Dec 27, 2005

Pernah Kutuliskan Sebuah Lagu, Tentangmu...

Pernah kutuliskan sebuah lagu, tentangmu, dulu. Ketika aku kerap meracau menyebut-nyebut namamu baik dalam tidur maupun ketika aku terjaga sadar penuh. Ketika aku rajin menyambangimu lewat kesunyian malam dan lamunan panjang dengan mata terbentang nyalang. Ketika bintang-bintang merupa di pikiranku sebagai binar matamu yang selalu kucuri-curi pandang sambil sembunyi-sembunyi. Ketika setiap desah yang kuhela semerta-merta berubah menjadi sebuah nama. Namamu, namamu, namamu dan namamu. Melulu namamu.

Malam demi malam kutuangkan lirik lirik yang selalu datang seiring malam meninggi. Syair tentang puja dan cinta yang bertubi-tubi. Ber puluh ber ratus lembar kutorehkan sajak seiring hari hari yang kulewatkan tanpamu. Berlalu tanpa aku mampu menghitung bila 'kan berhenti. Dan waktu membawaku makin menjauhi saat dimana aku ingin menyanyikan lagu ini bersamamu, suatu ketika nanti. Aku tak pernah mampu menyelesaikan lagu itu menjadi sesuatu yang utuh, sebuah kesatuan syair dan lirik yang terangkai jadi satu harmoni.

Dan usia yang makin menua seakan menertawaiku yang masih setia bersimpuh menyulam selembar harapan bahwa suatu saat nanti kau datang memintaku menyanyikan lagu itu, lekat di telingamu. Dan kau menatapku --dengan sinar mata yang padanya aku selalu seperti kehilangan sukma setiap kali tatapan kita bersua-- persis seperti dalam potongan gambar-gambar serupa video klip yang rapi tersimpan di relung mimpi-mimpi. Melemparkan seulas senyum yang sedikit saja kau kembangkan maka seluruh duniaku akan tertawa, mengingat mahalnya senyum dari sepasang bibir yang lekat di wajahmu yang dingin datar dan teduh.

Mungkin suatu ketika nanti aku akan sampai pada keberanian untuk menghapuskan baitbait yang sepertinya bakal usang. Menanggalkan kenangan yang sesungguhnya tak pernah kutorehkan dalam kenyataan, selain lembar demi lembar khayalan yang dengan tekun kuciptakan. 

Suatu ketika aku harus berdiri dan menyadari bahwa lagu itu memang tak akan pernah usai kuciptakan secara utuh, dan tak akan ada nada-nada yang mampu kusertakan untuk menggubahnya agar jadi sebuah lagu.

Semua sebatas khayal dan asaku.

Qur'an in MS Word

Assalamu alaikum Wr. Wbr.

Seorang teman mengirimkan e-mail ke saya mengenai sebuah website dimana kita bisa download program Qur'an dan mengaplikannya ke dalam program aplikasi MS Word. Saya pikir ini akan sangat membantu sekali, terutama bagi rekan2 yang ingin mengutip ayat-ayat dari surat-surat dalam Al Qur'an ke dalam dokumen MS Word.

Silakan download file tersebut sesuai dengan versi Microsoft Word yang dimiliki dibawah ini.
Ms. Word 2000:http://gis.indosatm2.com/Quran/SetupQuranInWord2000.zip
Ms. Word 2002 (XP)http://gis.indosatm2.com/Quran/SetupQuranInWord2002.zip
Ms. Word 2003:http://gis.indosatm2.com/Quran/SetupQuranInWord2003.zip

Proses instalasinya sangat mudah. Ikuti saja prosedurnya dan voallaa.. setelah anda re-start komputer (setelah selesai install) anda akan lihat di program aplikasi MS Word ada yang berubah pada Menu Tool Bar.

Silahkan mencoba!

Semoga bermanfaat...

PS.
Jika anda copy paste content dalam postingan saya ini, lalu anda forward ke rekan2 sesama muslim, saya yakin pahala akan terus mengalir kepada kita selama hal ini diamalkan dan terus dijalankan (diperbanyak dan diperbanyak terus).

