Mar 21, 2006

Pergi Saja...

Today's on It's Me...


tadinya aku ingin bilang padamu tentang pikiranku hari ini
yang tiba-tiba ingin sekali merenda kenangan,
dikisah mana kau menjadi bagian dari seluruh cerita.

Aku ingin katakan sesuatu menyergapku --sejurus rasa menggebu,
seperti ketika kita dulu menghitung bintang-bintang
sambil memetakan apa yang berbinar di langit itu
serupa sama dengan yang bergejolak di ruas-ruas nadi kita
ketika jari-jari kita erat bertautan.

Aku kehilangan malam-malam
yang dulu begitu kukenali detik-detiknya yang panjang.

Tapi kemudian kata menghilang entah kemana,
menyisakan ruang yang kosong melompong serupa kenangan
yang runtuh dan sirna menjadi debu.

Seperti malam kehilangan gemerlap.
Seperti angin kehilangan gerak.
Aku tercekat oleh kesadaran yang menyeruak
menyibak kenangan yang belum lagi rapi tersusun
di bingkai mimpi.
Tak tersisa.

Maka tak ada lagi yang bisa kubangun tentangmu
ketika mengingatmu pun kutak bisa.

Sepertinya aku kehilangan semuanya...

Mar 20, 2006

Our Life..

Today's on It's Me...


Dear Brother...

kita memang seringkali menganggap bahwa hidup kita sudah sedemikian berat, bahkan teramat berat untuk kita tanggung, sehingga kita cenderung berpikir bahwa penyelesaian yang paling mudah untuk semua kesulitan kita adalah.. kematian!

kita seringkali beranggapan atau terbawa pada kalimat-kalimat puitis bahwa kematian adalah buih. bahwa kematian adalah suatu titik dimana tak ada lagi garis setelah kita menyelesaikan titik tersebut.

barangkali dalam pemahaman kita yang terbatas, kematian adalah keadaan dimana kita menjalani suatu keadaan yang serba berhenti. berhenti bernafas. berhenti menjalani kehidupan. berhenti menanggung penderitaan. berhenti menghadapi masalah.

mungkin saja pemahaman kita tidak salah, karena kita menganggapnya demikian. mungkin saja kita berpikir seperti itu karena yang kita lihat dari kematian adalah batu-batu nisan dan sebuah anggapan bahwa yang tertanam di tanah ditempat mana batu nisan itu berdiri hanyalah sesosok tubuh yang telah kaku atau bermetamorfosa menjadi abu. mungkin saja.

tapi pernahkah kita membayangkan apa yang tengah dijalani oleh jiwa yang raganya tertanam di tanah tersebut? pernahkah kita berpikir bahwa di dalam raga kita ada sesuatu yang bisa jadi tidak akan pernah berhenti menjalani hidup --atau sesuatu yang kita sebut kehidupan-- ini? pernahkah kita berpikir bahwa jiwa kita, sukma kita atau ruh kita, akan terus menjalani suatu masa yang amat panjang yang tidak akan pernah berakhir?

lalu pernahkah kita berpikir tentang konsekuensi apa yang akan dialami oleh jiwa atau sukma atau ruh kita ini nantinya, ketika kita memutuskan untuk berhenti menjalani hidup ini dan mengetuk pintu kematian?

bahwa hidup ini teramat sangat terlalu berharga untuk kita abaikan, itu adalah suatu keniscayaan. mungkin kita sulit bernafas, tapi bersyukurlah bahwa itu menandakan bahwa kita masih bernafas.. bahwa kita masih memiliki kehidupan untuk kita jalani. tinggal kita memutuskan saat ini, detik ini, apakah di detik berikutnya kita memilih untuk menyerah dan mengabaikan semua yang berharga yaitu hidup kita, untuk melangkah pada apa yang kita sebut kematian? ataukah kita memutuskan untuk di detik berikut kita akan menjalani hidup dengan sesuatu yang lebih berarti? hidup dengan nafas yang didalamnya penuh dengan rasa syukur atas semua yang telah Tuhan berikan pada kita? berterima kasih bahwa kita masih memiliki nafas, dan dengan nafas itu kita masih memiliki kesempatan untuk berubah menjadi sesuatu yang lebih baik?

bahwa hidup itu amat sangat terlalu berharga untuk kita abaikan. meskipun pun untuk sedetik saja, karena life is so beautiful... at least if we could share our life to anyone.

