perlahan, aku kehilangan bayang
seiring nafas yang kuhembuskan
lebur bersama kekosongan memeluk udara
dan kelu berubah membeku membelenggu
kita tiba di mana sejarah tercipta
aku terikat pada gerak langkah hari ini
sedang kau berpacu mengejar esok hari
menghempaskan kenangan yang pernah kita ukir
sebagai kepingan tak berbentuk tak berarti
maka waktu jadi abu menyesakkan nafasku
menyekat tiap celah udara yang kuresap
pepat tak berkesudahan mendera-menyiksa
jingga jadi hitam, hidup tak lagi merona
aku makin kehilangan bayang, perlahan
kian samar,
kian suram,
kian terbentang kekosongan!
Januari 2006
No comments:
Post a Comment