Sep 3, 2007

Tak 'kan berhenti aku mencintaimu

Rindu membuncah,

ingin kumendekapmu



Cinta merajah,

hadirkan melulu tentangmu



tak 'kan berhenti;

aku mencintaimu





Rasa kangen ini tiba-tiba saja menyergapku. Membuncah. Begitu kuat keinginan hadir untuk berada disisimu saat ini juga, agar aku bisa mendekapmu. Jika bisa kita ibaratkan kita adalah sepasang remaja yang baru saling kenal dan saling suka, maka rasa cinta seperti dua remaja yang baru saling kenal, saling suka dan saling mengingini satu sama lain inilah, cinta yang merajah di relung kalbu. Cinta yang merajai seluruh kesadaranku, yang membuat benakku melulu menghadirkan bayang-bayang tentangmu.



Rindu ini seketika membawaku kembali ke masa lalu. Ketika di bulan Juni 1993, sepulangku dari bandara Cengkareng sehabis mengantarkan salah seorang kolega, tiba-tiba saja ada sebuah kekuatan yang begitu besar menarik jiwa dan setiap langkah yang kubuat menuju tempat itu.



Aku ingat ketika pertama kali kita bertemu lagi setelah kita sama2 dewasa. Aku duduk di sebuah ruang bicara dengan orang2 yang masih kukenal. Lalu tiba-tiba saja kamu memasuki ruang itu. Sesaat aku terkesima. Tak pernah terbersit dalam benakku ketika itu aku akan bertemu denganmu. Bahkan tak pernah ada dalam benakku ketika itu, namamu.



Aku ingat baju yang kamu kenakan ketika itu. Atasan bercorak batik warna nuansa coklat dan rok panjang coklat muda, dan kamu berbalut jilbab coklat tua.



Ya, seperti yang semalam kubisikkan mesra di telingamu ketika kau lelap...

Tak 'kan berhenti aku mencintaimu

No comments: