Today's on It's Me...
Dear Blogger...
This morning, tiba-tiba aja aku berpikir tentang kehidupan.. Tentang hidup yang sudah, tengah dan akan aku jalani. Begitu banyak waktu telah kulalui, namun ketika aku berusaha menghitung pencapaian apa aja yang telah aku raih, aku seketika nggak bisa menjawab. Karena memang nggak ada yang bisa kujawab. Waktu berjalan begitu cepat. Apa yang telah kulalui bertahun-tahun lalu seperti tercermin pada apa yang aku jalani sekarang. Entahlah, apakah aku menjadi seperti ini adalah karena kelalaianku dimasa lalu, atau karena semua harus berjalan seperti apa yang telah aku jalanin, hingga nggak ada yang perlu disesali..
Kadang suka timbul rasa takut menghadapi hari esok. Menyaksikan apa yang terjadi sepanjang pagi hari ini, betapa aku sadar bahwa hakekatnya hidup adalah pergulatan. Hidup adalah perjuangan. Bahwa hidup sederhananya adalah bagaimana kita memenuhi kebutuhan. Betapa banyak manusia yang kusaksikan di pagi hari ini. Dimulai dari ketika aku meninggalkan rumah dengan mengendarai The King kesayanganku. Tiba-tiba aku sadar bahwa ini adalah awal hari dimana aku harus memulai pergulatan. Bergulat dengan manusia lain di jalan untuk mencapai tujuan perjalananku pagi ini, which is ke kantor. Luas ruas jalan yang makin tak sebanding dengan pertumbuhan kendaraan, membuat aku harus bergulat dengan sesama pengendara lain. Berpacu dengan waktu. Hmm, selalu begitu.. setiap hari .
Aku berpikir apa jadinya jika manusia yang makin bertambah banyak ini makin kesulitan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya? Apakah kita akan tetap bisa disebut sebagai manusia? Sedang saat ini pun manusia makin kehilangan kemanusiaannya. Lihat saja bagaimana seseorang bisa seketika berubah menjadi beringas dan mengeluarkan kata makian.. sumpah serapah, hanya karena kendaraannya disalip oleh kendaraan lain secara tiba-tiba. Tidak cukup dengan pekikan nyalang klakson mobilnya yang begitu nyaring, masih ditambah pula dengan teriakan penuh kemarahan.. "Monyet lu! Dasar bego!!!" sambil ditambah kepalan tangan. Itu semua sekedar pengganti rasa keterkejutannya, mengganti keasyikannya yang terampas.
Dan aku hanya bisa melongo menyadari itu semua keluar dari seseorang dengan penampilan yang begitu rapi berdasi.
No comments:
Post a Comment