Rindu Tak Pernah Mati

aku disini...

terperangkap pusaran kenangan,
membawaku ke kutub waktu yang lampau.
tenggelam di endapan terdalam alam pikiran
dimana kau;
wajah dan tawa,
namamu
mengisi tiap-tiap lembarnya yang tak pernah usang

dan engkau;
penuh keangkuhan dan kecantikan,
menjeratku.

ke dalam sebuah kisah penantian
yang tak pernah jemu kujejakkan tapak kaki
yang seperti tak mengenal lelah memburu
diam dan menanti, merindui

kemudian engkau;
kekinianmu dewasamu
semerta hadir di hadapanku!
dan menyapa..

mengabarkan kisah-kisah;
yang tak sempat kita lakoni
meski sebenarnya kita ingini.

aku terhenyak..
rindu tak pernah mati!!!


(Dec 2005)

Dec 22, 2005

Generasi Narsis..

Hey, sekarang jamannya narsis..
hari gini gak gak punya digi cam? 
kelaut aja.. hehehe.
nih..! liat gw dong, generasi gaul..
nge-gank ama temen-teman ketawa ketiwi.
potret ceklak-ceklik.. inilah gw!!!
generasi super pede makanya berani buke2 tete...
Hehehehe.

SMA aja udah kayak gini, kedepan nanti jadi apa ya?
hm, barangkali jaman sekarang ngajarin etika dianggap pelawak kali?
atau ngajarin tentang budi pekerti sama aja dengan menangkap angin?


PS.
Untuk kalian para orang tua..
Adakah diantara pelajar-pelajar ini putri anda?

Kita Makin Miskin..

Kekayaan dan kemiskinan memang selalu menjadi keadaan yang berseberangan, seperti dua sisi mata uang. Barangkali kita memang patut menyalahkan mereka-mereka yang terbelakang dan tak mampu mengikuti perkembangan peradaban. Barangkali kita memang patut membiarkan mereka berjuang keluar dari kemelaratan. Karena hakekatnya Tuhan memberikan kita kesempatan awal yang sama... sebagai bayi-bayi yang lahir kedunia tanpa kepandaian apa-apa. 

Jadi jika kita berada di sisi mata uang yang menggambarkan kecukupan atau bahkan kekayaan atau barangkali 'keserbaneka apapun kita punya'... maka salah mereka yang saat ini berada di sisi mata uang yang berbeda, sisi dengan cerita kemiskinan yang berkepanjangan.

Ya, kemiskinan memang tak beda dengan sebuah cerita panjang yang tak berkesudahan.. Kemiskinan mungkin juga sebuah takdir. Ah, rupanya saya bicara tanpa alur yang teratur..

Kita makin miskin akan orang-orang kaya yang memiliki kepedulian akan nasib mereka yang sengsara. Orang-orang kaya yang sibuk mengejar jati diri, meraih segala mimpi. Asyik dalam pencapaiannya sebagai manusia yang punya gaya hidup serba ada segala punya.. Asyik dalam keinginannya mencari kepuasan tanpa batas bergelimang dalam kehidupan ala celebritis. Lebur dalam komunitas manusia-manusia hedonis..

Kita makin miskin akan orang-orang kaya yang memiliki kepekaan bahwa persis di sekitarnya ada perut-perut lapar yang bernyanyi, karena jiwanya sedang larut dalam buaian pesta dan kenikmatan syurga duniawi. Kita makin miskin akan orang-orang kaya yang sadar bahwa dalam setiap harta yang mereka nikmati selalu ada hak orang-orang miskin seperti yang telah Tuhan gariskan.. Karena mereka pun tak lagi peduli akan Tuhan.

Semua yang mereka dapatkan adalah atas kemampuannya meraih setiap kesempatan. Kekayaan yang mereka peroleh bukan semata-mata atas kehendak Tuhan melainkan karena jerih payah mereka bekerja seharian dan serabutan, mereka yang mencitrakan dirinya sebagai gurita yang tak pernah luput mengambil apa pun yang ingin mereka dapatkan. Jadi maaf saja, tak usah bawa-bawa nama Tuhan, kata mereka..

Kita makin miskin akan orang-orang kaya yang mampu mengelola negeri ini dengan jujur. Miskin akan pemimpin-pemimpin yang luhur. Karena makin banyak pejabat negara yang selalu sibuk menggelapkan kekayaan negara yang sesungguhnya terang dan jelas bukan menjadi haknya. Makin banyak pemimpin daerah yang cuma bisa memanipulasi data seakan tak ada kemiskinan di daerahnya, namun belakangan terbukti busung lapar melanda.

Kita makin miskin akan orang jujur
makin miskin akan manusia berbudi luhur
makin miskin akan generasi santun
makin miskin akan kepala-kepala yang rajin tafakur

Kita makin miskin akan kisah-kisah nyata yang melapangkan dada, membahagiakan jiwa. Makin miskin akan kemudahan memperoleh kebutuhan hidup di negeri yang sesungguhnya kaya raya, negeri yang (dahulu) dijuluki sebagai Jamrud di Khatulistiwa.. Negeri ladang permata!


____
Dec, 2005

Kita Makin Kaya

Kita makin kaya.. 
Makin kaya akan orang-orang miskin
yang kian panjang mengantri raskin,
tertinggal oleh kemajuan
terpuruk dalam peradaban
terlempar ke lembah kesukaran

Kita pernah bertepuk dada dengan bangga
karena beras telah berswasembada  
Tapi kini kita makin kaya rasa keprihatinan 
Mereka yang harus mengantri setengah mati 
demi kebutuhan hidup yang paling hakiki

Kelaparan memaksa mereka antri dan antri
Antri beras dengan label miskin...
Antri minyak tanah untuk orang miskin...
Antri dus indomie untuk masyarakat miskin...
Antri pengobatan untuk orang miskin...
Antri dana subsidi langsung (buat orang miskin)...

Antri...

Menunggu dan menunggu
Dalam kepedihan, keprihatinan, 
dan akhirnya mati dalam keputus-asaan
Makin banyak pohon-pohon dan para-para
menangis menanggung beban
mereka-mereka yang menemui kematian,
karena tak lagi sanggup memikul beban hidup
dan seramnya melukis gambaran masa depan

makin banyak orang mati menggantung diri!
bapak-bapak yang kehilangan pekerjaan
ibu-ibu yang terbelit hutang
anak sekolah yang belum melunasi bayaran
hampir tak ada masa depan, buat mereka
maaf, mungkin bukan hampir..
tapi memang tak ada lagi masa depan!

Kita makin kaya akan potret kemiskinan
bayi yang mati atau tergolek di tikar kusam
perut membusung mengurat karena lapar
makan sehari tiga kali sebatas mimpi
atau minum susu basi 
mereka, bayi-bayi yang semakin bantat
kurang gizi!

Otak mereka kian menciut
tubuh mereka serupa kulit nenek keriput
dari masa ke masa, mereka makin jadi generasi tanpa asa
adakah tempat buat mereka berlomba kelak?
ketika dunia makin jadi ajang pertarungan
mencari kesempatan hidup,
mencari kerja?
dengan kepandaian apa?

Kita makin kaya akan jurang kesenjangan,
di seluruh pelosok negeri ini
di negeri yang kaya raya,
gemah ripah loh jinawi

Negeri dengan sejuta ironi!

Dec 19, 2005

A Stranger Dream...



Semalam aku bermimpi aneh. 

Dalam mimpiku aku melihat matahari begitu dekat, begitu besar, tapi aku tak merasakan panas yang membakar. Mulanya bulatan bola api itu berwarna kuning lalu makin terbakar dan mulai memerah. Dan entah bagaimana tiba-tiba matahari itu padam. Aku lupa-lupa ingat apakah matahari itu meledak setelah padam, aku tidak bisa mengingat jelas.

Yang jelas setelah itu yang kuhadapi adalah kegelapan. Aku tidak buta, tapi seolah dunia yang kupijak gelap gulita. Tak ada kepanikan. Dan dalam mimpi itu aku menemui beberapa orang yang kukenal dekat, teman dan saudara. Siang semerta-merta berubah menjadi malam.

Dalam keherananku, aku terus berjalan seakan tak terjadi apa-apa. Kehidupan terus berjalan, karena sepertinya aku memasuki sebuah perkantoran. Entah itu sebuah bank, entah sebuah mal atau sebuah kantor. Aku tak pasti. Dan orang-orang ramai membicarakan matahari yang padam dan dunia yang gelap gulita.

Kemudian sesuatu terjadi. Orang-orang yang kutemui satu per satu menghilang. Semua lenyap.

Lalu aku sampai pada sebuah dataran luas membentang dimana di tengah-tengahnya aku melihat kilatan cahaya, bergerak dalam konfigurasi yang berputar membentuk lingkaran
seperti sinar laser yang kerap kulihat di pertunjukan-pertunjukan musik. Namun sinar ini mengeluarkan getaran elektromagnetik dan menarikku tepat ke tengah-tengah lingkaran. Lalu aku mendongak tengadah, dan aku melihat dengan takjub. Kulihat matahari itu persis di atas kepalaku sebagai bola besar yang mati tak bercahaya.

Sekitarku tetap gelap dan hampa, sampai akhirnya aku terjaga...

Mimpi yang aneh!

Life is a journey about learning

life is a journey about learning
a process of how we know about anything
and we became an expert of something
a process of increase and improve our knowledge
a process that will continue as life has no edge
so if you think you've learn enough
believe me that you're aint that though
as the journey carry us to the land that has no end
get up now and ease your pain as life has just began
life is a journey to make us be a man
live forever by giving kindness among human


(ramz)

Dec 17, 2005

Meet Me In Horizon (a poetry)


berapa lama kita saling berdiam diri?
mendinginkan ombak yang gelisah gerah terbakar mentari
membekukan awan-gemawan yang berkaca di laut biru
dan kita biarkan butir-butir pasir berjatuhan waktu ke waktu

mengisi hari hari kita tanpa senandung rindu!

aku diam rebah di landai keluasanku memaku rupamu
mendengarmu desau semilir tak peduli deburanku
tak ada sonata terpecah di pantai kecuali buih
bersama lenguh anginmu berdesir lirih

seharusnya kita nyanyi bersama!

ya, lama kita tak mendendangkan harmoni di satu lagu 
kau biru di atas sana, dan kedalamanku kian kelabu
maka jika hari ini kau dengar kepakan camar 
belah angkasa sambil meniti angin meninggi
dekaplah ia untukku karena disayapnya kutitipkan
kerinduanku beranjangsana berpelukan

aku hanya ingin kita bertemu seperti dulu
menyatukan garis yang kian tergambarkan
dan di cakrawala kita bercumbu-mesraan


(Des 2005)

Dec 13, 2005

Let's Talk About Love...

Dear Luv,

Aku tulis ini karena aku nggak tahan untuk nggak menuliskannya ke kamu. Tadi aku diskusi dengan teman di internet tentang some one in our live. Tentang seseorang dengan siapa kita menghabiskan hidup kita. Tiba-tiba aja aku kepikiran kamu. Tiba-tiba aja kamu memenuhi seluruh pikiranku.

Begitu banyak hal yang aku pikirkan belakangan ini.. Dan ada banyak hal yang kadang-kadang membuat aku menjadi seseorang yang lemah. Kadang ada saat dimana aku merasa menjadi seseorang yang nggak memiliki apa-apa, nggak memiliki kekuatan apa-apa. Ada saat dimana aku merasa nggak sanggup untuk terus berjalan ke depan. Ada saat dimana aku merasa seorang diri. Ada saat dimana aku merasa kesepian. Ada saat dimana aku begitu membutuhkan pertolongan. Ada saat dimana aku merasa ingin sekali ada dalam pelukan kamu. Membenamkan kepala di dada kamu, merasakan usapan lembut jari jemari kamu di kepalaku.

