Dec 27, 2017

7 ANCAMAN BAGI MEREKA PEMBENCI, PENCACI DAN PEMFITNAH PARA DZURIYYAT RASUL (KETURUNAN RASUL /HABAIB & SYARIFAH) YANG ISTIQOMAH

1. ALLOH SWT MARAH KEPADA ORANG YANG MEMBENCI PARA HABAIB.

Rosululloh SAW bersabda :
… ﻭﻫﻢ ﻋِﺘْﺮَﺗِﻲ , ﺧُﻠِﻘُﻮﺍ ﻣِﻦْ ﻃِﻴْﻨَﺘِﻲ , ﻓَﻮَﻳْﻞٌ ﻟِﻠْﻤُﻜَﺬِّﺑِﻲْﻥَ ﺑِﻔَﻀْﻠِﻬِﻢْ , ﻣﻦ ﺍﺣﺒﻬﻢ ﺍﺣﺒﻪ ﺍﻟﻠﻪ , ﻭﻣﻦ ﺃﺑﻐﻀﻬﻢ ﺃﺑﻐﻀﻪ ﺍﻟﻠﻪ
“… Mereka adalah keturunanku dan diciptakan dari tanahku. Celakalah dari ummatku yang mendustakan keutamaan mereka. Siapa yang mencintai mereka maka Alloh akan mencintainya, siapa yang membenci mereka maka Alloh akan membencinya”.[1]

Rosululloh SAW bersabda :
ﺃﻻ ﻭ ﻣﻦ ﺍﺑﻐﺾ ﺁﻝ ﻣﺤﻤﺪ ﺟﺎﺀ ﻳﻮﻡ ﺍﻟﻘﻴﺎﻣﺔ ﻣﻜﺘﻮﺑﺎ ﺑﻴﻦ ﻋﻴﻨﻴﻪ : ﺁﺋﺲ ﻣﻦ ﺭﺣﻤﺔ ﺍﻟﻠﻪ
Sungguh siapa yang membenci keluarga Muhammad saw, maka ia akan dibangkitkan di hari kiamat dengan tulisan di antara kedua matanya : ‘orang ini telah terputus dari rahmat Alloh swt’.[2]

2. ORANG YANG MEMBENCI HABAIB TERMASUK GOLONGAN ORANG MUNAFIK.

Rosululloh SAW bersabda :
ﻣﻦ ﺃﺑﻐﻀﻨﺎ ﺃﻫﻞ ﺍﻟﺒﻴﺖ ﻓﻬﻮ ﻣﻨﺎﻓﻖ
Siapa orang yang membenci kami ahlu bait adalah termasuk golongan munafik.[3]

Rosululloh saw bersabda :
ﻻ ﻳﺤﺒﻨﺎ ﺃﻫﻞ ﺍﻟﺒﻴﺖ ﺍﻻ ﻣﺆﻣﻦ ﺗﻘﻲ , ﻭﻻ ﻳﺒﻐﻀﻨﺎ ﺍﻻ ﻣﻨﺎﻓﻖ ﺷﻘﻲ
"Tidak ada yang mencintai kami ahlu bait kecuali orang yang beriman dan bertaqwa, dan tidak ada yang membenci kami kecuali orang munafik dan durhaka." [4]

Rosululloh SAW bersabda :
ﻣﻦ ﺃﺑﻐﺾ ﻋﺘﺮﺗﻲ ﻓﻬﻮ ﻣﻠﻌﻮﻥ ﻭ ﻣﻨﺎﻓﻖ ﺧﺎﺳﺮ
"Siapa yang membenci keturunanku, ia termasuk orang yang dilaknat dan munafik yang merugi." [5]

3. ORANG YANG MEMBENCI PARA HABAIB TERMASUK GOLONGAN ORANG KAFIR.

Rosululloh SAW bersabda :
ﺃﻻ ﻭﻣﻦ ﻣﺎﺕ ﻋﻠﻰ ﺑﻐﺾ ﺁﻝ ﻣﺤﻤﺪ ﻣﺎﺕ ﻛﺎﻓﺮﺍ , ﺃﻻ ﻭﻣﻦ ﻣﺎﺕ ﻋﻠﻰ ﺑﻐﺾ ﺁﻝ ﻣﺤﻤﺪ , ﻟﻢ ﻳﺸﻢّ ﺭﺍﺋﺤﺔ ﺍﻟﺠﻨّﺔ
Sungguh siapa yang mati dalam keadaan membenci keluarga Muhammad saw, maka ia mati dalam keadaan kafir. Sungguh siapa yang mati dalam keadaan membenci keluarga Muhammad saw, maka ia tidak akan mencium harumnya surga.[6]

4. ORANG YANG MEMBENCI PARA HABAIB TERMASUK GOLONGAN YAHUDI.

Dari Jabir bin Abdillah al-Anshori, Rosululloh saw bersabda :
ﺃﻳّﻬﺎ ﺍﻟﻨﺎﺱ , ﻣﻦ ﺃﺑﻐﻀﻨﺎ ﺍﻫﻞ ﺍﻟﺒﻴﺖ ﺣﺸﺮﻩ ﺍﻟﻠﻪ ﻳﻮﻡ ﺍﻟﻘﻴﺎﻣﺔ ﻳﻬﻮﺩﻳﺎ . ﻳﺎﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ , ﻭﺇﻥ ﺻﺎﻡ ﻭﺻﻠّﻰ ؟ ﻗﺎﻝ : ﻭﺇﻥ ﺻﺎﻡ ﻭ ﺻﻠّﻰ
Wahai manusia, siapa saja yang membenci kami ahlu bait, maka Alloh swt akan mengumpulkannya di hari kiamat dalam golongan orang-orang Yahudi. Jabir berkata: Ya Rosululloh, mereka adalah orang-orang yang berpuasa dan mengerjakan sholat. Rosul menjawab : Walaupun mereka berpuasa dan mengerjakan sholat.[7]

5. ORANG YANG MEMBENCI PARA HABAIB AKAN MASUK NERAKA.

Rosululloh SAW bersabda :
ﻭﺍﻟّﺬﻱ ﻧﻔﺴﻲ ﺑﻴﺪﻩ , ﻻ ﻳﺒﻐﻀﻨﺎ ﺍﻫﻞ ﺍﻟﺒﻴﺖ ﺍﺣﺪ ﺍﻻ ﺃﺩﺧﻠﻪ ﺍﻟﻠﻪ ﺍﻟﻨﺎﺭ
"Demi jiwaku yang berada dalam kekuasaan-Nya, Tidaklah seorang yang membenci kami ahlu bait kecuali Alloh swt akan masukkan ia ke dalam neraka." [8]

Rosululloh SAW bersabda :
ﻭﺍﻟّﺬﻱ ﻧﻔﺴﻲ ﺑﻴﺪﻩ , ﻻ ﻳﺒﻐﻀﻨﺎ ﺍﻫﻞ ﺍﻟﺒﻴﺖ ﺍﺣﺪ ﺍﻻ ﺃﻛﺒّﻪ ﺍﻟﻠﻪ ﺍﻟﻨﺎﺭ
"Demi jiwaku yang berada dalam kekuasaan-Nya, Tidaklah seorang yang membenci kami ahlu bait kecuali Alloh swt akan masukkan ia ke dalam neraka." [9]

