Kadang kita dihadapkan pada berbagai pilihan yang membuat kita bimbang menentukan langkah. Ketika kita tengah berjalan tanpa tahu arah, lalu jalan yang kita lalui berakhir pada sebuah cabang yang menawarkan dua arah yang kita tidak tahu mana jalan yang paling baik yang harus kita ambil. Kalau pun ada petunjuk yang bisa kita gunakan, paling-paling hanya ada dua antara mengikuti kata hati (naluri, keinginan atau apapun sebutan untuk itu) atau pemikiran logis (pertimbangan rasional atau pun perhitungan realistis matematis, atau sebutan lain sejenis itu).
Setiap manusia menjalani hidup ini pada hakekatnya adalah tengah menapaki suatu perjalanan. Perjalanan panjang yang didalamnya menghadirkan berbagai kisah dan peristiwa.. berbagai kejadian yang tidak pernah lepas dari persoalan. Barangkali hampir setiap orang pada akhirnya akan menemui suatu jalan bercabang dimana pada akhirnya dia harus memutuskan sesuatu yang sulit. Barangkali...
Meski aku sudah menduga dari sejak awal bahwa aku akan menghadapi hal seperti ini, namun sayangnya aku lupa membekali diri untuk menghadapi setiap kemungkinan yang terjadi. Seperti sekarang. Barangkali kalau mengikuti pertimbangan logis realistis matematis (dan kecenderungan orang dengan siapa aku selalu memikirkan setiap langkah yang aku ambil), sebaiknya aku nggak perlu melakukan apa-apa dan menjalani saja apa yang selama ini aku jalani. Melakukan apa yang setiap hari aku lakukan. Bangun pagi, datang ke kantor, do this do that without anything new day by day, spend my time sampai tiba waktunya pulang.. dan begitu saja. Selesai!
Namun usia memang tidak bisa dibohongi.. Dan usia juga yang membuat pikiranku makin membawa pada suatu cabang dimana keinginan dan naluri kuat menggodaku untuk memulai sesuatu yang baru.. sebelum segalanya terlambat sama sekali. Sesungguhnya aku telah melewati titik dimana aku harus melakukan perubahan sejak awal.. Jauh hari titik itu telah kulewati. Tapi seperti kata Rhenald Kasali.. Perubahan Bisa Dilakukan Kapanpun.. Dan itu bisa saja berarti Hari ini!!! Aku masih memiliki waktu, meski sedikit, untuk mengejar ketertinggalanku.
Tapi, begitu banyak hal yang membuatku bimbang untuk memutuskan mana yang terbaik.
Tuhan, kuharap aku bisa segera mengambil langkah yang tepat.. dan tak akan kusesali di kemudian hari.
No comments:
Post a Comment