Aku ingin tenggelam jauh ke dasar hati kamu, yang paling dalam. Karena aku tahu di tempat itu aku bisa menemukan kedamaian. Nggak ada tempat yang lebih nyaman selain membenamkan diriku seluruhnya di dada kamu, karena aku tahu jiwa yang ada di dalamnya benar-benar hanya untukku. 

Kadang-kadang aku ingin jadi seseorang yang perlu dilindungi, dan kamu bisa memberikan perasaan itu kepadaku. Kalau kamu suka bilang kamu sering merasa kangen aku, aku juga sering merasakan hal yang sama. Hanya karena aku laki-laki, barangkali itu yang membuat aku nggak seseering kamu mengungkapkan rasa kangen.

Harus kuakui, bahwa aku nggak sebaik apa yang kamu pikir tentang aku. Tapi aku selalu berusaha untuk menjadi seseorang yang benar-benar baik buat kamu, yang terbaik untuk kamu. Aku banyak berpikir tentang kamu belakangan ini. Kamu, anak-anak.. masa depan kita. Dan aku ingin kamu tahu, bahwa kamu lah satu-satunya alasan buatku untuk selalu tegar. Kamu satu-satunya alasan aku untuk terus bertahan. Keinginan kita untuk membesarkan anak-anak, buah cinta kita. Pelita yang harus kita jaga agar terus menyala.

Aku sayang kamu. Aku mencintai kamu. Nggak ada yang berkurang dalam cinta yang kusimpan buat kamu saat ini. Nggak berkurang dibanding perasaan yang tumbuh ketika pertama kali aku sadar mulai mencintai kamu. Aku ingin selalu menjadi seseorang buat kamu. Dulu, saat ini dan nanti.

Saat ini aku benar-benar kangen kamu,

Love,
Ponk

Still...

Lagu 'Still' mengalun dari si suara emas Lionel Richie. Lagu romantis yang membuat saya jadi teringat masa-masa tahun 80-an ketika lagu ini sedang populer. Sejak dulu sampai sekarang saya selalu menyukai lagu2nya Lionel Richie. Disamping karena lagu2nya yang romantis, juga karena lagu2nya sangat enak untuk saya nyanyikan. Lagu2 semacam 'Still' (favorit saya), Truly, Say You Say Me, Easy, Hello, Stuck on You.. 

Setiap kali mendengarkan lagu2 oldies seperti ini, saya jadi teringat masa-masa lalu... Masa dimana saya terpikat pada seseorang.. Ok, ok. Saya bukannya punya keinginan kembali ke masa seperti itu lagi, atau kembali seperti remaja lugu yang sedang jatuh hati pada seseorang lagi.. Nggak, sama sekali. Saya hanya menyukai lagu2 lama. Masa lalu sudah berlalu. Pergi dan menghilang. Terkubur oleh ribuan peristiwa, dan jutaan kenangan..

Sesungguhnya, hubungan saya dengan my Bony sangat baik. Hanya dia yang saya miliki, satu2nya, saat ini. Saya bisa sejujur ini bilang pada diri sendiri bahwa saat ini saya benar2 nggak memikirkan siapapun selain dia.

Hmm, rasanya nyaman sekali. Saya nggak menyangka bahwa rasanya akan senyaman ini bersikap jujur pada seseorang yang saya cintai, seseorang dengan siapa saya menghabiskan sisa hidup saya. Mungkin, beberapa waktu lalu saya suka was-was jika meletakkan ponsel sembarangan karena takut ada sms 'aneh' nyasar ke ponselku malam2 yang bisa membuat kami perang dingin.. 

Rasanya suka nggak enak hati kalau saya pulang agak telat (meskipun saya nggak sedang apa2). Selalu ada keinginan untuk secepatnya pulang ke rumah, dan bercengkrama dengan dia bersama anak2, di rumah.

Mungkin kalau mengikuti perumpamaan orang periklanan, perasaanku saat ini bisa dibilang 'plonk bolong melompong'! Memang, namanya manusia nggak akan pernah luput dari kekhilafan.. Nggak pernah lepas dari godaan.. Jujur saja, terkadang suka muncul keinginan dan pikiran untuk berbuat iseng lagi! Hahaha, tapi nggak lah. Pikiran iseng itu hanya muncul sekelebatan dan selalu sirna saya tepis dan enyahkan.. Hari gini, masih berpikir untuk selingkuh?  

Well, saya berharap mudah2an saya bisa menjaga rekor kali ini, tentang rekor kesetiaan. Sudah hampir setahun lebih saya berusaha, dan beberapa bulan belakangan ini saya baru bisa yakin bahwa saya sudah benar2 bisa sepenuhnya hanya memikirkan dia seorang, my Bony.

Hm, sudah cukup lama saya nggak menuliskan sesuatu tentang my Bonny. Baik itu puisi atau secarik surat... atau sekedar sebaris kata2 manis. Saya nggak ingat lagi kapan terakhir kali saya menulis buat dia. Biasanya, setidaknya setiap bulan, setiap tanggal 24 saya menuliskan sesuatu buat dia.

Agaknya, belakangan saya terlalu sibuk memikirkan betapa sulitnya keadaan untuk saya. Sibuk berjuang agar saya bisa tetap hidup dan menghidupi mereka, orang2 yang saya cintai. Saya harap saya bisa membuka hati dan pikiran saya kembali untuk meresapi setiap keindahan yang dia miliki dan menuangkannya ke dalam bentuk kata2... I wish.

Ya Tuhan, betapa saya sangat merindukannya sekarang. Ingin segera sampai di rumah, pulang!


(Des 2005)

Dec 5, 2005

Why do people cry?

Why we always end up with crying???


mengapa kita menangis ketika bersedih?

kita menangis ketika berbahagia?
kita bahkan menangis ketika tertawa?
mengapa menangis ketika kita kehilangan?
dan menangis ketika memperoleh kenikmatan?

why we cry when we sad?
why we cry when we happy?
we even cry when we laugh
why we cry when we lose anything
and cry when we earn something?

apakah menangis gambaran jiwa-jiwa yang lemah dan cengeng?
atau fitrah yang diberikan Tuhan pertanda kita manusia,
makhluk yang memiliki kasih sayang.
mengapa kadang kita harus menjelaskan
hal-hal yang sulit untuk dijelaskan
mengapa kadang sulit memahami
hal sederhana yang mudah untuk dimengerti?
apakah kita lebih suka mempersulit diri
ketika semua yang mudah tak berarti lagi?

cry does make people become a weaken and weepy soul?

or is this that God grant us as human nature
to make us a compassionate creature
why do sometimes we have to explain
things that has no explanation?
why do sometimes we can not understand
a simple thing that is actually easy to be understood?
are we making ourselves chasing a difficult one
as all the easy things mean nothing no more?

(ramz)

Dec 2, 2005

If you have a chance to be reborn.. What's you're gonna be???

Pesawatku,,,

Have you ever think about it? Have you ever wonder that we become some one that is not we are now? I'm not saying that we are regretfull for the way we are in present, but, perhaps there is your dream that would never come true cos you're already left the point of no return. 

For instance, you actually wanna be a doctor but it could not be possible 'cos you are no longer young and way too far studying on economy. Or, you actually wanna be an army but it could never be real 'cos you've experienced an injury that force u back.

