Feb 6, 2018

Copas Mutiara Pagi

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
بِسْــــــــــمِ اللّهِ الرّحْمنِ الرّحِيْـــــــمِ

Semangat Pagi Saudaraku,

Keterbatasan manusia dalam menjalani kehidupan ini menyadarkan kita untuk melakukan 2 (dua) hal yaitu ikhtiar dan do'a.

Ikhtiar adalah upaya/usaha manusia dalam melakukan kegiatan untuk mencapai tujuan yang diinginkan sebagaimana panduan Allah SWT.

*إِنَّ اللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّىٰ يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ*

_*Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri"*_ (TQS Ar-Rad [13]: 11).

Adapun Do'a adalah pengakuan diri terhadap kelemahan yang ia miliki. Oleh karena itu, ia memerlukan kekuatan Allah SWT untuk dapat mencapai apa yang diinginkannya.

Islam mengajarkan bahwa dalam menjalani kehidupan ini, harus ada keserasian hubungan antara ikhtiar dan do'a sebagaimana Allah SWT berfirman:

*ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ ۚ إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ*

_*"Berdo'alah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu. Sesungguhnya orang² yang sombong tidak mau menyembah-Ku akan masuk neraka Jahanam dalam keadaan hina dina"*_ (TQS Al Mu'min [40]: 60).

Memang, dalam realitas kehidupan banyak juga yang berusaha tanpa berdo'a, usahanya berhasil dengan baik bahkan melebihi mereka yang berusaha dan berdo'a. Namun, banyak pula yang telah berusaha dengan 99.9% hampir berhasil, tiba² gagal total.

Saudaraku yang dirahmati Allah SWT,

Islam sangat melarang umatnya untuk mendatangi peramal, ahli fengsui atau dukun walau hanya bertanya peruntungan tahun ini, hari baik, jenis usaha atau apa pun karena hal itu berarti dia telah menduakan kekuasaan Allah SWT Yang Maha Mutlak.

Oleh karena itu, penyerahan diri kepada Allah SWT dan percaya akan takdir Allah merupakan inti do'a yang diajarkan Islam. Dengan demikian, ketika kita berdo'a, maka bermohonlah hanya kepada Allah SWT bukan kepada yang lain sebagaimana perintah Allah SWT pada ayat di atas.

Setelah kita berikhtiar dan berdo'a, maka serahkanlah hasilnya kepada Allah SWT. Itulah yang dinamakan tawakal.

*وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ*

_*"Dan barang siapa bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan keperluannya..."*_ (TQS Ath-Thalaq [65]: 3).

Semoga pesan singkat ini bermanfaat dan mohon maaf jika kurang berkenan. Mari kita saling mengingatkan dalam hal kebaikan dengan penuh kebenaran dan kesabaran.

Selamat beraktifitas. Semoga seluruh aktivitas kita senantiasa mendapat ridha Allah SWT. Aamiin.

بَارَكَ اللّهُ فِيْك
وَالسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ.

Surat Kepada Para Tokoh

Rasul ﷺ Tidak Mengakui Mereka

*(Surat kepada para tokoh)*

Saya heran mengapa hadits ini jarang dibahas, atau hampir-hampir tak terdengar. Ataukah mungkin kita yang lalai?

Rasulullah ﷺ bersabda;

«اسْمَعُوا، هَلْ سَمِعْتُمْ أَنَّهُ سَيَكُونُ بَعْدِي أُمَرَاءُ؟ فَمَنْ دَخَلَ عَلَيْهِمْ فَصَدَّقَهُمْ بِكَذِبِهِمْ وَأَعَانَهُمْ عَلَى ظُلْمِهِمْ فَلَيْسَ مِنِّي وَلَسْتُ مِنْهُ وَلَيْسَ بِوَارِدٍ عَلَيَّ الحَوْضَ،َ»

"Dengarkanlah, apakah kalian telah mendengar bahwa sepeninggalku akan ada para pemimpin?
Siapa yang masuk kepada mereka, lalu membenarkan kedustaan mereka dan menyokong kezaliman mereka, maka dia bukan golonganku, aku juga bukan golongannya. Dia juga tak akan menemuiku di telaga."

Hai muslim, tahukah kamu apa itu telaga Nabi ﷺ?
Setiap Nabi memiliki telaga, dan mereka berbangga dengan banyak pengikutnya yang akan singgah padanya.
Telaga Rasul kita Muhammad ﷺ adalah paling ramai.
Padanya ada gelas yang jumlahnya seperti bintang di langit.
Siapa yang meminum darinya tak akan haus selamanya.
Telaga ini terletak di padang Mahsyar sebelum para hamba melewati shirath.
Airnya mengalir dari sungai / telaga Kautsar yang ada di Jannah.

Namun sayang, ada umat Nabi ﷺ yang akan diharamkan dan diusir dari telaganya.
Tahukah kamu siapa mereka?

Akan ada pemimpin-pemimpin pandai berdusta dan menzalimi rakyatnya.
Siapa yang;
1. Berkawan dengan mereka
2. Selalu membenarkan keputusan pemerintah, meski dengan modal dusta
3. Menyokong mereka menzalimi rakyat

Rasulullah ﷺ mengancam mereka;
1. Mereka tidak diakui sebagai pengikut Rasul ﷺ. Meskipun mereka merasa diri sebagai pengikut Sunnah / Salaf.
2. Rasul ﷺ tidak sudi dianggap oleh mereka. Wa Lastu Minhu
3. Mereka diusir dari telaga Nabi ﷺ.

Wahai Ulama...
Wahai Ustadz...
Wahai Muslim...
Ittaqullah...

Kamu merasa di atas Sunah Rasul ﷺ, padahal beliau tidak akui. Karena kamu selalu membela penguasa zalim.

Densus 88 yang menghalalkan darah kaum muslimin, tidak kamu ingkari. Justeru kamu katakan sebagai mujtahid?
Subhanallah...
Dan ternyata fatwamu hingga saat ini belum kamu cabut.
Kapan kamu bertaubat?

Hai kalian para tokoh agama, kalian datangkan dan sambut tokoh Yordania untuk membela BNPT, hanya untuk memata-matai kaum muslimin?

Hai para Kyai, kalian terima harta pemerintah, bahkan dari orang jelas Kafir, lantas membenarkan setiap kezaliman mereka, lalu ikut menyerang kaum muslimin lainnya.

Hai kalian yang dianggap Ulama, kalian dukung partai-partai penista agama, apakah karena mereka berkuasa? Lalu kalian takut?

Hai handai taulan agama, kamu bela kemaksiatan yang jelas kedurhakaan kepada Allah, kamu bela LGBT, hanya untuk membenarkan mereka yang berkuasa?

Kalian yang mengatakan pemerintah sebagai Ulil Amri yang wajib ditaati 100 %, tidak boleh dikritik, bahkan kadang kalian ikut membela mereka. Perhatikanlah hadits itu!

Mengawali hadits di atas Rasul ﷺ bersabda Isma'uu (Dengarkanlah). Seolah beliau mengingatkan kita untuk waspada.

Namun mereka yang jujur dan ikhlas membela agama, Rasul ﷺ berjanji untuk mereka;

وَمَنْ لَمْ يَدْخُلْ عَلَيْهِمْ وَلَمْ يُعِنْهُمْ عَلَى ظُلْمِهِمْ وَلَمْ يُصَدِّقْهُمْ بِكَذِبِهِمْ فَهُوَ مِنِّي وَأَنَا مِنْهُ وَهُوَ وَارِدٌ عَلَيَّ الحَوْض

"Siapa yang tidak masuk kepada mereka, tidak menyokong kezaliman mereka, tidak membenarkan kedustaan mereka, maka dialah golonganku, dan akupun golongannya. Dan ia akan menemuiku di telaga."

HR. Tirmidzi, no. 2259. Dishahihkan Syaikh Al Albani.

Semoga tulisan ini mengingatkan siapa saja yang membacanya.
Kita memohon kepada Allah ikhlas dalam setiap ucap dan amal.
Allahumma taqabbal

NB:
Saya tidak menghalalkan tulisan ini ditambah dan dikurang.
Jazakumullohu Khoiron

Tulisan Asyari Usman, mantan Wartawan Senior BBC

TULISAN YANG SANGAT BAGUS, YANG WAJIB DIBACA OLEH SIAPAPUN, WABIL KHUSUS IBU MEGAWATI YANG PUTRINYA PRESIDEN SEOKARNO DAN KELUARGA BESAR PDIP.

Untuk Saudaraku, Warga PDIP
by Asyari Usman, mantan wartawan senior BBC

Salut terhadap keimanan Anda pada slogan "tidak boleh ada agama apa pun yang mengklaim kepemilikan atas Indonesia." Dalam konteks terkini di Indonesia, tentu "agama" yang dimaksudkan oleh slogan ini adalah Islam. Begitu juga ketika Ibu Megawati Soekarnoputri menyebut keberadaan "ideologi tertutup" (dalam pidato ulang tahun PDIP ke-44), saya yakin sekali telunjuk Bu Mega waktu itu tertuju kepada Islam dan umat Islam.

