Setiap kali aku melihat sosok wanita tua renta, aku selalu merasa bersyukur. Bersyukur mengingat aku dan istri masih memiliki Ibu dan Ibu mertuaku. Bersyukur karena kami masih bisa bersama mereka, menemani mereka, dimasa tuanya.
Alhamdulillah, baik Ibu dan Ibu mertuaku masih bisa menemani kami hingga usia mereka saat ini, 80 dan 3 tahun.
Meski terkadang timbul perasaan yang tak bisa kujelaskan sebagai apa, tiap kali menatap mereka, aku selalu merasa rindu. Rindu terkadang datang bahkan ketika aku tengah bersama Ibu. Perasaan yang seperti melompat jauh ke masa-masa bertahun di depan, ketika... Ahh.
Ibu, dan mertua, mereka kian renta. Dan usia renta kerap kali membuat mereka sakit-sakitan. Ketika sakit, kerap kali mereka bisa sampai seminggu atau 2 minggu terbaring di tempat tidur. Setiap kali melihat mereka seperti itu, selalu saja ada perasaan tidak enak menghinggapi kami, aku dan istriku.
Sebagai anak, aku dan istriku merasa bersyukur karena Allah swt masih memberi kami kesempatan menemani hari tua mereka, ibu-ibu kami, hingga usia renta mereka saat ini. Ya, tiap memperhatikan mereka, aku selalu menatap mereka dengan perasaan yang bercampur. Ada sedih, khawatir, bahagia; dan lain-lain. Setiap hari, adalah kebahagiaan dan perasaan tak menentu. Terkadang aku tak ingin hari berganti, berlalu, bertambah. Hari ke hari, ke minggu, bulan dan tahun.
Namun waktu tak pernah berhenti berlalu. Dan kekhawatiran memikirkan hari esok malah membuatku lupa mensyukuri hari ini. Hari-hari yang seharusnya kujalani dengan perasaan beruntung. Ya, beruntung aku dan istriku masih memiliki kesempatan untuk mengabdi. Mencurahkan kasih sayang merawat mereka. Sambil berharap Allah swt rindho, semata. Dan memberi kami ganjaran terindah...
Syurga...
April 2017
No comments:
Post a Comment