Cilandak, 20 Maret 2006

Mar 16, 2006

That's make you seemed so sexy


Today's on It's Me...

Dear Bloggers,

Setiap orang (laki-laki) memiliki pandangan tersendiri tentang apa yang paling menarik dari seorang wanita (perempuan). Ada yang menganggap sesuatu yang menarik dari wanita itu dilihat dari sikapnya, sikap dan cara dia berbicara, caranya berjalan, caranya tertawa dan sejenisnya. Namun tak jarang banyak laki-laki melihat wanita dari penampilannya. Istilahnya her appearance.. The way she dress.. apa yang dia kenakan.. Dan hal-hal lain yang lebih mengarah ke penampilan fisik, misalnya wajahnya.. rambut, kulitnya, bentuk kakinya atau bentuk bodynya secara keseluruhan.

Saya tidak menampik bahwa setiap laki-laki pasti akan cenderung melihat sisi yang menarik dari seorang wanita dari penampilan fisiknya. Terutama wajah dan bentuk tubuh. Tidak heran jika kita melihat dalam kenyataan sehari-hari, misalnya, dalam dunia periklanan, wajah dan tubuh wanita merupakan salah satu unsur yang paling sering (bahkan selalu) diekspose dalam menarik perhatian publik. Entah itu produk untuk laki2 atau unisex, terlebih lagi produk yg memang khusus untuk konsumen wanita. Semua meng-eksploitasi penampilan fisik wanita. Dan sayangnya kenyataan yang terjadi seperti ini telah membentuk stereotip yang menurut saya cenderung mengedepankan penampilan fisik sebagai nilai plus yang sangat diutamakan baik oleh laki-laki, ataupun oleh wanita itu sendiri.
Maka penampilan adalah segalanya. Dan merupakan kenyataan pula bahwa berpenampilan menarik bagi seorang wanita itu adalah identik dengan.. apakah saya cukup sexy? Atau dengan kata lain jika Anda ingin memperoleh perhatian dari sekitar.. so just being sexy in appearance way. Seolah menjadi sexy adalah segalanya bagi seorang wanita. Hingga kadang lupa bahwa membangun sesuatu yang ada di dalam diri adalah lebih penting.. Sesuatu yang sering disebut 'kepribadian'.. :)
Memang bukan sesuatu yang salah bagi wanita untuk membangun citranya dari apa yang bisa dia perlihatkan. Tapi, ada satu pengalaman yang membuat saya harus akui bahwa tidak selamanya sense of sensuality atau wanita sexy itu dilihat dari penampilannya. Ketika saya berhadapan dengan seseorang (wanita, tentunya) yang dari segi penampilan fisik biasa-biasa saja (jika tidak bisa dikatakan sexy), ternyata ada sesuatu dari diri wanita itu yang membuat saya merasa.. hmm, ternyata dia cukup sexy! :)
Cara berpikirnya!
Barangkali agak susah untuk dijabarkan, tapi, memang hal ini bukan sesuatu yang bisa dideksripsikan dengan nalar. Apa yang saya rasakan itu memang sesuatu yang abstrak yang hanya bisa dialami sendiri tanpa bisa kita jelaskan pada orang lain untuk dipahami. Cuma barangkali yang bisa saya jelaskan adalah.. ternyata seseorang bisa menjadi begitu menarik, dan menghadirkan citra sexy dalam pandangan saya, ketika wanita yang berpenampilan biasa-biasa saja itu ternyata memiliki cara pandang yang demikian luas. Pendirian yang begitu tegas, namun tetap menyisakan ruang untuk orang lain berdiskusi dengannya. Pemikiran yang begitu cerdas, namun tetap menyisakan sebentuk ruang untuknya menerima pemikiran orang lain dan tidak melulu menyalahkan. Betapa mengasyikan menikmatinya bicara, mencermati kata demi kata yang keluar seolah tanpa dipaksakan, mengalir seperti air seakan dikepalanya selalu saja ada kalimat yang menanti untuk diucapkan.
Maka saya hanya bisa menatap wanita itu dengan kagum sambil menyembunyikan sebaris pujian yang sengaja tak saya ucapkan... "Hm, and that's make you seemed so sexy"
@ discussion

Mar 14, 2006

My last week end..