Karena itu, mohon maaf, saya akan mendikotomikan PDIP vs Islam sepanjang tulisan saya ini. Anda tidak perlu malu-malu atau ragu bahwa setiap kali saudaraku PDIP menyebutkan lawan Anda, saya yakin 100% yang Anda maksud itu merujuk pada Islam dan umat Islam. Kalau Anda membantah, silakan buat sidang para saksi ahli bahasa, ahli politik, ahli psikologi dan ahli sejarah untuk menilai ke mana "telunjuk permusuhan" itu Anda arahkan.

Mungkin saja Anda akan berkilah, "Ah, yang kami maksudkan adalah orang Islam yang radikal, yang tidak toleran, dsb". Kalau yang diam-diam dan tidak mengganggu agenda Anda dan agenda-agenda para sekutu Anda, itu tidak masalah.

Anda akan mengatakan, "Orang seperti Habih Rizieq Shihab (HRS) dan gerbong FPI-nya, itulah yang akan kami sikat habis," seperti dikatakan oleh ketua PDIP Surabaya (silakan cari di YuoTube: pidato ketua PDIP Surabaya).

Jika Anda berpikiran seperti itu, saya khawatir Anda keliru, wahai saudaraku warga PDIP. Sebab, suka atau tidak suka, HRS dan gerakan FPI yang berkaitan dengan akai-aksi damai belakangan ini mendapatkan sambuatn langsung atau tidak langsung dari semua komponen umat Islam secara luas. Kita hitung saja, seberapa kuatkah FPI dan HRS untuk bisa mempengaruhi 3-4 juta umat Islam yang ikut dalam sejumlah aksi damai? Kalau umat secara luas tidak mendukung, kecil kemungkinan HRS bisa mengerahkan umat Islam sebegitu besar.

Dalam kajian psikologi massa dan kajian survei dengan random sampling, jumlah yang sebegitu besar semestinya mencerminkan basis dukungan yang sangat besar pula di kalangan umat Islam. Singkatnya, kalau Anda sekarang membidik HRS dan FPI, dan mengatakan bahwa Anda akan menghancurkan mereka, saya yakin 110% bahwa puluhan juta umat Islam di luar FPI merasa mereka juga adalah sasaran "sikat habis" yang Anda maksudkan.

Saudaraku, warga PDIP. Bagus sekali keinginan Anda untuk menjaga keutuhan NKRI. Itu juga yang ditekadkan oleh umat Islam. Tetapi, sebaiknya Anda merenung agak dalam sedikit apakah tidak ada "penumpang gelap" yang berlindung di balik slogan Anda itu? Tidakkah Anda melihat mereka yang berlindung di belakang Banteng PDP sambil menjalankan agenda mereka sendiri, padahal mereka berpuraura-pura menjadi bagian dari PDIP dan perjuangan PDIP. Yaitu elemen yang berparasit di balik kekuatan politik PDIP, tetapi sesungguhnya mereka menjadikan Anda sebagai "mitra ecek-ecek" demi memperbesar pengaruh mereka dan memperkuat cengkeraman mereka di Indonesia melalui penguasaan mutlak sektor perekonomian dan keuangan negara ini.

Mudah-mudahan saja Anda tahu siapa mereka. Seandainya ada yang tidak tahu, sedih juga. Untuk yang belum tahu karena berbagai alasan, kami bantu untuk mengenali mereka. Mereka adalah orang-orang yang merasa Islam sebagai penghambat ambisi untuk menguasai negara ini. Mereka sangat senang dengan manuver PDIP yang siap menghabisi HRS dan FPI, yang berarti Anda pada akhirnya berhadapan frontal dengan umat Islam secara keseluruhan. Tidak hanya senang, mereka bahkan mungkin siap berkontribusi untuk itu. Tetapi apakah Anda, saudaraku warga PDIP, yakin bahwa mereka adalah sahabat yang bisa Anda percaya? Apakah Anda sangka mereka adalah orang yang senasib-sepenanggungan dengan Anda?

Saudaraku, warga PDIP yang saya hormati. Sudah pernahkan Anda uji orang-orang yang berlindung di kandang Banteng untuk mengetahui apakah mereka benar-benar "kawan setia" Anda, teman sehidup-semati, teman yang akan membantu orang-orang kecil yang selama ini Anda perjuangkan?

Sudah lupakan Anda, wahai saudaraku warga PDIP, bagaimana tempohari mereka menyalahgunakan dana BLBI semasa krisis moneter 1998? Jangan-jangan sebagian besar Anda tidak mendapatkan informasi yang utuh tentang BLBI (Bantuan Likuiditas Bank Indonesia), yaitu pinjaman dari Dana Monoter Internasional (IMF) yang disalurkan kepada 48 bank swasta di Indonesia, yang para pemiliknya adalah orang-orang yang sekarang mungkin, sekali lagi mungkin, mendukung Anda untuk menghabisi Habib Rizieq Shihab dan FPI. Mereka itu mengantungi dana BLBI sebesar Rp147 triliun untuk mencegah kebangkrutan karena ulah mereka sendiri; walaupun kemudian terbongkar bahwa mereka dengan lihainya menggelapkan dana BLBI itu untuk mereka sendiri. Tetapi, alhamdulillah, pinjaman IMF itu sudah dibayar oleh rakyat Indonesia yang sebagian besar adalah umat Islam.

Tahukah Anda berapa banyak orang Indonesia asli sebagai pemilik bank-bank swasta itu? Sudah lupakah Anda ketika mereka membawa lari uang rakyat ke luar negeri, memarkirkannya di Singapura, Hong Kong, Shanghai, dan di surga-surga penyimpanan uang lainnya? Pedulikah mereka dengan rakyat kecil? Pedulikah mereka dengan Anda, saudaraku warga PDIP?

Tidakkah Anda saksikan siapa-siapa sajakah yang memiliki konglomerasi dana dan kekayaan property di Indonesia ini? Berapa persenkah orang Indonesia asli yang bisa membeli apartemen supermewah di supercondo yang mereka bangun di kota-kota besar di Indonesia ini?

Tidakkah Anda terpanggil untuk memikirkan sejenak dampak buruk dari kepemilikan sebagian besar stasiun televisi swasta oleh mereka; yaitu dampak negatif terhadap pembentukan karakter dan akhlak generasi mudah Indonesia?

Tahukan Anda bahwa rata-rata pengusaha yang berbeda kulit dengan Anda itu, menyekolahkan anak-anak mereka ke luar negeri dengan biaya mahal?

Sudahkah pernah Anda coba melamar pekerjaan senior di perusahaan-perusahaan milik mereka? Berapa banyakkah orang Indonesia asli yang bekerja sebagai staf senior di BCA, Sinarmas, Agung Podomoro, Summarecon, Lippo Group, Salim Group, dll?

Supaya tidak semakin panjang, satu lagi pertanyaan: apakah Anda, saudaraku warga PDIP, merasa lebih baik mencaci-maki dan mengancam HRS dan FPI, yang berarti juga mencaci-maki umat Islam pada umumnya, ketimbang ikut menegakkan keadilan hukum dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia?

Semoga Indonesia tetap damai dan tenteram. Mohon maaf jika ada yang tidak berkenan!

Asyari Usman.@@

Surat Untuk Bang Densi yang Suka Seruput Kopi

Elfan Bawalsyah - Padang

SURAT UNTUK BANG DENSI YANG SUKA SERUPUT KOPI

Bang densi terganteng. Apakah abang tahu, bahwa tahun 2015 menjelang Petral dibubarkan. Pembubaran itu awalnya untuk menghapus mafia migas. Rupanya ada kongkalikong antara om brewok dengan pak de untuk mengalihkan  kewenangan supply impor migas dg rekanan om brewok, Sonangol EP yg dipimpin Sam Pa. Kini Sam Pa harus dikandangkan di penjara di negara asalnya karena terlibat korupsi. Publik pun ribut. Apakah abang lupa di zaman siapa ini terjadi ? di zaman Pak de bukan ?

Apakah abang tahu itu ?

Ternyata orang - orang sbg "otak" petral selama ini hanya berganti "baju" dengan divisi Integrated Supply Chain (ISC) Pertamina. Ditahun pertamanya, ISC sudah membuat kesepakatan dagang yang merugikan negara. Adalah Daniel S Purba VP ISC Pertamina yg jadi dalang kasus pengadaan LPG (Butane dan Propane) untuk loading april 2015. Bisa dipahami bahwa pembubaran petral itu hanyalah modus "ganti majikan" para mafia. Dan di zaman siapa itu terjadi ? Di zaman Pak de bukan?

Apakah abang ganteng tahu itu?

Coba tanya senior kita Pak Binsar Effendi Hutabarat (ketua KKB '66), Beliau lantang sampaikan bahwa memilih pemenang tender LPG oelh ISC pertamina tidak berdasarkan Term Of References (TOR). Indikasi korupsi ini ditutup-tutupi dari publik.

Bang densi yang fans nya banyak...

Sekarang cobalah abang belanja ke pasar. Segala kebutuhan pokok serba naik. Tak banyak yang mau memperjuangkan hal ini, karena sudah pada di undang makan di istana. Bahkan tidak juga untuk bung Iwan Fals...kami rindu senandung bongkar...bongkar...bongkar...