Rosululloh SAW bersabda :
… ﻓَﻠَﻮْ ﺍَﻥَّ ﺭَﺟُﻼً ﺻﻔَﻦَ ﺑَﻴْﻦَ ﺍﻟﺮُّﻛْﻦِ ﻭَﺍﻟﻤَﻘَﺎﻡِ , ﻭَﺻَﻠَّﻰ ﻭَﺻَﺎﻡَ , ﺛُﻢَّ ﻟﻘﻲ ﺍﻟﻠﻪ , ﻭَﻫُﻮَ ﻣُﺒْﻐِﺾٌ ﻻِﻫْﻞِ ﺑَﻴْﺖِ ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ ﺩَﺧَﻞَ ﺍﻟﻨَّﺎﺭَ .
“… Maka sekiranya seseorang berdiri di antara salah satu sudut Ka’bah dan maqam Ibrahim, lalu ia shalat dan puasa, kemudian meninggal sedangkan ia adalah pembenci keluarga (ahlu al-bait) Muhammad, pasti ia masuk neraka”.[10]

Rosululloh saw bersabda :
ﻻ ﻳﺒﻐﻀﻨﺎ ﻭﻻ ﻳﺤﺴﺪﻧﺎ ﺍﺣﺪ ﺍﻻ ﺫﻳﺪ ﻳﻮﻡ ﺍﻟﻘﻴﺎﻣﺔ ﺑﺴﻴﺎﻁ ﻣﻦ ﺍﻟﻨﺎﺭ
Tidak seorang pun yang membenci dan hasud kepada kami (ahlu bait) kecuali Alloh swt akan mengusirnya di hari kiamat dengan cambuk yang berasal dari api neraka.[11]

6. ALLOH SWT SANGAT MURKA KEPADA UMMATNYA YANG MENYAKITI PARA HABAIB

Rosululloh saw bersabda :
ﺇﺷﺘﺪّ ﻏﻀﺐ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻰ ﻣﻦ ﺁﺫﺍﻧﻲ ﻓﻲ ﻋﺘﺮﺗﻲ
"Alloh swt sangat murka kepada orang yang menggangguku melalui keturunanku." [12]

Rosululloh SAW bersabda :
ﺇﺷﺘﺪّ ﻏﻀﺐ ﺍﻟﻠﻪ ﻭﻏﻀﺒﻲ ﻋﻠﻰ ﻣﻦ ﺃﻫﺮﻕ ﺩﻣﻲ ﻭ ﺁﺫﺍﻧﻲ ﻓﻲ ﻋﺘﺮﺗﻲ
"Alloh SWT dan aku sangat murka kepada orang yang menumpahkan darahku dan menyakitiku melalui keturunanku." [13]

Rosululloh SAW bersabda :
ﻣﻦ ﺳﺐّ ﺍﻫﻞ ﺑﻴﺘﻲ ﻓﺄﻧﺎ ﺑﺮﻱﺀ ﻣﻨﻪ
"Siapa yang mencela ahlu baitku, maka aku berlepas diri darinya." [14]

Rosululloh SAW bersabda :
ﻣﻦ ﺁﺫﺍﻧﻲ ﻓﻲ ﺍﻫﻠﻲ ﻓﻘﺪ ﺁﺫﻯ ﺍﻟﻠﻪ
"Siapa yang menyakitiku dalam urusan keluargaku, maka ia telah menyakiti Alloh." [15]

Rosululloh SAW bersabda :
ﺇﻥّ ﺍﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ ﻳﺒﻐﺾ ﺍﻵﻛﻞ ﻓﻮﻕ ﺷﺒﻌﻪ , ﻭﺍﻟﻐﺎﻓﻞ ﻋﻦ ﻃﺎﻋﺔ ﺭﺑﻪ , ﻭﺍﻟﺘﺎﺭﻙ ﺳﻨّﺔ ﻧﺒﻴﻪ , ﻭﺍﻟﻤﺨﻔﺮ ﺫﻣّﺘﻪ , ﻭﺍﻟﻤﺒﻐﺾ ﻋﺘﺮﺓ ﻧﺒﻴﻪ , ﻭﺍﻟﻤﺆﺫﻱ ﺟﻴﺮﺍﻧﻪ .
"Sesungguhnya Alloh swt membenci orang yang makan di atas batas kekenyangannya, orang yang lali dari melaksanakan ketaatan kepada Tuhannya, orang yang mencampakkan sunnah nabinya, orang yang menremehkan tanggungjawabnya, orang yang membenci ithroh (keturunan) nabinya dan mengganggu tetangganya". [16]

7. ALLOH SWT MENGHARAMKAN SURGA KEPADA ORANG YANG MENDZOLIMI PARA HABAIB

Rosululloh SAW bersabda :
ﺇﻥّ ﺍﻟﻠﻪ ﺣﺮّﻡ ﺍﻟﺠﻨﺔ ﻋﻠﻰ ﻣﻦ ﻇﻠﻢ ﺍﻫﻞ ﺑﻴﺘﻲ
"Sesungguhnya Alloh swt mengharamkan surga kepada orang yang menzhklimi ahlu baitku." [17]

Rosululloh SAW bersabda :
ﺣﺮّﻣﺖ ﺍﻟﺠﻨﺔ ﻋﻠﻰ ﻣﻦ ﻇﻠﻢ ﺍﻫﻞ ﺑﻴﺘﻲ ﻭ ﺁﺫﺍﻧﻲ ﻓﻲ ﻋﺘﺮﺗﻲ
"Surga diharamkan bagi siapa saja yang menzholimi ahlu baitku dan menyakiti aku melalui keturunanku." [18]

Rosululloh SAW bersabda :
ﺍﻟﻮﻳﻞ ﻟﻈﺎﻟﻤﻲ ﺍﻫﻞ ﺑﻴﺘﻲ , ﻋﺬﺍﺑﻬﻢ ﻣﻊ ﺍﻟﻤﻨﺎﻓﻘﻴﻦ ﻓﻲ ﺍﻟﺪﺭﻙ ﺍﻷﺳﻔﻞ ﻣﻦ ﺍﻟﻨﺎﺭ
"Celakalah siapa saja yang menzdalimi ahlu baitku, mereka akan diadzab bersama orang-orang munafiq di dasar neraka." [19]

📚Referensi Kitab 📚
[1] Kanz al-Ummal (12/98)
[2] Faraid al-Simthin (2/256)
[3] Al-Dur al-Mansur (7/349), Fadhail al-Sahabah (2/661)
[4] Dzakhair al-Uqba : 218, al-Showaiq al-Muhriqah : 230.
[5] Jami’ al-Akhbar : 214.
[6] Al-Kasyaf (3/403)
[7] Al-Mu’jam al-Ausath (4/212)
[8] Al-Mustadrak ‘Ala Shahihain (3/162), al-Dur al-Mansur (7/349)
[9] Al-Mustadrak ‘Ala Shahihain (4/392), Majma’ al-Zawaid (7/580)
[10] Al-Mu’jam al-Kabir (11/142), al-Mustadrak ‘Ala Shahihain (3/161)
[11] Al-Mu’jam al-Kabir (3/81)
[12] Ihya al-Mait al-Suyuthi : 53
[13] Dzakhoir al-Uqba : 39
[14] Yanabi’ al-Mawaddah (2/378)
[15] Kanz al-Ummal (12/103)
[16] Ihya al-Mait : 53
[17] Dzakhoir al-Uqba : 20
[18] Tafsir al-Qurthubi (16/22)
[19] Yanabi’ al-Mawaddah (2/326)

Kita mayoritas muslim tetapi tidak mengerti apa itu Islam

**Copas dari group WA teman**

Jika kita masuk Islam atau sudah menganut Islam sejak lama, maka prinsip yang harus dipegang adalah masuklah Islam secara kesuluruhan, jangan hanya sekedar membawa status Islam di KTP, mengaku islam tetapi tidak mengerti apa itu islam

Allah Ta’ala memerintahkan kepada kita untuk masuk ke dalam Islam secara kaaffah sebagaimana disebutkan dalam ayat,

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا ادْخُلُوا فِي السِّلْمِ كَافَّةً وَلَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ

Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam secara keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu.” (QS. Al Baqarah: 208)

Ayat ini menerangkan -kata Ibnu Katsir dalam kitab tafsirnya- perintah pada para hamba Allah yang beriman yang membenarkan risalah Rasul-Nya untuk mengambil (mengamalkan) seluruh ajaran Islam semampunya, termasuk menjalankan setiap perintah dan menjauhi setiap larangannya

Syaikh ‘Abdurrahman bin Nashir As Sa’di rahimahullah berkata, “Laksanakanlah seluruh ajaran Islam, jangan tinggalkan ajaran Islam yang ada. Jangan sampai menjadikan hawa nafsu sebagai tuan yang dituruti. Artinya, jika suatu ajaran bersesuaian dengan hawa nafsu, barulah dilaksanakan dan jika tidak, maka ditinggalkan,. Yang mesti dilakukan adalah hawa nafsu yang tunduk pada ajaran syari’at dan melakukan ajaran kebaikan sesuai kemampuan. Jika tidak mampu menggapai kebaikan tersebut, maka dengan niatan saja sudah bisa mendapatkan pahala kebaikan

jika syari’at Islam memerintahkan untuk meninggalkan ajaran dan tradisi syirik, maka kita sami’na wa atho’na. Jangan karena alasan mempertahankan budaya, akhirnya tradisi yang dimurkai Allah tersebut terus dilariskan, seperti kita lihat saat ini masih saja laris manis tradisi ruwatan, sedekah laut, minta keberkahan dengan menggantung jimat dan lainnya yang dijalankan oleh orang yang ‘ngaku Islam<br>

Jika Islam memerintahkan untuk melaksanakan ibadah badan yang mulia seperti shalat dan puasa, maka kita terus berusaha menjaganya.

Ustadz DR. Syafiq Riza Basalamah, MA.

Sumber : https://rumaysho.com

Jazakumullahu Khair
Follow 🎬 @riczkyardian

Dec 23, 2017

Dialog Kyai dan Pendeta Tentang Tahun Baru Masehi

*Dialog Kyai Dan Pendeta Tentang Tahun Baru Masehi.*

Oleh :

KH. DR. Tb. Abdurrahman Anwar Al Bantany.
(Wakil Ketua Dewan Fatwa DPP Tarbiyah PERTI Dan Ketua Badan Nasab Kesulthanan Banten BNKB)

Pak Kyai: Maaf Pak Pendeta, sebentar lagi 1 January Tahun Baru Masehi akan segera tiba, apa yang dilakukan oleh umat Kristen pada malam tahun baru 1 Januari tersebut?

Pendeta: Kami di malam tahun baru tersebut tidak ada kegiatan yang istimewa, ya seperti biasa malamnya jam 19.00 sampai jam 20.00 mengadakan kebaktian di Gereja masing-masing lalu pulang, Dan paginya jam 07.00 sampai jam 09.00 ke Gereja kembali. Itu saja kegiatan kami.

Pak Kyai: Oh jadi itu saja ya gak ada aktifitas yang istimewa.

Pendeta: Iya itu saja.

Pak Kyai: Apakah dari umat Kristiani tidak ada yang turun ke jalan untuk memeriahkan tahun baru anda?

Pendeta: Tidak ada.

Pak Kyai: Kenapa mereka tidak turun ke jalan memeriahkan tahun barunya?

Pendeta: Lah buat apa kami turun kejalan, tanpa kami turun ke jalan juga umat Islam sudah memeriahkan tahun baru kami ko.

Pak Kyai: Maksudnya bagaimana?

Pendeta: Iya kami tidak perlu turun ke jalan karena kami sangat menghaturkan terimakasih kepada umat Islam yang telah memeriahkan dan meramaikan Tahun Baru kami.

Coba Pak Kyai lihat saat tahun baru kami tiba, yang dagang petasan umat Islam, yang beli petasan umat Islam, yang bakar petasan umat Islam untuk merayakan Tahun Baru kami.

Yang dagang terompet umat Islam, yang beli terompet umat Islam dan yang meniup terompet umat Islam demi memeriahkan tahun baru kami.

Yang dagang kembang api umat Islam, yang beli kembang api umat Islam dan yang membakar kembang api umat Islam untuk memeriahkan tahun baru kami.

Umat Islam berbondong-bondong ke ancol, ke TMII, ke puncak dan tempat tempat hiburan, jalan-jalan tumpah ruah penuh dan macet dalam rangka memeriahkan tahun baru kami.

Jadi buat apa kami turun ke jalan memeriahkan tahun baru kami, tanpa kami turun kejalan umat Islam sudah turun ke jalan memeriahkan tahun baru kami. Terimakasih Pak Kyai sampaikan kepada umat Islam yang telah turut serta memeriahkan tahun baru kami.

Pak Kyai: Oooh gitu ya, iya nanti kami sampaikan ke umat Islam bahwa orang-orang kristen sangat berterimaksih kepada umat Islam yang telah meramaikan Tahun Baru Masehi 1 Januari.

Coba kita renungkan dialog antara Kyai dan Pendeta tersebut, apakah kita umat Islam dari tahun ke tahun akan terus terusan meramaikan dan memeriahkan Tahun Baru Kafir tersebut padahal orang kristen tidak ada yang turun ke jalan.

Jika Natal Tiba, Ada Peluang Besar Untuk Mendakwahi Umat Kristen

*Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh*,

📋 *JIKA NATAL TIBA, ADA PELUANG BESAR UNTUK MENDAKWAHI UMAT KRISTEN*

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

🚧 Di bulan Desember, seperti biasa ada hiruk pikuk umat Kristen merayakan natal, anehnya sebagian muslim pun ikut-ikutan 'heboh' dengan pernak-pernik natal dan mengucapkan Selamat natal.

Padahal di hari-hari inilah terdapat salah satu peluang dakwah yang sangat besar bagi umat Islam terhadap orang Kristen, yaitu dengan mengajak mereka memikirkan fakta-fakta berikut ini:

1. Di hati kecil umat Kristen meyakini bahwa Yesus itu adalah manusia dan bukan Tuhan yang patut disembah. Buktinya mereka meyakini beliau adalah seseorang yang dilahirkan, bahkan mereka merayakan hari kelahirannya.

Dan beliau sendiri telah menegaskan bahwa beliau adalah seorang yang dilahirkan, yang kelak akan mati dan dibangkitkan kembali di hari kiamat. Sebagaimana yang Allah sebutkan dalam firman-Nya,

وَالسَّلامُ عَلَيَّ يَوْمَ وُلِدْتُ وَيَوْمَ أَمُوتُ وَيَوْمَ أُبْعَثُ حَيًّا

“Dan kesejahteraan dilimpahkan kepadaku, pada hari kelahiranku, pada hari wafatku dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali.” [Maryam: 33]

2. Logikanya apabila Yesus dilahirkan maka beliau adalah manusia yang diciptakan dan bukan Pencipta. Sedang yang patut disembah hanyalah Sang Pencipta.

Dan apabila beliau dilahirkan maka beliau butuh terhadap Tuhan yang sebenarnya untuk menjadikannya lahir melalui rahim seorang ibu. Sebagaimana beliau juga butuh kepada-Nya untuk memberi beliau makan. Sama dengan manusia lainnya yang butuh makan.

Karena beliau adalah manusia dan bukan Tuhan, maka beliau pun tidak mampu menimpakan bahaya dan memberi manfaat. Renungkanlah dua ayat dalam surat Al-Maidah berikut ini:

مَا الْمَسِيحُ ابْنُ مَرْيَمَ إِلَّا رَسُولٌ قَدْ خَلَتْ مِنْ قَبْلِهِ الرُّسُلُ وَأُمُّهُ صِدِّيقَةٌ كَانَا يَأْكُلَانِ الطَّعَامَ انْظُرْ كَيْفَ نُبَيِّنُ لَهُمُ الْآَيَاتِ ثُمَّ انْظُرْ أَنَّى يُؤْفَكُونَ، قُلْ أَتَعْبُدُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ مَا لَا يَمْلِكُ لَكُمْ ضَرًّا وَلَا نَفْعًا وَاللَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ

"Al-Masih putra Maryam itu hanyalah seorang rasul yang sesungguhnya telah berlalu sebelumnya beberapa rasul, dan ibunya seorang yang sangat benar, kedua-duanya biasa memakan makanan. Perhatikan bagaimana Kami menjelaskan kepada mereka (Ahli Kitab) tanda-tanda kekuasaan (Kami), kemudian perhatikanlah bagaimana mereka berpaling.

Katakanlah: Mengapa kalian menyembah selain Allah, sesuatu yang tidak dapat memberi mudarat kepada kalian dan tidak (pula) memberi manfaat? Dan Allah-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui." [Al-Maidah: 75-76]

3. Fakta bahwa umat Kristen meyakini Yesus adalah seseorang yang dilahirkan, dan sebelum kelahirannya dunia telah ada, serta umat manusia telah hidup sekian lama, kalau begitu siapakah Tuhan yang menciptakan dunia dan isinya sebelum kelahiran Yesus? Siapakah Tuhan yang patut disembah manusia sebelum kelahiran Yesus?

Jawabannya tentu bukan Yesus, karena ketika itu beliau belum lahir dan belum dikenal. Maka tidak patut menyembah beliau. Yang patut disembah adalah Tuhan yang menciptakan beliau dan seluruh makhluk. Allah ta’ala berfirman,

وَاتَّخَذُوا مِنْ دُونِهِ آلِهَةً لَا يَخْلُقُونَ شَيْئًا وَهُمْ يُخْلَقُونَ وَلَا يَمْلِكُونَ لِأَنْفُسِهِمْ ضَرًّا وَلَا نَفْعًا وَلَا يَمْلِكُونَ مَوْتًا وَلَا حَيَاةً وَلَا نُشُورًا

“Dan mereka menjadikan sesembahan-sesembahan selain daripada-Nya (untuk disembah), yang tidak mampu menciptakan apa pun, bahkan sesembahan-sesembahan itu sendiri adalah makhluk yang diciptakan, dan tidak kuasa untuk (menolak) sesuatu kemudaratan dari dirinya, dan tidak kuasa pula memberikan sesuatu kemanfaatan pun, dan (juga) tidak kuasa mematikan dan menghidupkan, dan tidak (pula) membangkitkan.” [Al-Furqon: 3]

4. Apabila mereka mengatakan bahwa Yesus patut disembah walau beliau manusia yang dilahirkan tapi beliau bukan manusia biasa, buktinya beliau lahir dari seorang perawan suci tanpa bapak dan tanpa ada seorang lelaki pun yang menggaulinya?

Jawabannya sederhana tapi dahsyat, yaitu: Kalau itu alasannya maka Nabi Adam 'alaihissalaam lebih patut untuk disembah, sebab beliau diciptakan ke dunia bukan saja tanpa bapak tetapi juga tanpa ibu. Allah ta'ala berfirman,

إِنَّ مَثَلَ عِيسَىٰ عِندَ اللَّهِ كَمَثَلِ آدَمَ ۖ خَلَقَهُ مِن تُرَابٍ ثُمَّ قَالَ لَهُ كُن فَيَكُونُ

"Sesungguhnya misal (penciptaan) Isa di sisi Allah adalah seperti (penciptaan) Adam. Allah menciptakan Adam dari tanah, kemudian Allah berfirman kepadanya, "Jadilah" (seorang manusia), maka jadilah dia." [Ali Imron: 59]

5. Katakan juga kepada mereka kapankah Yesus pernah mengatakan Aku-lah Tuhan Sang Pencipta yang patut disembah? Niscaya mereka tidak akan mendapatkan satu ayat atau sebuah bukti pun di dalam kitab mereka sendiri.

Dan inilah salah satu tanda kekuasaan Allah yang tersisa dalam kitab mereka, yaitu meski mereka telah menambah dan mengurangi kitab Injil yang Allah turunkan, tapi mereka tidak berhasil menambah satu atau setengah ayat pun yang tegas menyatakan bahwa Yesus mengaku sebagai Tuhan yang pantas disembah.

➡ *Lalu dari mana mereka mengadopsi keyakinan ini?*

Al-Imam Ibnu Katsir rahimahullah berkata,

وَيُقَالُ الْمَلْكَانِيَّةُ يَقُولُونَ: عِيسَى هُوَ اللَّهُ، وَالْيَعْقُوبِيَّةُ يَقُولُونَ: ابْنُ اللَّهِ والنُّسْطُورِيَّةُ يَقُولُونَ: ثَالِثُ ثَلَاثَةٍ عَلَّمَهُمْ رَجُلٌ مِنَ الْيَهُودِ يُقَالُ لَهُ بَوْلَسُ

"Dikatakan (bahwa sekte-sekte Kristen berbeda-beda pendapat):
• Malkaaniyyah berkata: Isa adalah Allah.
• Ya’qubiyyah berkata: Isa adalah anak Allah.
• Nusthuriyyah berkata: Isa adalah satu dari yang tiga (Trinitas).
Yang mengajari mereka adalah seorang Yahudi yang bernama Paulus." [Tafsir Ibnu Katsir, 1/724]

وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وآله وصحبه وسلم

💻 Sumber:

https://web.facebook.com/sofyanruray.info/posts/912990912183725

http://sofyanruray.info/jika-natal-tiba-ada-peluang-besar-untuk-mendakwahi-umat-kristen/

════ ❁✿❁ ════

➡ *Bergabunglah dan Sebarkan Dakwah Sunnah Bersama Markaz Ta’awun Dakwah dan Bimbingan Islam* ⤵

📮 Join Telegram: http://goo.gl/6bYB1k
📲 Gabung Group WA: 08111377787
🌍 Fb: www.fb.com/taawundakwah
🌐 Web: www.taawundakwah.com
📱 Android: http://bit.ly/1FDlcQo
🎬 Youtube: Ta’awun Dakwah
📒 Hastag: #Dakwah_Tauhid

Dec 22, 2017

*ADA APA DENGAN PENGUASA ? KHILAFAH ALA HTI BUKAN AJARAN ISLAM*

*ADA APA DENGAN PENGUASA ? KHILAFAH ALA HTI BUKAN AJARAN ISLAM*

_Assalamualaikum.._

Kadang, dalam ketakutan, kepanikkan, paranoid, phobia dalam diri penguasamu. Sebenarnya ketakutan mereka adalah perjuangan aktivis HTI untuk mendakwahkan ide khilafah. Bagi penguasa lebay ini, keberadaan HTI itu adalah ancaman serius bagi kekuasaan mereka. Sebab jika HTI dicintai banyak orang menjelang pemilu, maka dipastikan suara-suara mereka ketika pemilu 2019 nanti akan turun drastis atau bisa dikatakan kalah suara.

Lalu mereka menciptakan sesuatu yang horor melalui proses kecurangan, dusta, fitnah, penyesatan, propaganda menghambiskan sisa umurnya hanya untuk stigmatis membunuh dakwah HTI dengan berbagai formula baru dan lebih baru lagi yaitu tuduhan bahwa " Khilafah ala HTI bukan ajaran islam.."

Jika memang dakwah khilafah ala HTI bukanlah ajaran islam. Artinya pemerintah secara tidak sadar mengakui bahwa system khilafah selain yang di bawa oleh HTI itu ada yang sesuai ajaran islam.

Logisnya begini, kalau memang system khilafah ala HTI itu bukan ajaran islam. Ya harusnya pemerintah mendakwahkan kepada HTI, begini loh sebenarnya system khilafah sesuai ajaran islam, dalilnya begini, fikrahnya begini, dan methodenya begini. Bukan malah ngotot memaksakan kedzalimannya membubarkan ormas HTI.

Kalau memang rezim ini bisa merangkul jamaah sesat seperti ahmadiyah, syiah, komunis, sekuler, kapitalis dan Jaringan Islam Liberal yang sudah jelas kesesatannya mengingkari ajaran islam. Kenapa tidak di adili, di larang dan di bubarkan seperti mereka memperkusi HTI?

Sungguh! Saya tidak bisa menjawab apa sebenarnya yang terjadi dalam system dan keadilan di negeri ini? Apa sebenarnya yang di pikirkan oleh penguasamu sehingga mereka buang-buang waktu, tenaga dan pikiranya hanya untuk menghalangi dakwah  khilafah ala HTI? Maunya apa?

Mereka kira dengan membuat alibi dusta seperti itu bisa bisa menghentikan dakwah khilafah? Anggap sajah rezim dzalim ini memberikan keputusan paling pahit, bahwa dakwah khilafah ala HTI bukanlah ajaran islam, dengan demikian di bubarkanlah HTI secara defacto dan de jure. Lantas apakah ide khilafah otomatis menghilang begitu saja? Ih sorry ya jeck..

Apa bisa mereka membubarkan ketetapan dan sunatullah dari Allah SWT bahwa kelak khilafah minhajin nubuwah akan tegak? " Tidak Tuan-tuan, anda salah..! "

Walaupun HTI anda bubarkan secara dzalim. Maka akan ada pengganti ormas-ormas yang lain yang akan memperjuangkannya. Di bubarkan lagi, muncul lagi, di bubarkan lagi, akan muncul lagi. Sekalipun 1000 kali rezim sekuler ini membubarkan ormas islam yang mendakwahkan ide khilafah. Maka akan muncul ormas islam yang lain lagi untuk mendakwahkannya.

Mau sampai kapan badut-badut ini bersilat lidah? Mau sampai Allah SWT akan menampakkan borok dan kebodohannya? Atau mau sampai semaput sampai keliang lahat? Gitu?

Gitu azah..

_*#AdiRevolter*_

*Demi Sekularisme Silakan Jokowi Jadi Pembina LGBT*

*Demi Sekularisme Silakan Jokowi Jadi Pembina LGBT*

Faizal Assegaf (ketua Progres 98)

Indonesia tengah memasuki petaka sekularisme dan liberalisme yang sangat mengkhawatirkan. Problem yang dihadapi rakyat terus menumpuk.

Situasi yang dihadapi bukan hanya persoalan kesenjangan dan ketidakadilan sosial-ekonomi, tapi juga kecemasan atas mewabahnya perilaku LGBT (lesbian, gay, biseksual, dan transgender).

Ironinya rezim Jokowi dan elite bangsa tampaknya kian kehilangan moralitas dan tanggungungjawab. Bahkan sebaliknya terlibat dalam aneka kejahatan bernegara.

Pembiaran terhadap masalah LGBT makin mempertegas bahwa rezim Jokowi hanya mengejar target pencitraan dan mengabaikan keresahan rakyat.

LGBT merupakan proyek sekularisasi yang dipaksakan untuk menghardik nurani umat dengan target merusak tatanan budaya serta kesucian ajaran agama.

Wajar jika umat Islam gusar dan tergerak menyoroti bobroknya perilaku rezim Jokowi. Tegasnya Jokowi dituding telah membiarkan bahkan terlibat mempercepat misi sekularisasi NKRI.

Modus-modus kejahatan terhadap umat Islam dalam praktek kekuasaan yang menyimpang tersebut sangat berbahaya bagi kelangsungan bernegara.

Pembiaran terhadap masalah LGBT menunjukan bahwa ideologi Pancasila yang getol disuarakan oleh penguasa hanyalah slogan tanpa penghayatan dan tindakan konkret.

Klaim bahwa rezim Jokowi dan loyalisnya adalah pancasilais hanyalah kamuflase. Fakta menunjukan mereka justru sejatinya adalah misionaris sekularisme.

Kalau sudah demikian, silakan Jokowi tampil jadi pembina LGBT agar misi politiknya yang dicurigai berbau komunis menjadi jelas dan terang.

**

Dec 11, 2017

"KAMI TIDAK TAKUT! PASUKAN MUHAMMAD AKAN KEMBALI!"

"KAMI TIDAK TAKUT! PASUKAN MUHAMMAD AKAN KEMBALI!"

@liaasani_

Kalimat "kami tidak takut! Pasukan Muhammad akan kembali!" Adalah yel-yel anak-anak Palestina saat mereka kehilangan ibunya, kehilangan ayahnya, kehilangan kakaknya, adiknya, seluruh keluarganya ketika zionis Israel membantai mereka tanpa ampun.

Dengan penuh harapan mereka tak lelah menunggu sampai saat itu tiba, seperti saat pasukan khalifah Ummar Bin Khattab membebaskan bumi Syam dari kaum Yahudi, dan menyerahkannya pada ummat muslim yang kemudian wasilah Khalifah Ummar bin khattab itu dijaga oleh kekuasaan Islam dihampir 13 abad.

Percaya pasukan Muhammad Akan Kembali adalah salah satu kekuatan terbesar mereka bertahan disana untuk menjaga tanah suci Masjidil Aqsa. Tentu semua itu karena iman yang luar biasa, disaat mereka gadaikan seluruh hidupnya untuk agama, beriman bahwa Allah akan menolong mereka.

Ketika banyak dari mereka berguguran, mereka terus berjuang dengan harapan generasi selanjutnya yang akan merasakan kebebasan dibawah naungan Islam yang Allah janjikan. Mereka tak pernah lelah menunggu, tidak sama sekali. Walau entah kapan semua itu berakhir.

Jika saja mereka ingin mengungkapkannya, yakinlah mereka menaruh harapan besar kepada saudara-saudaranya yang seiman, seaqidah, sesama ummat Rasulullah. Namun enggan rasanya, karena mereka tau, kita yang disini sudah nyaman, sudah terlena bahkan banyak yang tak perduli.

Khalifah Nuruddin Zenki, saat mendengar suatu wilayah didzolimi serta dijajah, dan disana terdapat beberapa ummat Islam, ia segera mengirim pasukan dengan jumlah hampir seluruh yang dimilikinya, dan tidak dapat fokus dalam hal apapun selain memikirkan "apakah saudara muslim ku yang disana baik-baik saja?" Dan kembali tersenyum ketika didapatinya kemenangan.