Today's on It's Me...


Dear Blogger... hampir lupa cerita2 soal my last week end..


@ Sabtu, 11 maret 2006

Acara: Spent most of the time in front of monitor TV.. ngabisin serial 'SMALLVILE' season 2.. gara2nya minggu lalu nggak sengaja nyobain sewa yang complete season 1. Eeh, gak tahunya ni film bikin penasaran terus.. dan terus.. dan terus...


@ Minggu, 12 maret 2006

Acara Pagi:
Becandain anak2 sampe jam 9-an.. Pagi ini terpaksa ngelewatin sejuknya udara subuh n hangatnya matahari pagi krn masih ngantuks berat, jadi ya.. di tempat tidur aja.. Sekali seminggu, manjain diri bangun agak siangan.. Hehehe

Acara Siang:
Konvoi sama adek2 n ponakan ke parung panjang nengokin mother yang baru nempatin rumah baru disana. Yeah, namanya rumah BTN (bayar tapi nyicil) ada aja problemnya.. kali ini problemnya di air.. Udah spent almost 2 jeti buat gali sumur n beli mesin pompa air, hasilnya nihil.. Duh, terasa banget kalo rumah gak ada air. Sengsara banget.. Mau apa aja susah. Bikin sutriss.. Aku jd prihatin sekaligus salut sama nyokap. Barangkali kalau aku nggak nyempatin diri nengok dia hari ini, aku nggak akan tahu dia punya masalah spt ini. Ngebayangin dia selama ini masih harus 'menimba' air dg cara primitif atau kadang mesti 'nyelang' ke tetangga.. tapi, selama ini dia gak pernah ngeluh or ngadu masalah dia yg satu ini..

Acara Malam:
F1 Race di Bahrain.. Akhirnya bisa nonton lagi acara F1 racing.. Setelah setahun kemarin prihatin karena my favorit team, si Kuda Jingkrak Ferari, banyak masalah, malam itu bener2 aku merasa so exited menyaksikan bagaimana serunya Schumi fight dengan Alonso. Sayang, cuma krn telat 1 detik buat nutup Alonso keluar dari pitstopnya yg kedua (yg menurut gw bener2 strategi team Renault yg briliant.. pitstop cuma 7.5 detik buat re-fuelling.. ckckck), Schumi terpaksa harus puas naik podium di posisi kedua.. What a race!

Anyway, ini emang eranya Alonso kali, not Schumi's.. Dua or tiga tahun lalu mungkin Schumi masih bisa ngotot buat ngejar selisih waktu yg cuma 0.2 detik.. Tapi malam itu keliatan dia gak se-ngotot dulu.. Gap yg cuma 0.2 detik pun gak bisa dia kejar sampe akhirnya finish.. Well, its okaylah.. At least Ferrari masih tetep galak! What a race!!

Hmm, can't wait for the next race di Sepang..

Right after F1 Racing dilanjut nonton Liga Primer.. Red Devils vs The Magpies and Arsenal vs Liverpool.. Sial, tonite was not the Red's nite.. kalah 1-2 krn keteledoran the captain.. Steve Gerrard. Well, that's live.. Beberapa menit sebelumnya dia jadi pahlawan krn tendangannya berhasil memaksakan keadaan seri 1-1 (setelah sebelumnya ketinggalan 0-1), eeh, back-passnya malah jadi blunder dan menyebabkan Thiery Henry bisa nambah 1 gol buat merubah keadaan jadi 2-1 buat The Gunners...

Hehehe, tonite was not my nite.. Jagoan2 gw kalah semua.

Sebuah renungan pagi...

Today's on It's Me...