Kalau di masa SBY kenaikan BBM dipenuhi demo pengerahan masa yang penuh drama. Terutama tangisan mbak Puan di parlemen dan sumpah-serapah Rieke "oneng" memperjuangkan hak - hak kami sebagai rakyat jelata. Tapi kemana mereka sekarang ?

Apakah abang lupa itu?

Bisakah abang sampaikan pada mereka kalau kami rindu mereka turun ke jalan. Kami tahu abang bisa sampaikan itu ke mereka. Kan tinggal diajak seruput kopi di istana. Karena akhir - akhir ini, pintu istana tidak punya telinga. Didatangi masa 4 juta pun, Pak de kita yang katanya rindu di demo itu malah milih periksa gorong-gorong di bandara.

Apakah abang lupa itu ?

Abang densi yang super. Isi laut kita memang selalu dirampok...Disaat publik digembirakan dengan perintah buk Susi untuk tenggelamkan kapal asing. Kami pun sambut gembira. Namun sayang, ini hanya jadi festivalisasi. Substansi masalah tata kelola laut dan perikanan tak terletak pada ditenggelamkan-tidaknya kapal asing ini saja.

Tahukah abang ? Pemerintahan Pak De terjebak dengan larang/tidak melarang penggunaan cantrang. Setelah diamuk nelayan, barulah kebijakan ini dibatalkan. Tapi, sebenarnya kebijakan cantrang ini,  tidak ada kaitannya dengan kesejahteraan nelayan. Sebab, problem mendasarnya berupa ketimpangan penguasaan aset, distribusi pendapatan dan tata niaga perikanan. Inilah juga yang menyebabkan angka kemiskinan nelayan kuli pasti turun,... turun-temurun!

Apakah abang peduli itu ?

Belum lagi kebijakan Pak de dibidang kedaulatan pangan. Impor - impor bertebaran. Bukankah negeri kita kaya. Hanya saja yang bermasalah adalah distribusi & penanganan logistik saja. Lalu kenapa saat petani hendak panen raya. Pemerintah malah mengagendakan impor beras ?. Bahkan awalnya kebijakan ini di tangani pihak swasta. Keburu ketahuan, barulah hak impor dialihkan ke bulog. banyak kejanggalan dalam proses impor ini. Siapakah yang bertangguh jawab atas ini. Di era siapakah ini terjadi ?

Abang densi yang dihormati...

Tahukah abang, Sudah 46 tahun bapak Petrus Asuy bersama masyarakat adat Muara Tae mempertahankan wilayah adat mereka dari usaha perampasan oleh perusahaan konglomerasi. Muara Tae, sebuah kampung di Kalimantan Timur, yang didiami masyarakat adat Dayak Benuaq Ohokng. Dari 10,8 ribu hektare wilayah adat Muara Tae yang terpetakan, hanya 6% yang terbebas dari konsesi perusahaan, sisanya 94% tumpang tindih dengan izin perusahaan konglomerat.

Kajian Forest Watch Indonesia (FWI) pada 2017 di delapan provinsi, termasuk Kalimantan Timur, menemukan ada 1,52 juta hektare wilayah adat tumpang tindih dengan konsesi-konsesi perusahaan. Konflik ini sebenarnya bisa diselesaikan jika dokumen Hak Guna Usaha (HGU) dibuka kepada publik.

HGU ini memuat informasi lengkap seperti nama pemegang hak, lokasi, luas HGU, jenis komoditi, dan peta konsesi perusahaan. Jadi penyelesaian konflik tumpang tindih perusahaan dengan wilayah adat bisa mengacu pada data tersebut. Gak akan ada lagi tuh, warga yang bingung dimana batas-batas lahannya. Namun sayang, Pak De lebih memilih diam. Belum lagi jika dihitung dengan transparansi HGU pulau-pulau reklamasi di Jakarta yang sangat kuat bau korupsinya...

Abang ganteng. Kenapa tak abang ingatkan Pak De pakai kartu kuning ?

Kami sudah tahu, selama puluhan tahun kita merdeka masih banyak wilayah di Papua sana gelap gulita dan tidak ada akses jalan menuju kesana. Jika ada kucuran dana ratusan triliun rupiah dan mengerahkan TNI AD untuk membangun ribuan kilometer jalan disana adalah sebuah keharusan. Karena sudah lama anak Papua seharusnya mendapatkan hak-hak mereka. Bukankah itu adalah bahagian dari janji politik sejak Papua menyerahkan noken mereka di 2014.

Namun sayang, pencitraan - pencitraan dipermukaan tak seperti kenyataan. Bukankah sederet nama pemimpin besar dan kawakan sepeti: Yap Salosa, Theys Eluai, Agus Alua, Nataniel Badi, Wospakrik, Willem Mandowen, Pdt Awom, Abraham Ataruri, Jhon Rumbiak, Cosmas Pigai, Thom Beanal, Lukas Enembe dan lain2 adalah korbannya. Sementara rakyatnya  sudah lebih dari ratusan ribu orang mati sia-sia. Demi apa? demi mendapatkan apa yang sudah menjadi hak mereka.

Lalu tiba2 jalan dan jembatan yang dibanggakan tersentak oleh anak Asmat yang mati kelaparan. Kemana pembangunan papua itu hadir ? Lalu melalui juru bicara pemerintah berdalih dananya kurang untuk biayai tenaga ahli untuk atasi masalah gizi. Lalu, kemana dana triliyunan tadi? Bukankah freeport sudah di akuisisi? Jhon Djonga (rohaniawan Asmat) pun bersaksi. Jangan orang minoritas dan tanah papua dijadikan jualan politik lagi ! Kalau ingin membangun, lihatlah di pegunungan tengah sana. Jangan lihat ke Mimika !

Kapan ya abang memberi Pak De kartu kuning untuk itu ?

Kami tidak terlalu nyaman menikmati fasilitas di kota. Hati kami gelisah melihat ini semua. Tak seperti abang yang dapat semua fasilitas istana, sehingga tampak besar dan lembek tubuhnya.

Kami tahu Pak Jokowi dalam setahun mengunjungi ratusan tempat di seluruh Indonesia. Beliau tak lupa unggah sendal jepit di Yach yang mewah. Atau cuci muka di lautan untuk lalap berkah. Bisa juga parade baju oblong di acara resmi. Kami juga saksikan betapa gagahnya Chooperland Pak De. Yang katanya ingin dikendarai di trans papua ditengah elegi bumi cenderawasih. Apakah itu semua solusi? Kami tahu 2019 itu sudah dekat. Kalau kerja beliau benar dan menepati setiap janji-janji, kenapa tergurat kekhawatiran beliau tak terpilih lagi.

Pernahkah abang memberinya kartu kuning untuk itu sekedar mengingatkan apa yang harus dia kerjakan untuk bangsa Indonesia ?

Kalau Jokowi mau, abang, ngapain dia sekedar ganti "baju" Petral ? Kan dia bisa ganti semua jajaran pertamina yang terlibat mafia migas ?

Ngapain juga Jokowi merasa capek bangun Papua. Toh beliau biasa enak masuk gorong-gorong dimana banyak media yang meliput disana untuk pencitraan dirinya ?

Sulit ya memberinya kartu kuning ? Karena abang hanya memandangnya sebelah mata dengan penghambaan luar biasa tanpa tahu apa yang sebenarnya sedang terjadi diluar sana.

Senior itu bukan hanya harus pintar dalam pelajaran, abang, tapi juga harus luaskan wawasan.. Jadi mulailah membaca, jangan hanya sibuk puja-puji saja. Apalagi pake share status seaword yang jelas2 fitnahnya..

Abang densi yang suka seruput kopi dan kasih kartu pink. Jadilah  senior yang mencerdaskan. Hentikanlah pembodohan dengan kebenaran alternatif yang abang suguhkan. Kami tak bermaksud menyalahkan Pak De. Ini semua karena kami ingat ajaran abang, kalau yang salah adalah presiden dari era Sukarno hingga SBY. Jika ada janji2 yang belum ditepati oleh Pak Jokowi. Itu semua karena beliau belum 2 periode. Mungkin semua masalah itu akan selesai kalau beliau jadi Sekjen PBB.

Mari ajak fans abang untuk memulai hidup mandiri sesuai anjuran menteri pak jokowi...mulailah bertanam semua kebutuhan pokok di rumah sendiri, bertelur sendiri, beternak sendiri. Kalau perlu menghasilkan BBM sendiri. Karena inilah solusinya untuk semua kenaikan harga yang terjadi....kerja..kerja..kerja...

Oh ya, sekali2 abang cari tahulah asal muasal kopi. Dahulu dipopulerkan oleh ulama dan sufi. Bukankah fans abang agak berat "gimana" gitu sama sesuatu yang berbau arab. Bisa-bisa mereka histeris kalau abang terinfeksi virus onta.

Setuju, Abang ganteng ? Angkat sempritnya. Tiuuup...terakhir, tolong dikurangi micin sebagai penyedap kopi ya. Tidak baik untuk kesehatan jiwa...Sekali-kali ajaklah jesica untuk ngopi bareng. Siapa tahu abang bisa merasakan sensasi kopi buatannya.

Tertanda
😁
Elfans Bawalsyah
(Adek mu yang juga suka main semprit di lapangan bola)

Jan 31, 2018

Permainan Smoke and Mirrors

Permainan Smoke and Mirrors

Oleh: Hersubeno Arief

Wartawan senior John McBeth membuat sebuah tuduhan serius kepada Presiden Jokowi. Dalam sebuah artikel di media online Asia Times, McBeth menyebut Jokowi tengah memainkan strategi _“Smoke and Mirrors” dalam pemerintahannya.

Wartawan kelahiran Selandia Baru (1944) itu malah menyebut Jokowi sudah menjadi seorang empu (master) dalam permainan “asap dan cermin.”

_Smoke and mirrors_ adalah sebuah idiom yang diadopsi dari para pemain sulap yang dalam aksi panggungnya menggunakan semburan asap dan cermin untuk menyembunyikan sesuatu dan menciptakan efek ilusi.

Dalam kamus Webster difinisinya adalah _“something intended to disguise or draw attention away from an often embarrassing or unpleasant issue —usually hyphenated when used attributively.”_ Sesuatu yang dimaksudkan untuk menyamarkan atau menarik perhatian dari masalah yang sering memalukan atau tidak mengenakkan.

Sementara dalam kamus Cambridge difinisinya adalah _“Something that is described as smoke and mirrors is intended to make you believe that something is being done or is true, when it is no.”_ Sesuatu yang dimaksudkan untuk membuat Anda percaya bahwa ada sesuatu yang sedang dilakukan atau benar telah dilakukan. Padahal tidak.

Dalam bahasa lebih sederhana _smoke and mirrors_ adalah melebih-lebihkan fakta.

Priyayi Solo seperti Presiden Jokowi menyebutnya sebagai *_umuk._* Omong besar dengan maksud agar lawan bicaranya menilainya sebagai orang hebat dan kuat.

Dalam konteks politik hal itu dimaksudkan agar para lawan politiknya tidak usah melawan, karena yang dilawan sangat kuat.

Isi tulisan McBeth sendiri sebenarnya biasa saja dan tidak ada yang cukup baru. Dia menulis tentang empat hal. Soal penyelamatan sumber daya alam, yakni negosiasi dengan PT Freeport dan pembangunan Blok Masela, pembangunan infrastruktur, serta swasembada pangan daging dan beras.

Soal Freeport McBeth menyebut pemerintahan Jokowi melebih-lebihkan keberhasilan dalam divestasi saham sebesar 51%. Namun bagaimana cara pemerintah membayarnya dan bagaimana penguasaan manajemennya tidak jelas. Justru yang terjadi pemerintah kembali mengizinkan Freeport mengekspor konsentrat tembaga. Sebelumnya pemerintah mensyaratkan akan memperpanjang izin Freeport bila bersedia membangun smelter di Papua.

Soal infrastruktur McBeth menyoroti pembangunan kereta api cepat Jakarta-Bandung yang akan dibiayai oleh Cina sebesar USD 5.8 miliar, dan pembangkit listrik di Batang, Jawa Tengah senilai USD 4 miliar. Kedua proyek tersebut terkendala pembangunanannya berkaitan dengan pembebasan lahan. Proyek-proyek tersebut diharapkan dapat selesai pada tahun 2018, atau setahun sebelum pilpres.

Soal swasembada pangan seperti janjinya saat kampanye, Jokowi menyatakan akan menghentikan berbagai impor komoditi pangan termasuk daging dan beras.

Pada tahun 2015, tulis McBeth, pemerintah dengan bangga mengumumkan bahwa proporsi impor daging sapi terhadap total konsumsi turun dari 31% menjadi 24%, tanpa ada yang mencatat bahwa orang Indonesia hanya makan 2,7 kilogram per tahun. Tingkat per kapita konsumsi daging terendah di Asia Tenggara.

Setahun kemudian, angka tersebut telah meningkat kembali menjadi 32% dan tahun lalu meningkat lagi menjadi 41% dengan harga daging sapi sebesar US $ 10/kg.

Begitu pula dengan impor beras. Bulan lalu pemerintah mengumumkan akan mengimpor beras sebanyak 500.000 ton. Rencana impor beras ini menjadi sebuah ironi karena pada bulan Januari 2017 Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengklaim Indonesia berhasil melakukan swasembada pangan atas empat komoditi, beras, jagung, cabai, dan bawang.

Kalau benar pemerintahan Jokowi berhasil melakukan swasembada pangan, hal itu merupakan capaian yang luar biasa. Swasembada pangan berhasil dicapai saat Indonesia dipimpin Soeharto pada tahun 1980an. Setelah itu para presiden penggantinya, tidak ada yang berhasil melakukannya.

*Tidak terlalu mengejutkan*

Mengapa tulisan McBeth menjadi heboh dan viral? Tampaknya karena idiom yang digunakan, dan reputasi pribadinya sebagai wartawan yang sangat menguasai peta politik Indonesia.

*Pertama,* seperti telah disebut penggunaan idiom _smoke and mirrors_ dan _hide hard truths._ Sebuah kosa kata yang tidak main-main karena mengandung tuduhan bahwa Presiden Jokowi mencoba menyembunyikan sebuah kebenaran.

Diakhir tulisannya Mcbeth meramalkan, cepat atau lambat kebenaran itu akan terungkap dan masyarakat akan menyadarinya. Dia menggunakan kata _“Sooner or later, the smoke and the mirrors will inevitably lift to reveal hard realities._

*Kedua,* penilaian McBeth bahwa Jokowi telah menjadi seorang empu permainan “asap dan cermin,” dan media yang secara tidak langsung memfasilitasinya dengan cara tidak pernah mempertanyakan, data-data “keberhasilan” yang disampaikan pemerintah.

Presiden Jokowi dan istana juga disebut menjadi *_“spin doctor,”_* sebuah kosa kata yang secara negatif sering dipahami sebagai upaya memutarbalikkan fakta.

*Ketiga,* ini yang tampaknya paling penting dan serius, adalah reputasi McBeth. Lahir di Selandia Baru, John McBeth menjadi wartawan selama 52 tahun, dan 44 tahun dari karir jurnalistiknya dihabiskan di Asia.

Mengawali karirnya sebagai sub-editor di Bangkok Post, dia kemudian menjadi reporter lepas London Daily Telegraph dan United Press Internasional.

Dia bergabung dengan majalah Far Eastern Economic Review pada tahun 1979 dan selama 25 tahun menjabat sebagai kepala biro majalah di Bangkok, Seoul, Manila dan Jakarta.

Ketika Review ditutup pada tahun 2004, dia menjadi kolumnis kontrak untuk Straits Times, kebanyakan menulis tentang Indonesia. Dia menikah dengan Yuli Ismartono seorang mantan wartawan senior Tempo dan pernah menjadi pejabat bidang kehumasan di Freeport.

McBeth juga menulis sebuah buku berjudul *_The Loner : President Yudhoyono ’s Decade of Trial and Indecision._* Sebuah buku yang menulis dengan sangat lengkap masa kepemimpinan SBY selama dua periode sebagai presiden RI ke-6 dan presiden pertama yang terpilih secara demokratis.

Dengan reputasi semacam itu tulisan McBeth mengisyaratkan ada sesuatu yang tengah terjadi. Dia mempunyai banyak sumber berita di kalangan “orang dalam,” maupun komunitas internasional.

Tidak diragukan McBeth banyak tahu sesuatu yang tidak banyak diketahui kalangan umum, termasuk wartawan dan media dalam negeri.[]

30/1/18
Eramuslim.com

Jan 27, 2018

POLITIK Dari Sisi ISLAM

🅑🅐🅡🅑🅐🅡
Kabar Kabar

*POLITIK Dari Sisi ISLAM*
Oleh : Ani Hasibuan.

Buka-buka Medsos, saya baca obrolan di salah satu WA, topiknya tentang orang-orang yang (merasa) pintar yang cenderung Anti *POLITIK* dan MELARANG tiap anggota WA nya bicara tentang *POLITIK*.

Jadi isi obrolan WA itu cuma ucapan selamat ulang tahun dan posting kuliner, konon isinya grup orang-orang pinter, yang TEREDUKASI dengan baik dari universitas ternama.

Saya ketawa bacanya.
Saya juga punya grup begitu.

Tiap ada yang ngomong politik, pasti akan muncul moron2 yang men-colek2 admin untuk memberi peringatan pada yang posting, dan itu ber-ulang2, sampai-sampai ada ancaman kalau masih posting juga akan dikeluarkan dari grup...😄😄😄.

Pada grup-grup begini, saya pasti tak pernah komen. Soalnya saya tidak merayakan Ultah dan tidak suka Kuliner juga, jadi males saya baca posting-posting di tempat seperti itu kan ?

Pagi tadi, my bontot boy tilawah setelah jadi imam sholat subuh. Ia membaca surat Al Qasas. Isinya tentang perjuangan Nabi Musa AS dan Nabi Harun AS melawan _Tirani Kaisar Imperium Mesir_, Fir’aun, sang MUSUH ALLAH.

Di awal, Allah mengatakan bahwa FIR’AUN adalah PENGUASA YANG JAHAT, karena ia MENGADU DOMBA RAKYATNYA untuk memperkokoh kekuasaannya.

Selanjutnya diceritakan bagaimana Nabi Musa AS, pria cadel yang sejak bayi diasuh oleh Fir’aun, melawan “bapak angkat”nya sendiri.
Dan ini kisah yang sangat saya sukai.

Seorang pria cadel yang tak jarang ketakutan, berhasil menghabisi kekuasaan seorang Kaisar Superpower, yang memiliki bala tentara yang super terlatih dan persenjataan perang yang lengkap.

Dan bukan main senjata yang digunakan Musa AS untuk melawan segala kedigdayaan Fir’aun, apa itu ?

*Yaitu : kekuatan MULUT !!*

_Door to door_ menawarkan konsep ketauhidan, memiliki informan yang bekerja di internal Fir’aun (salah seorang panglima perang Fir’aun membelot dan memihak pada Nabi Musa), menggunakan jasa juru bicara (Nabi Harun menjadi juru bicara Nabi Musa, sebab bicaranya tidak jelas, waktu bayi Nabi Musa pernah makan bara api yang ditawarkan Fir’aun, sehingga lidahnya terbakar dan bicaranya menjadi cadel).

Apa sebetulnya yang dilakukan Nabi Musa di masa pemerintahan Fir’aun ?

Nabi Musa BERPOLITIK !!

Melawan seorang Kaisar, dengan lobby mulai dari tingkat rakyat jelata sampai panglima perang, menghadirkan penyusup, itu semua *POLITIK*, kan ?

Dan sepemahaman saya, hampir semua kisah Nabi-Nabi adalah kisah perlawanan melawan _Tirani_ (kecuali Nabi Adam AS, mohon koreksi bila keliru).

Dan apa kegiatan para _TIRAN_ ?

*Mereka MENJAUHKAN MANUSIA DARI PEMURNIAN PENGHAMBAAN PADA ALLAH.*

Tiran di jaman _Nabi Ibrahim AS_ memaksa rakyatnya menyembah patung-patung.

Tiran di masa _Nabi Luth AS_ memaksa rakyatnya menerima kelakuan LGBT bahkan menghukum rakyat yang menentang LGBT.

Tiran di masa _Nabi Shaleh AS_ memaksa rakyatnya bertransaksi dengan RIBA dan mereka gemar mengurangi timbangan,
dan seterusnya dan seterusnya.

Dan tiran yang paling “menggemaskan” adalah Fir’aun, yang secara eksplisit memaksa rakyatnya untuk MENYEMBAHNYA, menjadikan Fir’aun mendapat gelar “musuh-KU” dari Allah SWT.

Kesimpulannya,
*NABI-NABI BERPOLITIK*.

Lalu kenapa kita jadi anti ?

Kita yakin *POLITIK* menjauhkan kita dari kekhusyukan sholat, massaaaa...??

Rasulullah SAW itu _Politisi Handal_ sekaligus Panglima Perang yang memiliki ketangkasan yang handal serta strategi perang yang jitu.

Perjanjian Hudaibiyah merupakan bukti Rasulullah SAW adalah *POLITISI ULUNG*.

Perang 12 kali Beliau adalah bukti bahwa Beliau adalah seorang Panglima Perang yang handal.

Jadi kenapa masih anti pada *POLITIK* ?

*Indonesia ini dimerdekakan oleh perjuangan Ulama, mereka berPOLITIK !!*

Jadi kenapa masih anti pada *POLITIK* ?

Marilah kita jangan mau terbawa propaganda _ANTEK-ANTEK_ musuh yang mengatakan bahwa POLITIK ADALAH KOTOR.

Dia mengatakan itu untuk mengelabui kita, supaya kita lengah.

_Mengira kita akan aman-aman saja dan cukup hanya dengan sholat, mengaji, dan umroh !!_

*No*

Agama Islam bukan agama ritual belaka, keIslaman seseorang tidak dilihat dari keistiqamahannya dalam melakukan ritual.

Islam itu agama sosial. Kesalihan seseorang diukur dari seberapa banyak waktunya dihabiskan untuk, ber *AMAR MA’RUF NAHI MUNKAR.*

Ingat kisah seorang saudagar yang sedang sakratul maut, saat malaikat Rakib dan Atid memperlihatkan catatan amalnya, timbangannya jatuh ke kiri, dosanya lebih banyak.

Namun akhirnya, malaikat Rakib dan Atid menemukan satu catatan kebaikan, yang akhirnya membuat semua dosanya terhapus dan timbangan kebaikannya menjadi sangat berat.
Apa amal itu ?

Tangisan seorang ibu yang berterima kasih padanya karena dia berikan makanan (dia sendiri belum makan, lalu dia tawarkan pada ibu dan anak-anaknya yang lapar).

Bagaimana kita bisa berharap lepas dari _RIBA_ kalau kita tidak ber *POLITIK* ?

Bagaimana kita bisa berharap Syariah Islam dijalankan bagi kita pemeluk agama Islam kalau kita _Anti_ pada *POLITIK* dan menganggap *POLITIK* adalah sesuatu yang berbau busuk dan menyengat ?

Sekali lagi, jangan pernah terbawa propaganda _ANTEK-ANTEK_ musuh yang mencoba mengubah _Mindset (pola pikir)_ kita.

Ingat, Islam mengajarkan kita untuk hablum minannaas dan hablum minallaah, ritual HARUS diaplikasikan dalsm kegiatan sosial (amar ma’ruf nahi munkar).

Sekian tahun umat Islam di negeri ini dijauhkan dari *POLITIK*, mulai dari cara halus melalui ceramah-ceramah bapak-bapak kyai, sampai cara kasar MEMPERTONTONKAN politisi Muslim yang (terduga) korupsi seolah-olah tidak ada yang Non Muslim yang korupsi, dan mereka SELALU MENGKAIT-KAITKAN dengan ajaran Islam.

Tapi kalau politisi Non Muslim yang korupsi, mereka buru-buru menutup berita, dan kalau ada yang coba-coba mengkaitkan dengan Agama, mereka buru-buru berteriak “GA ADA HUBUNGANNYA DENGAN AGAMA”.

Ayo saudaraku di jalan Allah, jangan anti pada *POLITIK*. Justru, 87% umat Islam ini harus ber *POLITIK*.

Kita harus mampu menentukan kemana rakyat ini harus dibawa.

Kita TAK BOLEH MENYERAH PADA TIRAN.

Sebagaimana para Nabi berjuang melawan tiran, kita pun kini beramai-ramai melawan tiran yang hendak _MENJAUHKAN_ kita dari Allah.

*POLITIK* bukan tabu, *POLITIK* itu suatu komponen kehidupan, kalau dia tak ada, hidup menjadi tak jelas mau bagaimana ?

Jangan ragu untuk bicara soal *POLITIK*, jangan minder juga, sebagaimana kita tak cerdas, demikian juga para _politisi_ yang saat ini ada, jadi kita punya wewenang informal untuk bicara, kan ?

Semoga kita ke depan lebih aware dan lebih melek politik.

Cukuplah tiran-tiran berkuasa, mari kita ciptakan suasana kondusif sehingga muncul *PEMIMPIN YANG SHIDDIQ, AMANAH, TABLIQ, FATANAH.*

Allahu 'alam...

Jan 22, 2018

Ketika Boneka Jadi Pemimpin

Bisa jadi renungan:

KETIKA BONEKA JADI PEMIMPIN...!

MH. Ainun  Nadjib

“Kenapa rakyat mau memilih boneka, patung atau berhala untuk menjadi pemimpinnya?”

“Karena partai politik memperkenalkan calonnya dengan mendustakan kenyataannya. Calon pemimpin ditampilkan dengan pencitraan, pembohongan, dimake-up sedemikian rupa, dibesar-besarkan, dibaik-baikkan, diindah-indahkan, dihebat-hebatkan”

“Itu bukan politik namanya, Pak, itu kriminal”

“Memang bukan politik, melainkan perdagangan. Bukan demokrasi, melainkan perjudian. Memang bukan kepemimpinan, tapi talbis. Kalau dipaksakan untuk disebut demokrasi, ya itu namanya Demokrasi Talbis”

*“Talbis itu apa to Pak?”*

“Talbis adalah Iblis menemui Adam di sorga dengan kostum dan make up Malaikat, sehingga Adam menyangka ia adalah Malaikat. Maka Adam tertipu. Rakyat adalah korban talbis di berbagai lapisan. Mereka dibohongi sehingga menyangka bahwa yang dipilihnya adalah pemimpin, padahal boneka. Boneka yang diberhalakan melalui pencitraan”

“Apakah pemimpin yang demikian bisa berkuasa?”

“Yang benar-benar berkuasa adalah botoh-botoh yang membiayainya. Setiap langkahnya dikendalikan oleh para botoh. Setiap keputusannya sudah dipaket oleh penguasa modal. Ia tidak bisa mandiri, karena dikepung oleh kelompok-kelompok yang juga saling berebut demi melaksanakan kepentingan masing-masing”.

“Apa ia tidak merasa malu menjadi boneka?”

“Itu satu rangkaian: tidak merasa bersalah, tidak malu, tidak tahu diri, tak mengerti bahwa ia sedang menyakiti dan menyusahkan rakyatnya, tidak memahami posisinya di hati masyarakat, tidak punya cermin untuk melihat wajahnya”

“Sampai separah itu, Pak?”

“Tidak punya konsep tentang martabat manusia, harga diri Bangsa dan marwah Negara. Hanya mengerti perdagangan linier dan sepenggal, tidak paham perniagaan panjang yang ada lipatan dan rangkaian putarannya. Tidak memahami tanah dan akar kedaulatan, pertumbuhan pohon kemandirian, dengan time-line matangnya bunga dan bebuahannya. Pemimpin yang demikian membawa bangsanya berlaku sebagai pengemis yang melamar ke Rentenir…”.

“Pemimpin yang seperti itu akhirnya pasti jatuh dan hancur”, kata Kakak.

“Belum tentu”, kata Bapak.

“Jangan lupa bahwa kalau para botoh mampu mengangkat berhala ke kursi singgasana, berarti mereka juga menguasai seluruh perangkat dan modalnya untuk bikin apa saja semau mereka di Negara itu.

Juga selalu sangat banyak orang dan kelompok yang mencari keuntungan darinya, bahkan menggantungkan hidupnya. Sehingga mereka membela boneka itu mati-matian.

Mereka selalu mengumumkan betapa baik dan hebatnya pemimpin yang mereka mendapatkan keuntungan darinya, sampai-sampai akhirnya mereka yakin sendiri bahwa ia benar-benar baik dan hebat. Uang, kekuasaan dan media, sanggup mengumumkan sorga sebagai neraka, dan meyakinkan neraka adalah sorga”.

Yogya, 2017
Emha Ainun Nadjib

Jan 20, 2018

Kisah Seorang Dokter

Copas dari WA Group Teman

Kisah SEORANG DOKTER

Sejak pulang dari itikaf di masjid selama tiga  hari bersama jamaah dakwah, dokter Agus menjadi pribadi yang berbeda. Sedikit-sedikit bicaranya Allah, sedikit-sedikit bicaranya Rasulullah.

Cara makan dan cara tidurnya pun berbeda, katanya itulah cara tidur Nabi shallallahu 'alaihi wasallam.

Rupanya, pengalaman itikaf dan belajar di masjid betul-betul berkesan baginya. Ada semangat baru.

Namun beliau juga jadi lebih banyak merenung. Dia selalu teringat-ingat dengan kalimat yang dibicarakan amir jamaah.

“Obat tidak dapat menyembuhkan, yang menyembuhkan adalah Allah.

Obat bisa menyembuhkan berhajat kepada Allah, karena sunnatullah.

Sedang Allah menyembuhkan, tidak berhajat melalui obat.

Allah bisa menyembuhkan dengan obat atau bahkan tanpa obat.

Yang menyembuhkan bukanlah obat, yang menyembuhkan adalah Allah.”

Dia-pun merenung, bukan hanya obat, bahkan dokter pun tidak punya upaya untuk memberi kesembuhan. Yang memberi kesembuhan adalah Allah.

Sejak itu, sebelum memeriksa pasiennya, ia selalu bertanya.

“Bapak sebelum kesini sudah izin dulu kepada Allah?” atau “Sudah berdoa meminta kesembuhan kepada Allah?” atau “Sudah lapor dulu kepada Allah?"

Jika dijawab belum (kebanyakan memang belum), beliau meminta pasien tersebut mengambil air wudhu, dan shalat dua rakaat di tempat yang telah disediakan

Jika memberikan obat, beliau pun berpesan dengan kalimat yang sama. “Obat tidak bisa menyembuhkan, yang menyembuhkan adalah Allah. Namun berobat adalah sunnah dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan sebagai ikhtiar dan sunnatullah, agar Allah mau menyembuhkan”.

Ajaib! banyak pasien yang sembuh.

Jika diperiksa dengan ilmu medis, peluang sehatnya hampir tidak ada, ketika diberikan terapi “Yakin” yang diberikan beliau, menjadi sehat.

Pernah ada pasien yang mengeluh sakit, beliau minta agar orang tsb untuk shalat dua rakaat (minta ampun dan minta kesembuhan kepada Allah), ketika selesai shalat pasien tersebut langsung merasa sehat dan tidak jadi berobat.

Rudi, Asistennya bertanya, kenapa dia langsung sembuh?
Dr. Agus katakan, bisa jadi sumber sakitnya ada di hati, hati yang gersang karena jauh dari Allah.

Efek lain adalah pasiennya pulang dalam keadaan senang dan gembira. Karena tidak hanya fisiknya yang diobati, namun batinnya pun terobati.

Hati yang sehat, membuat fisik yang kuat. Dan sebaik-baik obat hati adalah Dzikir, Al-Quran, Wudhu, Shalat, Do'a dan tawakal pada Allah.

Pernah ada pasien yang jantungnya bermasalah dan harus dioperasi.

Selain “Yakin”, beliau juga mengajarkan terapi cara hidup Rasulullah. Pasien tersebut diminta mengamalkan satu sunnah saja, yaitu sunnah tidur. Sebelum tidur berwudhu, kalau bisa shalat dua rakaat, berdoa, berdzkir, menutup aurat, posisi kanan adalah kiblat, dan tubuh miring ke kanan.

Seminggu kemudian, pasien tersebut diperiksa. Alhamdulillah, tidak perlu dilakukan operasi. Allah telah memberi kesembuhan atasnya.

Ada juga pasien yang ginjalnya bermasalah. Beliau minta agar pasien tersebut mengamalkan sunnah makan dan sunnah di dalam WC. Makan dengan duduk sunnah sehingga posisi tubuh otomatis membagi perut menjadi 3 (udara, makanan, dan air). Kemudian buang air kecil dengan cara duduk sunnah, menguras habis-habis kencing yang tersisa dengan berdehem 3 kali, mengurut, dan membasuhnya dengan bersih.

Seminggu kemudian, saat diperiksa ternyata Allah berikan kesembuhan kepada orang tersebut.

Rudi pernah sedikit protes. Sejak melibatkan Allah, pasiennya jadi jarang bolak-balik dan berisiko mengurangi pendapatan beliau.
Namun Dr. Agus katakan bahwa rezeki adalah urusan Allah. Dan beliau jawab dengan kalimat yang sama dengan redaksi yang berbeda, bahwa “Sakitnya pasien tidak dapat mendatangkan rezeki, yang memberi rezeki adalah Allah. Allah juga bisa mendatangkan rezeki tanpa melalui sakitnya pasien”.

Enam bulan berikutnya seorang pasien yang pernah sembuh karena diminta shalat oleh beliau, datang ke klinik, mengucapkan terima kasih, dan berniat mengajak dokter serta asistennya umroh bulan depan.

Dr. Agus kemudian memanggil Rudi ke dalam ruangan. Sebenarnya beliau tahu bahwa Rudi ingin:  sekali berangkat umrah. Namun kali ini beliau ingin bertanya langsung dengannya.

“Rudi, bapak ini mengajak kita untuk umrah bulan depan, kamu bersedia?”

Rudi tidak menjawab, namun matanya berbinar, air matanya tampak mau jatuh.
“Sebelum menjawab, saya izin shalat dulu pak,” ucapnya lirih. Ia shalat lama sekali, sepertinya ini shalat dia yang paling khusyu'.

Pelan, terdengar dia terisak-isak menangis dalam doanya.
------
Demikian mudah-mudahan kisah yang di bagikan membawa banyak manfaat Amien

محي الدين زينوالدين

Jan 17, 2018

Dakwah

Copas Dari Group WA Teman - Good to read

KISAH INI BEREDAR DI AMERIKA & MALAYSIA. Assalamualaikum wr wb
" Lim Wei Choon "

Aku punya seorang teman baik dari zaman kanak-kanak bernama *Lim Wei Choon*. Sama-sama sejak sekolah dasar sampai ke SMA.

Setelah SMA, aku masuk ke Perguruan Tinggi sedangkan Lim diantar keluarganya utk melanjutkan sekolah ke Amerika.

Kenangan sewaktu kanak-kanak hingga ke zaman remaja terlalu banyak yang bisa dikenang bersama.

Setiap kali hari raya datang, Lim pasti berkunjung ke rumahku untuk menikmati dodol ayahku yang sangat disukainya.

Kadangkala, jika ada acara di rumahku, pasti Lim akan ikut serta. Aku jarang ke rumahnya kecuali untuk acara2 seperti menyambut Tahun Baru Cina. Aku takut dengan anjing peliharaan keluarga Lim.

Dengan Lim aku banyak belajar matematika, sedangkan Lim sering belajar Bahasa Malaysia kepadaku.

Kenangan-kenangan seperti memancing, mandi di air terjun, bolos sekolah untuk melihat pertandingan ‘breakdance’, semuanya kami jalani bersama-sama.

Apa yang ingin ku sampaikan adalah, warna kulit dan perbedaan agama tidak pernah menjadi penghalang persahabatan kami.

20 tahun telah berlalu, Lim telah menetap di Amerika setelah berhasil mendapatkan Green Card, ia bekerja disana. Itu yang kutahu dari kakaknya.

