai taulan agama, kamu bela kemaksiatan yang jelas kedurhakaan kepada Allah, kamu bela LGBT, hanya untuk membenarkan mereka yang berkuasa?

Kalian yang mengatakan pemerintah sebagai Ulil Amri yang wajib ditaati 100 %, tidak boleh dikritik, bahkan kadang kalian ikut membela mereka. Perhatikanlah hadits itu!

Mengawali hadits di atas Rasul ﷺ bersabda Isma'uu (Dengarkanlah). Seolah beliau mengingatkan kita untuk waspada.

Namun mereka yang jujur dan ikhlas membela agama, Rasul ﷺ berjanji untuk mereka;

وَمَنْ لَمْ يَدْخُلْ عَلَيْهِمْ وَلَمْ يُعِنْهُمْ عَلَى ظُلْمِهِمْ وَلَمْ يُصَدِّقْهُمْ بِكَذِبِهِمْ فَهُوَ مِنِّي وَأَنَا مِنْهُ وَهُوَ وَارِدٌ عَلَيَّ الحَوْض

"Siapa yang tidak masuk kepada mereka, tidak menyokong kezaliman mereka, tidak membenarkan kedustaan mereka, maka dialah golonganku, dan akupun golongannya. Dan ia akan menemuiku di telaga."

HR. Tirmidzi, no. 2259. Dishahihkan Syaikh Al Albani.

Semoga tulisan ini mengingatkan siapa saja yang membacanya.
Kita memohon kepada Allah ikhlas dalam setiap ucap dan amal.
Allahumma taqabbal

NB:
Saya tidak menghalalkan tulisan ini ditambah dan dikurang.
Jazakumullohu Khoiron

Tulisan Asyari Usman, mantan Wartawan Senior BBC

TULISAN YANG SANGAT BAGUS, YANG WAJIB DIBACA OLEH SIAPAPUN, WABIL KHUSUS IBU MEGAWATI YANG PUTRINYA PRESIDEN SEOKARNO DAN KELUARGA BESAR PDIP.

Untuk Saudaraku, Warga PDIP
by Asyari Usman, mantan wartawan senior BBC

Salut terhadap keimanan Anda pada slogan "tidak boleh ada agama apa pun yang mengklaim kepemilikan atas Indonesia." Dalam konteks terkini di Indonesia, tentu "agama" yang dimaksudkan oleh slogan ini adalah Islam. Begitu juga ketika Ibu Megawati Soekarnoputri menyebut keberadaan "ideologi tertutup" (dalam pidato ulang tahun PDIP ke-44), saya yakin sekali telunjuk Bu Mega waktu itu tertuju kepada Islam dan umat Islam.

Karena itu, mohon maaf, saya akan mendikotomikan PDIP vs Islam sepanjang tulisan saya ini. Anda tidak perlu malu-malu atau ragu bahwa setiap kali saudaraku PDIP menyebutkan lawan Anda, saya yakin 100% yang Anda maksud itu merujuk pada Islam dan umat Islam. Kalau Anda membantah, silakan buat sidang para saksi ahli bahasa, ahli politik, ahli psikologi dan ahli sejarah untuk menilai ke mana "telunjuk permusuhan" itu Anda arahkan.

Mungkin saja Anda akan berkilah, "Ah, yang kami maksudkan adalah orang Islam yang radikal, yang tidak toleran, dsb". Kalau yang diam-diam dan tidak mengganggu agenda Anda dan agenda-agenda para sekutu Anda, itu tidak masalah.

Anda akan mengatakan, "Orang seperti Habih Rizieq Shihab (HRS) dan gerbong FPI-nya, itulah yang akan kami sikat habis," seperti dikatakan oleh ketua PDIP Surabaya (silakan cari di YuoTube: pidato ketua PDIP Surabaya).

Jika Anda berpikiran seperti itu, saya khawatir Anda keliru, wahai saudaraku warga PDIP. Sebab, suka atau tidak suka, HRS dan gerakan FPI yang berkaitan dengan akai-aksi damai belakangan ini mendapatkan sambuatn langsung atau tidak langsung dari semua komponen umat Islam secara luas. Kita hitung saja, seberapa kuatkah FPI dan HRS untuk bisa mempengaruhi 3-4 juta umat Islam yang ikut dalam sejumlah aksi damai? Kalau umat secara luas tidak mendukung, kecil kemungkinan HRS bisa mengerahkan umat Islam sebegitu besar.

Dalam kajian psikologi massa dan kajian survei dengan random sampling, jumlah yang sebegitu besar semestinya mencerminkan basis dukungan yang sangat besar pula di kalangan umat Islam. Singkatnya, kalau Anda sekarang membidik HRS dan FPI, dan mengatakan bahwa Anda akan menghancurkan mereka, saya yakin 110% bahwa puluhan juta umat Islam di luar FPI merasa mereka juga adalah sasaran "sikat habis" yang Anda maksudkan.

