Tanpa Judul, Tanpa Makna (3) – 2005
Pada langit yang menangis;
adakah ia mewakili kepedihan?
Pada alam yang kacau menggelegar parau:
adakah ia mengerti jiwa yang galau?
aku tak tahu di sisi mana aku berdiri
menjadi bagian dari harmoni yang syahdu
atau terkapar bersama sendiri yang abadi
karena suara semua semerta bisu
terang gelap terasa sama, tak berbeda
aku meracau tanpa makna!
memanggilmu entah dimana
(23 Feb 2005)
adakah ia mewakili kepedihan?
Pada alam yang kacau menggelegar parau:
adakah ia mengerti jiwa yang galau?
aku tak tahu di sisi mana aku berdiri
menjadi bagian dari harmoni yang syahdu
atau terkapar bersama sendiri yang abadi
karena suara semua semerta bisu
terang gelap terasa sama, tak berbeda
aku meracau tanpa makna!
memanggilmu entah dimana
(23 Feb 2005)
*ketika hujan
No comments:
Post a Comment