Hubungan aku dengan Lim terputus setelah dia melanjutkan sekolah. Maklumlah, di zaman kami dulu tidak ada internet, email atau telepon genggam, yang ada cuma sesekali mengirim kartu pos bertanya kabar. Untuk menulis surat kepada laki-laki sangat malas kami rasakan.

Suatu pagi. Aku bertemu dengan kakak Lim di pasar , kakaknya memberitahu Lim akan pulang ke tanah air. Dan aku sangat terkejut dengan berita yang kudengar dari kakaknya.

“Namanya sekarang bukan lagi Lim Wei Choon. Namanya sekarang Ahmad Zulfakar Lim sejak 5 tahun lalu… Subhanallah!

Syukur Alhamdulillah, teman baikku telah mendapatkan hidayah dari Allah Subhanahu wa ta'ala. Memang aku tak sabar untuk berjumpa dengannya lebih-lebih lagi setelah menjadi saudara seagama denganku.

Hari yang kutunggu-tunggu telah tiba, dan sore itu aku bertemu dengan Lim dirumahnya. Ada satu perasaan istimewa menyambut kepulangannya.

Ketika aku tiba, tamu2 di rumah Lim sudah banyak yang pulang…

Assalamu’alaikum… Itulah kalimat pertama dari mulutnya, wajahnya sudah jauh berubah, air mukanya amat redup dan tenang.

Aku menjawab salam dan berpelukan dengannya dan kami menangis layaknya kekasih yang sudah terlalu lama terpisah.

Ini dia olang memang sudah lama kawan, dari kecik ini dua olang” Ibu Lim menjelaskan pada beberapa orang tamu yang melihat peristiwa kami berpelukan dan menangis itu.

Tetapi aku bukan menangis karena apa2, tetapi karena amat terharu dan sangat bersyukur melihat keislaman temanku. Lim mengajak aku duduk di halaman rumahnya untuk mengobrol.

Ia masih fasih berbahasa Melayu walau sudah lama berada di perantauan.

Setelah cukup lama mengobrol, Lim bertanya padaku : "Talha, kau teman baikku kan? Betul kan ?"

Aku menjawab : "Iyalah..aku teman baikmu. Kenapa kau tanya seperti itu?"

*Kalau kau teman baikku, kenapa kau biarkan aku disiksa?*

Sorry Lim. Aku tak paham… disiksa? What do you mean?

Coba kau pikir, kita ini teman dari kecil. Aku ingat lagi, rumah kau itu, is my second house, rumah kedua bagiku.

*Tapi, mengapa kau tak pernah ceritakan pada aku tentang Islam?*

Mengapa setelah aku pergi ke Amerika aku baru tahu tentang Islam? Mengapa bukan di Malaysia, negara Islam ini?

*Dan mengapa aku di-Islamkan oleh seorang bekas pendeta Kristen ?*

Aku terdiam, kelu tak mampu menjawab. Dan Lim terus berkata-kata. Kalau betullah kau teman baik aku, Kenapa kau cuma mau baik dengan aku di dunia saja? Kau suka lihat teman baik kau ini disiksa di dalam api neraka?

Kau tahu, kalaulah aku ini tak sempat masuk Islam hingga aku mati, maka aku akan tuntut semua orang Islam dalam kampung kita ini sebab mereka tak sampaikan dakwah Islam ini pada aku dan keluarga aku serta orang2 non muslim yang lain.

Kau sadar tidak, kau sudah diberikan nikmat besar oleh Allah dengan lahir dalam keluarga Islam.

Tapi, nikmat itu bukan untuk kau nikmati seorang diri, atau untuk keluarga kau sendiri. Kau dilahirkan dalam Islam adalah karena ditugaskan untuk sampaikan Islam pada orang-orang yang dilahirkan dalam  keluarga bukan Islam seperti aku.

Aku masih tertunduk dan  tak bisa berkata apa-apa karena sangat malu. Berdakwah adalah tugas muslim yang paling utama, sebagai pewaris Nabi, penyambung Risalah.

Tetapi apa yang aku lihat, orang melayu ini tidak ada semangat jihad, tidak ada keinginan untuk berdakwah.

Bagaimana Allah akan menolong bangsa ini kalau bangsa ini tidak menolong agama Allah ?

Aku merasa kesal sendiri… sepatutnya nikmat ini aku bisa gunakan dengan betul dan tepat, karena selagi aku belum pernah berdakwah, jangan berpikir kalau aku sudah bersyukur pada Allah.

Dan satu lagi, jangan dengan mudah aku mencap orang-orang bukan Islam itu sebagai kafir karena kafir itu berarti ingkar.

Kalau aku sudah sampaikan seruan masuk Islam dengan betul, kemudian mereka ingkar dan berpaling, barulah aku boleh panggil mereka kafir.

Aku menjadi sangat malu, karena apa yang dikatakan oleh Lim adalah benar. Dan aku pun tak pernah terpikir selama ini. Aku hanya sibuk untuk memperbaiki amalan diriku sendiri sehingga lupa pada tugasku yang sebenarnya.

Baru aku paham, seandainya tugas berdakwah ini telah aku laksanakan, maka barulah Allah akan memberikan pertolongan, bantuan  dan kekuatan serta mempermudah segala urusan dunia dan akhiratku.

Sore itu aku pulang dengan satu semangat baru.

*Aku ingin berdakwah!*

Lim yang baru memeluk Islam selama 5 tahun itu pun telah mengislamkan lebih dari 20 orang termasuk adiknya.

Semoga Allah swt mengampuni diriku yang   tidak menyadari apa itu arti nikmat dilahirkan sebagai seorang muslim.
(Kisah diatas dalam bahasa Malaysia, Melayu, Inggris telah diedit dan disadur ke dalam bahasa Indonesia agar lebih  banyak sahabat yg mendapat manfaat).

Tetap SEMANGAT. Was wr wb.

Jan 9, 2018

*10 mutiara yg bakal hilang*

*10 mutiara yg bakal hilang*                                           BISMILLAH..
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

* بسم اللّٰه الرحمن الرحيم*
   حمدا وشكرا لله (اما بعد)

*Sewaktu Rasulullah SAW sakit, terlontar satu pertanyaan kepada malaikat Jibril as*

   _"Wahai Jibril... apakah kamu akan turun ke bumi setelah aku tiada...?"_

_*Malaikat jibril menjawab :*_
   _"Masih Yaa Rasulullah, aku akan turun ke bumi untuk mengambil 10 Mutiara hidup sepeninggal diri engkau."_

_*Rasulullah saw bertanya lagi :*_
    _“Mutiara apakah yang akan kamu ambil...?"_

_*Malaikat Jibril as. menjawab :*_   

*- (الأَوَّلُ) أَرْفـَعُ البـَرَكَةَ مِـنَ الأَرْضِ*
   _• "Mutiara pertama yang akan aku ambil dari muka bumi  adalah : *BAROKAH* (Keberkahan)"..._

   *- ( وَالثـََّانىِ) أَرْفَـعُ المَحـَبَّةَ مـِنْ قُلُـوْبِ الخَـلْقِ*
   _• "Mutiara Kedua adalah :
*RASA CINTA* (Mahabbah) yang bersemayam dihati manusia.."_

   *- (وَالثـََّالِـثُ) أَرْفَـعُ الشـُّفْـقـَةَ مِنْ قُلُـوْبِ الأَقـاَرِبِ*
   _• "Mutiara Ketiga adalah :
*RASA KASIH SAYANG* diantara keluarga (kasih sayang diantara keluarga semakin menipis)."_

   *- (وَالرَّابـِعُ) أَرْفـَعُ العـَدْلَ مِنَ الأُمَراَءِ*
   _• "Mutiara ke empat adalah :
*KEADILAN*
di hati para pemimpin."_

   *- (وَالخـاَمِسُ) أَرْفَـعُ الحَـياَءَ مـِنَ النِّـساَءِ*
   _• "Mutiara Kelima adalah :
*RASA MALU*
yang ada dihati para wanita.." (Banyak Berkata, berpenampilan, dan bersikap yang tidak pantas)."_

   *- (وَالسـَّادِسُ) أَرْفَـعُ الصـَّبْرَ مِـنَ الفُقَـراَءِ*
   _• "Mutiara Ke Enam adalah :
*RASA SABAR*
orang-orang fakir.."_

   *- (وَالسـَّابِـعُ) أَرْفَـعُ الـوَرَعَ وَالزُهْـدَ مِنَ اْلعـُلَمـاَءِ*
   _• "Mutiara Ketujuh adalah :
*WARA'* dan *ZUHUD* dari para ulama."
(Wara' adalah sangat berhati-hati menjaga diri dari yang syuhbat dan yang haram, sedangkan zuhud itu (Hati) yang tidak mementingkan harta-dunia, kedua-duanya merupakan ciri seorang ulama.
Jika wara' dan zuhud telah hilang dari ulama maka nilai jati dirinya tergores)."_

   *- (وَالثََّـامِـنُ) أَرْفَـعُ السَّـخاَءَ مِنَ الأَغْنـِياَءِ*
   _• "Mutiara Kedelapan adalah :  *KEDERMAWANAN* 0rang-0rang kaya.."_