Khalifah Syaifuddin Qutuz, khalifah shalih pada masa khilafah Abbasiyyah yang ketika hampir seluruh wilayah Islam dijajah oleh pasukan Mongol, yang ia fikirkan pertama kali untuk dibebaskan adalah Gaza Palestina. Karena tanah itu adalah tanah yang pertama kali diamanahkan oleh khalifah Ummar bin khattab. Dengan 20 ribu pasukan, Gaza dapat dibebaskan.

Kini, sudah berapa lama tanah syam dijajah? Ummat didzolimi, dilecehkan dan dibombardir tanpa sedikitpun belas kasihan, namun yang lain masih tenang-tenang saja, pemimpin-pemimpin muslim masih tertidur lelap, hanya kecaman selama puluhan tahun yang sedikitpun tidak berarti apa-apa bagi sang adidaya.

Pasukan Muhammad yang mereka tunggu adalah yang tidak akan kembali sebelum tanah syam dibebaskan, yang pantang mundur sebelum amanah tertunaikan. Tapi kapan? sedang ummat masih sibuk dengan nasionalisme nya. Kini Al -Aqsa hampir diratakan secara terang-terangan, masihkah mau diam?

Setidaknya, berdakwah lah untuk persatuan, hingga kita meraih kekuasaan, ketika kekuasaan itu ada di tangan ummat, pasukan Muhammad Akan Kembali. Jika tidak mau berdakwah, maka jangan menghalangi, karena mereka bukan menunggu kesadaran kalian yang hatinya membatu, mereka butuh saudaranya yang belum disadarkan namun kalian halangi dakwah kami.

"....dan apabila datang saat hukuman bagi (kaum Yahudi) yang kedua, (Kami datangkan pasukan Muhammad) untuk menyuramkan muka-muka kamu dan mereka masuk ke dalam masjid(Al-Aqsa), sebagaimana musuh-musuhmu memasukinya pada kali pertama dan untuk membinasakan sehabis-habisnya apa saja yang mereka kuasai." (QS.17:7)

#YerusalemMilikPalestina
#AlAqsaMilikUmmatIslam
#KembalikanKejayaanIslam
#RevivingTheGoldenAge
#PasukanMuhammadAkanKembali
#KhilafahMinhajjinubiwwah

Copas dari WAG teman

Mengapa?

Mengapa kita dihalangi untuk berkumpul kompak dalam satu barisan? Sebab, ada yang ketakutan. Mereka sadar kalah jumlah dan sebetulnya tidak bersatu. Saat persatuan dan kekompakan kita terwujud, mereka sebetulnya tahu keamanannya terjamin. Sudah terbukti sejak zaman kerajaan dulu. Tapi, jelas saja kekuasaannya terancam dan dominasinya pasti runtuh.

Mengapa kita dituduh ada broker kaya-raya yang mendanai aksi-aksi massif itu? Sebab, ada yang ketakutan. Mereka sadar bahwa kita sebenarnya sangat kaya dan tidak perlu disumbang siapa pun. Bukankah selama ini mereka yang menikmati kekayaan kita itu? Mereka sangat paham, perusahaan dan toko mereka untung besar karena daya beli kita yang masih sanggup memborong produk apa pun yang ditawarkan. Kalau sekedar ke Jakarta dua hari, naik pesawat pulang pergi, menginap di hotel dan makan di restoran, apalah artinya itu. Bahkan, kita masih sanggup mengongkosi kawan dan saling mentraktir sekian banyak orang yang hadir!

Mengapa kita dicitrakan intoleran hanya karena memilih berbelanja di toko milik sesama muslim? Sebab, ada yang ketakutan. Mereka sadar bahwa tanpa konsumen muslim perekonomian mereka pasti gulung tikar, dari hulu sampai hilir, offline dan online, jasa, retail, transportasi, keuangan, konsumsi, properti, agrikultur, farmasi, teknologi, pendidikan, kesehatan, fashion, media massa, travel, pariwisata, dan seterusnya.

Mengapa kita dipersoalkan saat getol memperjuangkan jaminan produk halal? Sebab, ada yang ketakutan. Sudahlah, siapa pun tahu masalah simpel ini. Bahkan, bisnis-bisnis haram dan ilegal mereka, siapa yang mengkonsumsinya? Bukankah bisnis miras, narkoba, prostitusi, rokok, adalah ladang uang trilyunan? Dan, mereka membidik kita pula sebagai pasarnya. Jangan heran jika seorang kafir yang tidak secuil pun keinginan menjayakan Islam ikut-ikutan memasang label "syariah" dan "halal" pada bisnis dan produknya. Tidak sulit memahaminya.

Mengapa kita difitnah sebagai pemecah belah NKRI? Sebab, ada yang ketakutan. Jika kita melek dan bicara lantang perihal kenyataan negeri ini, agenda-agenda busuk mereka pasti terbongkar dan khatam cukup sampai di sini. Mereka tahu, yang menyatukan Nusantara justru kaum muslimin. Dari Sabang sampai Merauke, NKRI eksis karena ukhuwah islamiyah terjaga. Lucu kalau dituduh sebaliknya.

Mengapa kita dilabeli "ditunggangi kepentingan politis"? Sebab, ada yang ketakutan. Politiklah pusat dominasi mereka, lewat kebijakan-kebijakan yang mereka setir sesuai agenda kelompok dan interesnya sendiri. Bila kita masuk ke medan tempur itu, taktik "pintu belakang" mereka pasti ketahuan dan seret. Hanya karena maraknya suap dan praktik kotor saja maka rakyat disengsarakan oleh pemerintahnya sendiri. Maka, yang mereka takuti bukan sistem khilafah atau sistem politik apa pun itu, tapi para pejabat dan politikus bersih yang tidak bisa disuap dan berpihak pada rakyatnya. Terbukti, sebetulnya mereka bisa bekerjasama dengan komunis, sosialis, sekuleris, animis, demokratis, atheis, raja, presiden, kaisar, kepala suku, lurah, camat, bupati, walikota, gubernur, menteri. Everybody. Mereka tidak peduli agama dan moral. Tuhan mereka duit dan syariat mereka menghalalkan segalanya.

Mengapa kita diberi stigma negatif jika rajin ke masjid, gemar mengaji, suka berinfak, dan menutup aurat dengan sempurna? Sebab, ada yang ketakutan. Bagaimana pun, penyebab populernya gaya hidup mereka adalah karena jauhnya kita dari agama Allah. Hanya kedekatan kepada Allah yang bisa membuka tabir yang mengurung mata dan hati kita, sehingga ada furqan: mana haq mana bathil. Saat itulah, mall mereka akan sepi, buku dan film fiksi mereka tidak laku, bank mereka kurus-kurus, dan bisnis maksiat mereka sepi peminat. Kita tidak butuh lagi kepada jasa yang mereka tawarkan, sebab yang Allah berikan sudah lebih dari cukup dan yang Dia janjikan tak terhingga banyaknya.

Mengapa ulama kita yang tegas berdakwah dan lantang menyuarakan aspirasi umat dibungkam dan dipersekusi? Sebab, ada yang ketakutan. Umat ini taat kepada ulama. Itu warisan kultur Islam di mana pun. Dan, bila kita mendengarkan bimbingan mereka dalam meniti kehidupan ini, kepentingan dan agenda mereka terancam surut bahkan bubar. Segala upaya mereka tempuh agar umat tetap terjauh dari ulama, tapi dekat dengan artis-artis fasik dan pengumbar nista.