Siapakah Allah Subhanahuu wa Ta’alaa???
(sebuah renungan sepanjang perjalanan rumah ke kantor)

14 Maret 2006:

Pagi itu seperti biasa aku berangkat ke kantor. Udara cerah. Langit yang bersih menebarkan
nuansa biru cerah bersaput awan putih tipis-tipis yang bertebar sepanjang mataku memandang, dari titik tepat diatas kepalaku hingga jauh ke titik hilang di cakrawala. Matahari seakan bebas menjilat segala yang ada disekitarku, dan memancarkan nikmatnya berupa sinar pagi --yang sering aku baca di majalah atau artikel kesehatan— yang baik bagi kesehatan khususnya pertumbuhan tulang manusia, belum lagi menghitung manfaatnya bagi tanaman untuk membantu proses fotosintesis.

Menikmati langit yang biru seperti itu, siapa yang tidak tergetar. Baru saja subuh tadi aku menikmati kilauan sinar bintang (yang kalau tidak salah sebagai bintang Sirius - Syi’ra) di ufuk timur, dan taburan bintang-bintang lain sebagai kesatuan rangkaian yang ada di galaksi Bima Sakti (milky way), galaksi yang kita diami. Ruang yang maha luas.

Langit seperti lukisan dinamis yang kerap berubah warna. Siang membiru dan malam menghitam kelam gelap pekat, namun keduanya menawarkan lukisan pemandangan yang luar biasa. Sungguh-sungguh luar biasa. Dan langit biru pagi ini kembali mengajakku tanpa sadar bergumam, ”My God, it’s so beautiful.”

Pikiranku melesat kepada Allah.. Rabbii ya Izzatii..

Tiba-tiba saja sepotong ayat yang sering kudengar terngiang di kepalaku...

”Huwa-Allaahu-lladzii-Laa-ilaaha-illa-huwal-malikul-qudduus-sussalaamul-mu’minul-muhaiminul-aziizul-Jabbaarul-mutakabbir...Subhaana-Allaahu-’Ammaa-Yusyriquun” (Al Hasyr Q:59:23)

Dialah Allah Yang tiada Tuhan selain Dia, Raja, Yang Maha Suci, Yang Maha Sejahtera, Yang Mengaruniakan Keamanan, Yang Maha Memelihara, Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuasa, Yang Memiliki segala Keagungan, Maha Suci Allah dari apa yang mereka persekutukan.

”Huwa-Allaahul-khooliqul-baariul-mushowwiru-laHul-asmaaul-husnaa... yusabbihu-lahuu-maa-fis-samaawaati-Wal-ardhli-wa-huwal-’aziizul-hakiim” (Al Hasyr Q:59:24)

Dialah Allah Yang Menciptakan, Yang Mengadakan, Yang Membentuk Rupa, Yang Mempunyai Asmaaul Husna. Bertasbih kepadaNya apa yang di langit dan bumi. Dan Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.

Ya... Dialah Allah... Tiada tuhan selain Allah. Al Malikkul Kudduus.. Raja Yang Maha Suci.
Dialah Allah… satu-satunya dzat yang begitu besar kekuasaannya dan the one and only.

Barulah aku menyadari kata-kata… tiada satupun yang setara dengan-Nya
(Surat Al Ikhlas: 1-4)

Katakanlah: "Dia-lah Allah, Yang Maha Esa.
Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu
Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan,
dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia".


Maha Mendengar dan Maha Melihat (Samii’ul Bashiir)

Masih separuh perjalanan. Dipikiranku terus berkelebat beberapa hal yang sesungguhnya telah kuketahui sehari-hari. Tentang dzat Allah yang memiliki sifat2 yakni, Samii’ul Bashiir (Maha Mendengar dan Maha Melihat).

Sungguh Allah Maha Pengasih dan Penyayang (Ar Rahman dan Ar Rahiim). Diberinya aku sebuah organ tubuh so we called ’telinga’ yg didalamnya terdiri dari berbagai macam sub-organ yg sangat rumit namun memiliki daya kerja yang ruaarrr biasa. Betapa dengan telinga ini aku bisa mendengar suara --meskipun dengan kemampuan yg tidak sehebat pendengaran SuperMan atau kelelawar— berbagai macam bunyi yang membuat dunia ini begitu ramai. Mulai sejak dering alarm yang membangunkanku dari tidur, suara adzan subuh yang memanggilku untuk bersigera ke langgar dekat rumah, suara kemersik daun dari pepohonan yang kulalui dan bahkan suara langkah-langkah kakiku yang bergegas.. hingga berbagai suara yang kini ramai di telingaku..