   *- (وَالتـَّاسـِعُ) أَرْفَـعُ القــُرْآنَ*
   _• "Mutiara Kesembilan  adalah :
*MENGANGKAT AL-QUR'AN..* (menghilangkan Ruh/ khasiyah al-Qur’an itu sendiri sebagai panduan dalam kehidupan)."_

   *- (العـاَشِـرُ) أَرْفَـعُ الإِيْمـاَنَ*
   _• "Mutiara (yang akan aku ambil dari muka bumi) yang kesepuluh adalah :
*IMAN.*_

   _*• Saudaraku, Itulah mutiara² yang paling berharga, bila satu persatu hilang dari masing² kita, maka itu namanya kiamat kecil, tapi bila hilang satu persatu di tengah² seluruh umat manusia, maka itulah awal kiamat besar, 0leh karena itu selagi masih ada nafas kehidupan kita, mari masing² menjaga mutiara yang paling berharga dari kepunahan...*_

*- والله أعلم بالصواب .*
_"Semoga bermanfa'at...
Aamiin..."_
*- والسلام عليكم ورحمة اللّٰه وبركاته .*

_"Silahkan di sharé... agar bisa memberi manfa'at bagi yang lain...!"_

*SEBENTAR LAGI INDONESIA BUKAN LAGI MILIK RAKYAT INDONESIA*

*SEBENTAR LAGI INDONESIA BUKAN LAGI MILIK RAKYAT INDONESIA*
Tulisan Mantan Wartawan Tempo

Jangan salahkan kami yg bersedih hati dikala kebanyakan rakyat Indonesia saat ini gegap gempita merayakan atau bersyukur atas 72 tahun Indonesia merdeka.

Silahkan berteriak-teriak "MERDEKA ... MERDEKA ... MERDEKA ...".
Tetapi tahukan Anda bhwa kami sedang bersedih hati .... lihat renungan di bawah ini ...

*REFLEKSI 72 tahun INDONESIA*
(sebuah renungan)

1) Berdasarkan catatan Badan Pemeriksa keuangan (BPK) dominasi asing di sektor Migas 70%, batu bara, bauksit, nikel dan timah 75%, tembaga dan emas sebesar 85% serta diperkebunan sawit sebesar 50%. Jumlah ini menunjukkan bahwa betapa lemahnya posisi pemerintah untuk melindungi aset Negara.

2) Menurut The Institute For Global Justice (IGJ), hingga kini 175 juta hektar atau setara 93 persen luas daratan di Indonesia dimiliki para pemodal swasta/asing.

3) Pada tahun 2011 data menunjukkan di bidang perminyakan, penghasil minyak utama didominasi oleh asing. Diantaranya, Chevron 44%, Total E&P 10%, Conoco Phillip 8%, Medco 6%, CNOOC 5%, Petrochina 3%, BP 2%, Vico Indonesia 2%, Kodeco Energy 1 % dan lainnya 3%. Sedangkan Pertamina & mitra yang dianggap mencerminkan penguasaan nasional hanya menguasai 16%

4) Total kepemilikan investor asing 60-70 persen dari semua saham perusahaan yang dicatatkan dan diperdagangkan di bursa efek. Dari semua BUMN yang telah diprivatisasi, kepemilikan asing sudah mencapai 60 persen. Begitu pula telekomunikasi dan industri sawit pun juga lebih banyak dikuasai asing.

5) Beberapa bank sahamnya didominasi asing yaitu Danamon (68,83%), Buana (61%), UOBI (100%), NISP (72%), OCBC (100%), CIMB Niaga (60, 38%) BII (55,85%), BTPN (71,6%). Meskipun masih minoritas tapi Bank Panin dan Bank Permata masing-masing sudah dikuasai asing dengan 35% dan 44,5%.

6) Pada tahun 2003 itu BUMN Indosat dijual ke Temasek BUMN Singapura dengan harga 5 triliun. Selama 5 tahun Temasek telah meraup keuntungan 5 triliun laba dari bisnis telekomunikasi tersebut. Artinya secara kasar modal sudah kembali. Tahun 2008 Temasek menjual Indosat ke Qatar Telecom senilai 16 triliun. Artinya dalam lima tahun saja BUMN Singapura itu untung 16 triliun. Meneg BUMN kala itu Sofyan Djalil tidak mampu memperjuangkan pembelian kembali Indosat oleh pemerintah dan juga tidak kuasa menahan penjualan Indosat ke Qatar Telecom.

7) Pada beberapa BUMN kategori blue chips, kepemilikan asing bahkan menyundul angka 40 persen. PT Telekomunikasi Indonesia Tbk, misalnya, 39,5 persen sahamnya ada dalam genggaman pihak asing. Demikian pula PT Semen Gresik Tbk sebanyak 39,21% dikuasai asing. Bank Rakyat Indonesia (BRI) – yang selama ini menjadi andalan para petani dan rakyat kecil – sahamnya telah dikuasi asing sebesar 35,39 persen.

8) Dari total 225 blok migas yang di kelola Kontraktor Kontrak Kerjasama (KKKS) non-Pertamina, 120 blok dioperasikan perusahaan asing, 28 blok dioperasikan perusahaan nasional serta sekira 77 blok dioperasikan perusahaan patungan asing dan nasional.

9) 74% tanah di Indonesia dikuasai oleh segelintir orang non pribumi yang jumlahnya hanya 0,2% dari total penduduk Indonesia.

10) Air minum AQUA (74 persen sahamnya dikuasai perusahaan Danone asal Prancis), teh Sariwangi (100 persen sahamnya milik Unilever, Inggris), susu SGM (milik Sari Husada yang 82 persen sahamnya dikuasai Numico, Belanda), mandi dengan sabun Lux, sikat gigi pakai Pepsodent (milik Unilever), hingga merokok Sampoerna (97 persen sahamnya milik Philips Morris, Amerika Serikat)

11) INdustri tekstil dan produk tekstil (TPT) yang merupakan primadona ekspor Indonesia ternyata telah banyak dikuasai asing. Hal ini terlihat dari peningkatan realisasi investasi Penanaman Modal Asing (PMA) di sektor TPT yang melonjak 252 persen 2004 sampai 2006. Pada 2004 investasi asing di TPT senilai US$ 165,5 juta, pada 2006 naik menjadi US$ 418,1 juta. Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dalam periode yang sama malah memble, nyaris stagnan yakni Rp 70 miliar pada 2004 menjadi Rp 75,5 miliar pada 2006. Bahkan investor asing pada awal 2007 ini semakin gencar menambah investasi TPT di Indonesia.

12) Indonesia Aircraft Maintenance Services Association (IAMSA) mengeluhkan persaingan bisnis perawatan pesawat di Indonesia yang sebagian besar dikuasai oleh tenaga ahli dari asing.  Indonesia hanya mampu menyerap 30 persen saja.

13) Sekitar 85% saham BUMN yang berstatus Go Public di lantai bursa dikuasai pihak asing. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) besar sudah menjadi perusahaan terbuka, antara lain PT Telkom Tbk, PT Indosat Tbk, PT Semen Gresik Tbk, PT Bank Mandiri Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk, PT Kimia Farma Tbk, PT Adhi Karya Tbk, PT Perusahaan Gas Negara Tbk, PT Bukit Asam Tbk. Bahkan persaingan tidak sehat terjadi antara perusahaan bermodal negara, antara  PT Perusahaan Gas Negara Tbk (berkode saham PGAS) dengan PT Pertamina dalam tender distribusi minyak dan gas ke SPBU. Meski PGN tidak lagi diangap sebagai perusahaan plat merah karena 43,04% saham telah dimiliki publik yang di antaranya 82% dimiliki pihak asing.

======

SUNGGUH memprihatinkan, ternyata mulai dari sektor pangan, air minum, energi, kesehatan, pendidikan, hingga perbankan dan keuangan dikuasai oleh asing. Regulasi yang mestinya berazaskan Pancasila dan UUD 1945 menjelma menjadi kebijakan yang dikendalikan oleh asing.

Padahal, komitmen dengan negara-negara maju itu sesungguhnya justru merugikan Indonesia, bahkan hingga ke tingkat dasar, soal konstitusi. Kebijakan yang mestinya berazaskan Pancasila dan UUD 1945 telah berubah menjadi kebijakan yang dikendalikan oleh asing.

>>Warga asing dari 169 negara bebas visa masuk ke Indonesia.

>>Warga asing boleh miliki properti di Indonesia.

>>Pihak asing boleh kuasai 100% industi gula dan karet di Indonesia.

>>Asing boleh kuasai 100% saham restoran & perusahaan jalan.

>>Asing boleh kuasai 85% saham modal ventura

>>Asing bisa kuasai 100% saham di pembangkit listrik.

>>ASING BISA KUASAI 35 BIDANG USAHA DI INDONESIA

>>Asing Boleh Kuasai 7 Usaha Pariwisata

>>Asing Bisa Kuasai Mayoritas Pengelolaan Tol, Bandara dan Pelabuhan.*

☝☝☝☝☝☝☝
Share sebanyak mungkin sbg "Gerakan  Rakyat" Cerdas dan Peduli Bangsa...