It all the sudden flashing in my mind.. if I were be a pilot, an aircraft fighter pilot. I was dreaming about being an aircraft fighter pilot since I was a kid. I remember that I used to draw on the floor.. a picture of a hug aeroplane, with a chalk. I drew many aeroplane in my drawing book. This is how my plane looks like :D:D

Yeah, i just remember the way it looks like.. Always seemed like this! When I was a teen age, I remember I still draw an aircraft, mosthly a fighter aircraft.. I was so crazy about being a pilot that I almost knew everything about fighter aircraft.. About what is F4 Phantom/Phantom II, F14 Tomcat, F15 Eagle, F16 Fighting Falcon, F104 Star Fighter and many others.. about what is maximum speed, mach, altitude, after burner, ta-li-ho, bogey.. and bandit.

I read many book about fighter aircraft.. like Jane's Defense & Military World Aircraft, comic Tanguy & Laverdure (hmm, I wonder where does this comic could be found.. Couldn't find it in Gramedia anymore).. 

And the worst is, I collected many aircraft kits.. by stealing them! 

Hahaha, yes I was.. I was an aircraft kit cleptomania. Could stand not to steal it. Until I get caught some day. I got punished for that.. hehehe..

Too bad that I had no body that could understand what I want. Some body that could guide me to walk on the right track.. I've suppose to go to curug, the Indonesian flying school, once I graduated my junior high. But I hadn't got the chance to go there.. I was so all alone with only a single parent, my mom, that could not do anything but ask me to go to high school.

Well, here I am.. mostly doing an accounting thing, a thing that I hate at most in the beginning. But I've been drawning myself with thousand of paper of worksheet way to deep. 

It doesnt mean that I am not happy with the way I am now, but some times, everytime I see the sky and hear the roaring of jet engine, it turns me back to my childhood dreams... being a pilot.. a fighter aircraft pilot!!!

Teman Tapi Mesra...

Aku panggil dia bontot.

Tadinya hanya sekedar panggilan iseng. Tetapi, lama kelamaan hampir seluruh yang di kantor ini memanggilnya dengan sebutan seperti itu.. "bontot". Aku memanggilnya bontot karena memang dia yang termuda di kantor ini. Dan, mungkin, aku salah satu yang tertua.

Seiring berjalannya waktu, ternyata sampai sekarang panggilan itu masih melekat sama dia. Setidaknya, aku menjadi terbiasa memanggilnya seperti itu. Jadilah, sekarang bontot itu jadi semacam panggilan sayang.

Hee, Sayang???

Yeah, barangkali. Mungkin aku memang harus mengakui kalau aku memiliki rasa sayang terhadap anak buahku yang satu itu. Hmm, lebih tepatnya, mungkin mantan anak buahku, karena hakekatnya kini dia tak lagi bekerja disini. Tak lagi bekerja bersamaku.

Hmm, barangkali benar kata pepatah petitih orang jawa bilang.. 

witing tresno jalaran soko kulino  

Seperti makna dari pepatah itu, lama-kelamaan aku memang merasa sayang dengan dia.

Terkadang, kalau aku sedang mendengar lagunya Duo Ratu.. Teman Tapi Mesra, aku suka tertawa sendiri. Tahuu aja, Maia Ratu kalo bikin lagu. Lagu itu bisa begitu pas banget dengan keadaan or trend sekarang.. Aku yang kini justru menjalani hal seperti itu justru baru tahu kalau hubunganku sama si bontot yang satu ini, benar-benar pas banget untuk diberi status seperti judul lagu itu.. Teman Tapi Mesra.  

Well, at least kita tahu lah status hubungan ini.. setidaknya bukan hubungan yang bisa disebut dengan HTS, Hubungan Tanpa Status.

Tentu saja, kita sama-sama menyadari, bahwa kita memang cuma bisa berteman saja, meski terkadang mesranya kita sudah seperti dua orang yang terikat dalam hubungan bukan pertemanan.

Bontot, maaf. Memang seharusnya aku nggak memperlakukan kamu seperti ini. Tapi, ah, biarlah. Biar waktu yang akan menentukan mau kemana atau mungkin akan menetralkan hubungan Teman Tapi Mesra ini menjadi hubungan Teman Yang Seharusnya.

___
Cilandak, Feb 2005.