Mengapa? Ya, alhamdulillah, kita sekarang semakin mengerti. Ya Allah, teguhkan dan bimbing kami melewati ujian ini.

(*) Malang, 20/03/1439 H.

Dec 9, 2017

*BACALAH AGAR TIDAK MENJADI ABU JANDA !*

Dicopas dari group WA sebelah...

Dunia maya mengharu biru dengan kritikan-kritikan pedas terhadap Arya Permadi, atau yang lebih dikenal dengan Abu Janda Al Bolliwudi karena penampilan buruknya dalam debat ILC di TVone.  Debat dalam acara ini memang menghadirkan dua kubu: pendukung dan penentang gerakan 212.

Pendukung 212 diwakili oleh Fahri Hamzah, Fadli Zon, Felix Siauw dan Rocky Gerung. Penentang 212 diwakili oleh Abu Janda, Aan Anshori, dan Deny Siregar (Desi).

Namun sayang, debat antara dua kubu ini nggak imbang. Fadli Zon dan Rocky Gerung berbicara dengan intelektualitas yang tajam. Fahri Hamzah dan Felix beretorika dengan bahasa yang sangat fluent, logis dan rasional, menyentuh substansi persoalan yang sedang dibahas. Rocky Gerung jauh lebih dalam lagi menggali krisis nilai dan visi dalam kepemimpinan nasional kita.

Sebaliknya, Abu Janda gagal dalam menelisik substansi persoalan dalam diskusi. Bahkan Abu Janda sering salah dalam memilih diksi. Misalnya, dia salah ketika dia bilang bahwa lawan debatnya terjebak dalam “Logical Fallacy” karena peserta 212 memakai bendera hitam. “Kenapa tidak, merah, kuning…?”, katanya. Kalau Anda belajar tentang ‘logical fallacy’ baik dalam diskursus tulis menulis maupuan komunikasi verbal, bukan seperti ini pemaknaan logical fallacy.

Abu Janda juga melakukan ‘contradictio interminis’ ketika bilang: “Saya bukan ustadz dan tak tahu tentang hadits”. Tapi anehnya, dia mempersoalkan hadits tentang bendera yang diungkapkan oleh Felix Siauw. Ngaku nggak tahu, tapi masih juga berpendapat tentang sesuatu yang dia nggak tahu. Sebuah ‘ignorance’ yang sempurna !

Deny Siregar tak kalah menyedihkan.  Dia gagal membawa substansi persoalan kedalam arena diskusi. Dia hanya bicara masalah permukaan dan gagal memberikan perspektif yang cerdas atas aksi 212.

Saya kira Deny Siregar itu cerdas. Ternyata dia tak mampu melakukan ‘discourse analysis’ atas gerakan 212. Gerakan 212 itu sejaitnya adalah sebuah ‘teks sosial’ yang sebenarnya menarik untuk diberikan persepsi secara sosial, politik dan kebudayaan. Analisa yang mendalam dalam perkara-perkara ini yang saya tunggu dari Deni Siregar. Tapi cara ngomong Deny Siregar ternyata ‘mak plekenyik’ nan ecek ecek.

MASYARAKAT YANG JARANG BACA

Pertanyaannya, mengapa bangsa kita melahirkan gimik-gimik sosial seperti Abu Janda dan Deny Siregar yang gagap dalam menelaah persoalan secara mendalam? Dan mengapa masih banyak pengikut mereka yang masih memujanya? Lucunya lagi, mengapa ada ormas yang mengundang Abu Janda memberi ceramah dan pelatihan? Weka weka weka ! 

Jawaban saya singkat: Karena mereka tidak banyak membaca !

Memang, datangnya zaman now yang oleh Alvin Tofler disebut sebagai gelombang ketiga melahirkan banyak gadget. Informasi makin mudah didapat. Diseminasi informasi semakin massif.

Anehnya, ketersediaan informasi dan pengetahuan tak lantas membuat orang-orang zaman now gemar membaca. Banyak penelitian yang menemukan fakta bahwa kelemahan generasi milenial adalah malas membaca. Kesukaan mereka adalah informasi-informasi pendek yang sifatnya instan.

Akibatnya fatal. Generasi yang nggak banyak baca kehilangan critical thinkingnya, tak mampu menelaah, gagal menganalisa dan melakukan sintesa, gagal melihat persoalan dari berbagai sudut pandang.

Tak usah heran kalau generasi malas baca menjadi generasi yang tidak bisa berpikir independent. Kalau dia sudah suka sama satu tokoh politik, dia akan selalu menyanjungnya, sebrengsek apapun tokoh tsb. Dia tak bisa menerima kebenaran dari  tokoh politik lain yang dianggap musuhnya. Informasi yang dia cari pun adalah informasi yang mendukung opininya. Mindset nya adalah “either….’or’….Perspektifnya model kacamata kuda. Tak heran jika masih banyak yang suka Abu Janda.  Inilah model kaum yang mengalami stagnasi dan keterjajahan pikiran.

SOLUSINYA: BACALAH, AGAR TIDAK MENJADI ABU JANDA

Ray Bradbury, seorang sastrawan Amerika, berujar: “You don’t have to burn books to destroy a civilization. Just get people to stop reading them”. Tak perlu membakar buku untuk menghancurkan sebuah peradaban. Cukup suruh manusia-manusianya berhenti membaca.

Ketika anak-anak bangsa berhenti membaca, runtuhlah peradaban tersebut.

Dalam konteks individu, manusia-manusia pembaca akan tercerahkan. Luas wawasannya. Jauh pandangan cakrawala pengetahuannya. Bernas kata-katanya. Mendalam analisa-analisanya. Kokoh argumentasinya.

Manusia-manusia pembaca mampu membangun kemampuan dalam berpikir kritis dan analistis. Diskusi dan perdebatannya menjadikan ilmu dan hikmah makin kaya.

Sebaliknya, rendahnya budaya membaca menghasilkan manusia-manusia  yang dangkal pengetahuannya. Rabun jauh cakrawala pengetahuannya. Lemah argumentasinya. 
Manusia-manusia yang malas membaca cenderung menjadi kaum ‘nyinyirun’. Ujaran-ujaran di media sosial penuh ‘kenyinyiran’, “baper”, miskin argumentasi, tak bisa move on secara intelektual, sosial, politik dan budaya.

Oleh karenanya, Fran Lebowitz, seorang penulis dan pembicara publik, memberi nasehat: “Think before you speak. Read before you think”. Berpikirlah sebelum bicara dan membacalah sebelum berpikir, agar apa yang engkau bicarakan menjadi bernas, berbobot dan bermakna.

Ayo baca, biar tidak seperti Abu Janda !

Dec 8, 2017

Copas dari WA group tetangga

Seorang Profesor di Jepang melakukan Riset yang Mengejutkan...
.
1. *Maag* bukan hanya diakibatkan karena kesalahan pola makan, tapi justru lebih didominasi karena *stress*

2. *Hypertensi* bukan hanya diakibatkan oleh terlalu banyak konsumsi makanan yang asin, tapi lebih dominan karena kesalahan dalam me manage *emosi*.

3. *Kolesterol* bukan hanya diakibatkan oleh makanan berlemak, tapi rasa *malas berlebih* yang lebih dominan menimbun lemak.

4. *Asthma* bukan hanya karena terganggunya suplai oksigen ke paru-paru, tapi sering merasa *sedih* yang membuat kerja paru-paru tidak stabil.