Saudaraku, warga PDIP. Bagus sekali keinginan Anda untuk menjaga keutuhan NKRI. Itu juga yang ditekadkan oleh umat Islam. Tetapi, sebaiknya Anda merenung agak dalam sedikit apakah tidak ada "penumpang gelap" yang berlindung di balik slogan Anda itu? Tidakkah Anda melihat mereka yang berlindung di belakang Banteng PDP sambil menjalankan agenda mereka sendiri, padahal mereka berpuraura-pura menjadi bagian dari PDIP dan perjuangan PDIP. Yaitu elemen yang berparasit di balik kekuatan politik PDIP, tetapi sesungguhnya mereka menjadikan Anda sebagai "mitra ecek-ecek" demi memperbesar pengaruh mereka dan memperkuat cengkeraman mereka di Indonesia melalui penguasaan mutlak sektor perekonomian dan keuangan negara ini.

Mudah-mudahan saja Anda tahu siapa mereka. Seandainya ada yang tidak tahu, sedih juga. Untuk yang belum tahu karena berbagai alasan, kami bantu untuk mengenali mereka. Mereka adalah orang-orang yang merasa Islam sebagai penghambat ambisi untuk menguasai negara ini. Mereka sangat senang dengan manuver PDIP yang siap menghabisi HRS dan FPI, yang berarti Anda pada akhirnya berhadapan frontal dengan umat Islam secara keseluruhan. Tidak hanya senang, mereka bahkan mungkin siap berkontribusi untuk itu. Tetapi apakah Anda, saudaraku warga PDIP, yakin bahwa mereka adalah sahabat yang bisa Anda percaya? Apakah Anda sangka mereka adalah orang yang senasib-sepenanggungan dengan Anda?

Saudaraku, warga PDIP yang saya hormati. Sudah pernahkan Anda uji orang-orang yang berlindung di kandang Banteng untuk mengetahui apakah mereka benar-benar "kawan setia" Anda, teman sehidup-semati, teman yang akan membantu orang-orang kecil yang selama ini Anda perjuangkan?

Sudah lupakan Anda, wahai saudaraku warga PDIP, bagaimana tempohari mereka menyalahgunakan dana BLBI semasa krisis moneter 1998? Jangan-jangan sebagian besar Anda tidak mendapatkan informasi yang utuh tentang BLBI (Bantuan Likuiditas Bank Indonesia), yaitu pinjaman dari Dana Monoter Internasional (IMF) yang disalurkan kepada 48 bank swasta di Indonesia, yang para pemiliknya adalah orang-orang yang sekarang mungkin, sekali lagi mungkin, mendukung Anda untuk menghabisi Habib Rizieq Shihab dan FPI. Mereka itu mengantungi dana BLBI sebesar Rp147 triliun untuk mencegah kebangkrutan karena ulah mereka sendiri; walaupun kemudian terbongkar bahwa mereka dengan lihainya menggelapkan dana BLBI itu untuk mereka sendiri. Tetapi, alhamdulillah, pinjaman IMF itu sudah dibayar oleh rakyat Indonesia yang sebagian besar adalah umat Islam.

Tahukah Anda berapa banyak orang Indonesia asli sebagai pemilik bank-bank swasta itu? Sudah lupakah Anda ketika mereka membawa lari uang rakyat ke luar negeri, memarkirkannya di Singapura, Hong Kong, Shanghai, dan di surga-surga penyimpanan uang lainnya? Pedulikah mereka dengan rakyat kecil? Pedulikah mereka dengan Anda, saudaraku warga PDIP?

Tidakkah Anda saksikan siapa-siapa sajakah yang memiliki konglomerasi dana dan kekayaan property di Indonesia ini? Berapa persenkah orang Indonesia asli yang bisa membeli apartemen supermewah di supercondo yang mereka bangun di kota-kota besar di Indonesia ini?

Tidakkah Anda terpanggil untuk memikirkan sejenak dampak buruk dari kepemilikan sebagian besar stasiun televisi swasta oleh mereka; yaitu dampak negatif terhadap pembentukan karakter dan akhlak generasi mudah Indonesia?

Tahukan Anda bahwa rata-rata pengusaha yang berbeda kulit dengan Anda itu, menyekolahkan anak-anak mereka ke luar negeri dengan biaya mahal?

Sudahkah pernah Anda coba melamar pekerjaan senior di perusahaan-perusahaan milik mereka? Berapa banyakkah orang Indonesia asli yang bekerja sebagai staf senior di BCA, Sinarmas, Agung Podomoro, Summarecon, Lippo Group, Salim Group, dll?

Supaya tidak semakin panjang, satu lagi pertanyaan: apakah Anda, saudaraku warga PDIP, merasa lebih baik mencaci-maki dan mengancam HRS dan FPI, yang berarti juga mencaci-maki umat Islam pada umumnya, ketimbang ikut menegakkan keadilan hukum dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia?

Semoga Indonesia tetap damai dan tenteram. Mohon maaf jika ada yang tidak berkenan!

Asyari Usman.@@