Dear Blogger...
Barangkali gw terlalu sentimentil or yg sering orang bilang too melow.. But, this is what I am feeling now. Barangkali apa yg gw rasa ini juga seringkali dirasakan oleh orang lain, or tentu aja dirasain juga sama sodara-sodara gw. Tapi, entah karena gw yang seneng ngemong atau karena emang posisi gw sebagai kakak, gw merasakan ada satu perasaan baru yang gw kenali sebagai rasa kasih sayang sesama saudara sekandung.
Belakangan gw begitu worry sama adek-adek gw yang notabene udah pada mandiri, notabene all men pulak, dalam mereka menjalani their own life. Gw makin melihat, bhw hidup itu adalah suatu proses yang ga pernah berhenti. Di satu titik mungkin kita pernah merasakan bahwa kita mulai menapaki ke arah kemapanan, namun di waktu lain pada titik yang lain, membawa kita ke arah perjuangan baru yang sesungguhnya memberi kita kesadaran bahwa kita masih jauh dari titik kemapanan yang kita harapkan itu.
I'm concern about them, my brothers..
Beberapa hari belakangan ini gw worry mikirin salah satu ade gw, yang kebetulan paling bontot dari 8 bersaudara, yang tiba-tiba aja punya keinginan melepaskan diri dari titel 'kekaryawanannya'.. Tiba-tiba aja dia kekeh mo ninggalin kerjaan, posisi dan gajinya (yg buat gw, lumayanlah..) untu memulai satu titik baru dimana dia mo nyoba kemampuannya untuk berwirausaha.
I'm worry about what is it gona be, kalo dia jalanin usaha dia ini n it resulting something none..
Tapi, terus terang gw salut banget sama Yayan karena dia punya keyakinan kuat. Dia punya prinsip bener2 teguh. Sekali memutuskan, gak ada kata ragu apalagi surut kebelakang. Damned, I should be embarashed myself for not having a strong faith like him!.. Cuma saja, sebagai kakaknya, gw selalu mikirin apa yang terjadi dgn dia kalo some day dia mengalami kegagalan? Karena apa yang dia ambil, itu nggak cuma memiliki konsekuensi thd dia pribadi, tapi ini menyangkut his family, my other brothers and sisters yang suka nggak suka, sometime depend on him beside me (hehehe, nyombong dikit!). The most important one is, our mom. Dia org pertama yang sebenarnya paling nggak setuju kalo Yayan resign dari kerjaannya. Jeezee, gara kenekatannya pulak mommy jadi marah ke gw krn dibilang gw ga bisa kasih pandangan ke Yayan... :-(
So, beberapa hari belakangan ini gw seperti nggak kenal kata capek melakukan apa pun yang gw bisa, ngeluarin semua kemampuan berpikir gw, supaya niat n rencananya terlaksana.. Buka usaha Kafe. Spt yang pernah gw bilang di postingan kemaren, buka kafe or kedai.. 'Kedai Kang Komar' or 'Kafe Kang Komar'.. Nyetir gantian pulang pergi JKT-Bandung pulang hari.. Berangkat sore pulang dini hari. Rest satu hari, and next day gitu lagi.. Sekedar untuk survey dan melakukan semua persiapan yang gw anggap perlu supaya kafe ini berdiri. Hunting lokasi, nge-deal dengan pemilik lahan, bikin konsep kerjasama, bikin FS (hmmm, semua usaha seserhana apapun harus ditinjau dari sisi FSnya lho. Supaya bisa ambil kesimpulan suatu usaha itu layak dijalanin apa nggak), cari bahan material yg murah di Bandung, cari calon karyawan, deelesbe.
Semua itu gw lakuin cuma karena... tiba-tiba aja gw merasa duuh, ade gw ni kok masih gw anggap anak kecil aja ya. Masih gw anggap dia itu bontot yang gw ga bisa nggak harus gw bantu. Semua itu gw lakuin karena.. God knows.. gw tu tiba-tiba aja sadar, gw sayang banget sama adek2 gw. Perasaan yang baru gw sadarin, ternyata itulah makna pertalian darah. Bahwa apa yang dia rasain, susah-senang-berat-ringan-repot-nyantai, gw seperti ikut ngerasain. Gw tiba-tiba sadar, dulu kita nggak banyak punya kesempatan untuk ngerasain kebersamaan spt yg gw alami sama adek-adek gw belakangan ini. Karena kita memang nggak ngalamin tumbuh besar dan jalanin masa kanak2 bersama-sama, dalam satu naungan rumah yang sama.
Ternyata emang bener, rasa kasih sayang itu nggak secara otomatis tumbuh di hati kita even terhadap saudara sekandung. Rasa itu tumbuh, seiring dengan kebersamaan yang kita bangun, kebersamaan yang kita ciptakan. Yang membawa kita pada kesadaran yang sama.. bahwa kita ini bersaudara.
We're Komed Bros... Komar Memed Brothers..
Putra-putra Komar Memed, our beloved father!!!
No comments:
Post a Comment