5. *Diabetes* bukan hanya karena terlalu banyak konsumsi glucousa, tapi sikap *egois dan keras kepala* yang mengganggu fungsi pankreas.

6. Penyakit *liver* bukan hanya karena kesalahan pola tidur, tapi sifat *Suudzon* kepada orang lain yang justru merusak hati kita.

7. *Jantung koroner* bukan hanya diakibatkan oleh sumbatan pada aliran darah ke jantung, tapi *Jarang Sedekah* membuat jantung kita kurang merasakan ketenangan, sehingga detaknya tidak stabil.

Faktor penyebab penyakit adalah karena masalah- :
*Spiritual* 50%-
*Psikis* 25%-
*Sosial* 15%-
*Fisik* 10%

Jadi kalau kita ingin selalu sehat, perbaiki:

*Diri kita,*
*Pikiran kita,*
terutama hati kita dari segala jenis penyakit hati :
*hasad, hasud, iri, dengki, pendendam, fitnah, ghibah, riya, ujub, benci, amarah terpendam, sombong, pelit, su'udzon, egois, keras kepala, sedih, malas, dan lainnya*.

Perbanyak *istighfar dan mudah memaafkan.*

Lembutkan hati dan ikhlas kan yang sudah terjadi.

Banyak *bersyukur dan nikmati kebahagiaan sekecil apapun.*

Jalin persaudaraan yang mengajak dan selalu mengingatkan dalam kebaikan.

Serap ilmu dari arah mana saja. Dari kawan maupun lawan.

Karena seringkali ada hikmah tersembunyi dari kejadian yang menimpa orang-orang di sekitar kita.

SEMOGA BERMANFAAT

Dr. Dicky MSc MPH

.

*AR-RAYAH & AL-LIWA Panji Rasulullah, Bendera Ummat Islam!*

Wawasan

*AR-RAYAH & AL-LIWA                    Panji Rasulullah, Bendera Ummat Islam!*

copas

Sedikit cerita ya...
Mungkin sama seperti Anda, dulunya saya pun termasuk orang yang tidak tahu bahwa bendera hitam dan putih INI adalah Ar-Rayah & Al-Liwa.

Rayah adalah Panji Rasulullah, sementara Liwa adalah benderanya.

Tadinya saya pikir ini adalah bendera partai tertentu, sampai pada akhirnya saya membaca sebuah hadits yang mengatakan:

"Panji (rayah) Rasulullah SAW berwarna hitam dan benderanya (liwa) berwarna putih. Tertulis padanya: Laa ilaaha illalLah Muhammad Rasulullah”
(HR. Thabrani)

Dan konon, di hari akhir nanti, Allah SWT akan menyerahkan kepada Nabi Muhammad SAW liwaa’ al-hamd (panji kesyukuran), bendera seluruh penjuru alam.

Allah SWT juga telah menetapkan bahwa Nabi Adam dan Nabi-nabi lainnya akan berjalan di bawah panji Rasul.

Rasulullah SAW bersabda:
“Aku adalah pemimpin anak Adam pada hari kiamat dan bukannya sombong. Dan di tanganku bendera Al-Hamd dan bukannya sombong. Dan tidak ada seorang Nabi pun, tidak pula Adam juga yang lainnya ketika itu kecuali semua di bawah benderaku, dan aku orang pertama yang keluar dari tanah/kubur dan bukannya sombong.”
(HR. At Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ahmad)

Karenanya...
Selaku Muslim yang taat, tentu kita semua berharap menjadi umat Rasulullah yang mengikuti jejaknya. Betul?

Seperti halnya dalam Al-Qur'an Allah SWT berfirman:

“Kami tidak mengutus seorang Rasul pun melainkan untuk ditaati seizin Allah.” (QS. An-Nisa: 64)

Juga dalam surat An-Nisa ayat 69 Allah berfirman:

"Dan barangsiapa yang mentaati Allah dan Rasul-Nya, mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, yaitu: Nabi-nabi, para shiddiiqiin, orang-orang yang mati syahid, dan orang-orang saleh. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya."
(QS. An-Nisa: 69)

***

Back to topic...
Sehubungan banyaknya saudara Muslim dan non-muslim yang miskonsepsi atau salah paham tentang bendera INI, maka ada baiknya kita bantu infokan ke teman-teman kita lainnya.
Yuk ah!

Saya tahu, mungkin Anda sudah tahu bahwa itu adalah #PanjiRasulullah.

Sayangnya, tidak semua orang di luar sana memiliki pengetahuan dan tsaqofah Islam seperti Anda.

Ada orang-orang yang memang perlu kita infokan (dan dakwahkan), sebagai bukti kasih sayang kita ke sesama.

Tentu anda akan marah besar dan sangat kesal ketika Ar-rayah dan Al-liwa ini dikira bendera partai tertentu, bendera ISIS, bahkan Teroris. Grrrr!!

Kita jangan serta merta menyalahkan mereka. Karena bisa jadi, kesalahannya justru teletak pada kita. Kok bisa?

Bayangkan...
Selama Anda sekolah sampai sekarang, berapa jam anda belajar ilmu agama dan mengkaji Islam?

Kalau celetukan teman saya:

"Udah mata pelajaran agama cuma beberapa jam dalam sebulan, isi materinya gak fundamental dan komplit, eh guru/dosennya jarang masuk pula"

#tepukjidat

Saya sempat tertawa mendengar ungkapan sahabat tersebut, tapi ini menjadi PR besar kita semua. Juga tanggung jawab.

Kenapa?
Karena tugas berdakwah bukan hanya disematkan kepada Ustadz dan Para Ulama saja.

*Kita (sebagai Muslim) juga memiliki kewajiban untuk itu*

Allah SWT berfirman:

“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk”..  
(An-Nahl : 125)

Ingat,
*Bisnis itu Pilihan. Dakwah itu Kewajiban.*

Jadi, muslim cerdas kayak anda tentu tahu kan apa yang harus dilakukan?

***

Sebagai muslim yang beriman dan bertakwa, tentu kita tidak bisa tinggal diam melihat opini "ngawur" soal Raya dan Liwa terus bertebaran.

Jangan sampai ada lagi yang menganggap itu bendera partai, ISIS, atau Teroris.

Karenanya...
Bukan tanpa alasan Allah menggerakkan mata Anda untuk membaca status saya ini...

Bukan tanpa maksud Allah menggerakkan jempol anda untuk terus scrolling ke bawah menyimak status ini...

Karena Allah sayang Anda.

Allah ingin Anda termasuk golongan yang menyerukan kebaikan.

Sebagaimana Allah SWT berfirman:

“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang mungkar, merekalah orang-orang yang beruntung”
(QS : Ali Imran, 104)

Sehingga, karena alasan tersebut di atas...

Saya tidak perlu meminta anda untuk men-SHARE status ini.

Saya juga tidak ingin memaksa anda untuk mem-BAGIKAN postingan ini.

Saya pun tidak harus bersusah payah mempersuasi anda untuk meng-INFOKAN tulisan ini ke teman-teman anda.

Karena hati kecil dalam diri anda, keimanan anda pada Allah, dan kecintaan anda pada Rasulullah

Sudah cukup menjadi alasan terkuat dan terbesar untuk SHARE tulisan ini ke sebanyak-banyaknya orang.

Semoga jadi pahala.
Semoga tercatat sebagai amal kebaikan.

#PanjiRasulullah
#BenderaUmatIslam
#IslamRahmatanLilAlamin

#viral