Lucu, bahkan suara bising lalu lintas yang biasanya memusingkan, pagi ini tiba-tiba seperti terdengar merdu di telingaku. Sungguh aku ingin menangis, ketika tiba-tiba aku sadar, untuk tujuan apa Allah menciptakan sebagian manusia memiliki kekurangan pendengaran.. atau bahkan tuli. Ternyata selama ini aku belum secara sungguh-sungguh mensyukuri nikmat yang aku terima berupa pendengaran ini.

Ya Samii’... Subhanallah.. bagimu segala puji..

Lalu kesadaranku bergulir semakin jauh.. sejauh mataku memandang langit yang tak berbatas.. sejauh jalan yang kulalui. Betapa aku tak pernah menyadari apalagi mensyukuri nikmat lain yang diberikan Allah kepadaku... berupa sepasang organ berbentuk bulat so we called ’mata’.. Betapa sempurnanya alat penglihatan ini yang mampu menangkap rambatan cahaya yang dipancarkan matahari yang memantul dari semua benda-benda yang tersentuh cahaya, lalu ditangkap oleh lensa mata dan diteruskan ke syaraf-syaraf yang ada di retinaku, hingga otakku menerjemahkannya sebagai bentuk dan warna.

Subhanallaahu wa Ta’ala... bagimu segala puji.

Betapa kini aku juga menyadari untuk apa sesungguhnya Allah menciptakan sebagian dari manusia memiliki kekurangan hingga menjadikannya sebagai orang yang tuna netra... Agar aku benar-benar mensyukuri nikmat yang aku miliki ini.. setiap waktu, setiap detik mata ini kupergunakan untuk melihat.

Lalu jika aku mampu mendengar dan melihat dengan sedemikian luar biasanya, sudah barang tentu, Allah Azza Wa Jalla yang As Samii’ dan Al Bashiir akan memiliki sifat ke-Maha Mendengar dan Maha Melihat. Tidak seperti makhluk ciptaan-Nya yang mendengar dan melihat secara harfiah dengan alat2 terbatas, tentulah Allah yang menciptakan kemampuan mendengar dan melihat untuk makhluk-Nya ini mendengar Dan melihat tidak dengan cara yang kita bisa bayangkan.

Maha Suci Allah Yang Maha Tinggi...

Husband Store...

Today's on It's Me...


Dear Blogger...
Ini ada e-mail yg cukup menarik buat para ceweq..

Husband Store

A store that sells husbands has just opened in New York City, where a woman may go to choose a husband. Among the instructions at the entrance is a description of how the store operates.

You may visit the store ONLY ONCE! There are six floors and the attributes of the men increase as the shopper ascends the flights. There is, however, a catch . . .. you may choose any man from a particular floor, or you may choose to go up a floor, but you cannot go back down except to exit the building! So, a woman goes to the Husband Store to find a husband..

On the first floor the sign on the door reads:
Floor 1 - These men have jobs and love the Lord.

The second floor sign reads:
Floor 2 - These men have jobs and love kids.

The third floor sign reads:
Floor 3 - These men have jobs, love kids, and are extremely goodlooking.

"Wow," she thinks, but feels compelled to keep going. She goes to the fourth floor and sign reads:
Floor 4 - These men have jobs, love kids, are drop-dead good looking andhelp with the housework.

"Oh, mercy me!" she exclaims, "I can hardly stand it!" Still, she goes to the fifth floor and sign reads:
Floor 5 - These men have jobs, love kids, are drop-dead gorgeous, helpwith the housework, and have a strong romantic streak.

She is so tempted to stay, but she goes to the sixth floor and the sign reads:
Floor 6 - You are visitor 4,363,012 to this floor. There are no men on this floor. This floor exists solely as proof that women are impossible to please. Thank you for shopping at the Husband Store. Watch your step as you exit the building, and have a nice day!

Semoga bermanfaat...


Mar 10, 2006

Pernahkah kita berpikir, mengapa mereka terlahir buta.. atau tuli? atau bisu? atau ketiga2nya???

Apakah karena Tuhan tidak sayang mereka?
Apakah Tuhan tidak adil?

Jika kita berbaik sangka pada Tuhan, lalu untuk apa?

Pernahkah kita berpikir kenapa?