Feb 6, 2018

Copas Mutiara Pagi

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
بِسْــــــــــمِ اللّهِ الرّحْمنِ الرّحِيْـــــــمِ

Semangat Pagi Saudaraku,

Keterbatasan manusia dalam menjalani kehidupan ini menyadarkan kita untuk melakukan 2 (dua) hal yaitu ikhtiar dan do'a.

Ikhtiar adalah upaya/usaha manusia dalam melakukan kegiatan untuk mencapai tujuan yang diinginkan sebagaimana panduan Allah SWT.

*إِنَّ اللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّىٰ يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ*

_*Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri"*_ (TQS Ar-Rad [13]: 11).

Adapun Do'a adalah pengakuan diri terhadap kelemahan yang ia miliki. Oleh karena itu, ia memerlukan kekuatan Allah SWT untuk dapat mencapai apa yang diinginkannya.

Islam mengajarkan bahwa dalam menjalani kehidupan ini, harus ada keserasian hubungan antara ikhtiar dan do'a sebagaimana Allah SWT berfirman:

*ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ ۚ إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ*

_*"Berdo'alah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu. Sesungguhnya orang² yang sombong tidak mau menyembah-Ku akan masuk neraka Jahanam dalam keadaan hina dina"*_ (TQS Al Mu'min [40]: 60).

Memang, dalam realitas kehidupan banyak juga yang berusaha tanpa berdo'a, usahanya berhasil dengan baik bahkan melebihi mereka yang berusaha dan berdo'a. Namun, banyak pula yang telah berusaha dengan 99.9% hampir berhasil, tiba² gagal total.

Saudaraku yang dirahmati Allah SWT,

Islam sangat melarang umatnya untuk mendatangi peramal, ahli fengsui atau dukun walau hanya bertanya peruntungan tahun ini, hari baik, jenis usaha atau apa pun karena hal itu berarti dia telah menduakan kekuasaan Allah SWT Yang Maha Mutlak.

Oleh karena itu, penyerahan diri kepada Allah SWT dan percaya akan takdir Allah merupakan inti do'a yang diajarkan Islam. Dengan demikian, ketika kita berdo'a, maka bermohonlah hanya kepada Allah SWT bukan kepada yang lain sebagaimana perintah Allah SWT pada ayat di atas.

Setelah kita berikhtiar dan berdo'a, maka serahkanlah hasilnya kepada Allah SWT. Itulah yang dinamakan tawakal.

*وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ*

_*"Dan barang siapa bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan keperluannya..."*_ (TQS Ath-Thalaq [65]: 3).

Semoga pesan singkat ini bermanfaat dan mohon maaf jika kurang berkenan. Mari kita saling mengingatkan dalam hal kebaikan dengan penuh kebenaran dan kesabaran.

Selamat beraktifitas. Semoga seluruh aktivitas kita senantiasa mendapat ridha Allah SWT. Aamiin.

بَارَكَ اللّهُ فِيْك
وَالسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ.

Surat Kepada Para Tokoh

Rasul ﷺ Tidak Mengakui Mereka

*(Surat kepada para tokoh)*

Saya heran mengapa hadits ini jarang dibahas, atau hampir-hampir tak terdengar. Ataukah mungkin kita yang lalai?

Rasulullah ﷺ bersabda;

«اسْمَعُوا، هَلْ سَمِعْتُمْ أَنَّهُ سَيَكُونُ بَعْدِي أُمَرَاءُ؟ فَمَنْ دَخَلَ عَلَيْهِمْ فَصَدَّقَهُمْ بِكَذِبِهِمْ وَأَعَانَهُمْ عَلَى ظُلْمِهِمْ فَلَيْسَ مِنِّي وَلَسْتُ مِنْهُ وَلَيْسَ بِوَارِدٍ عَلَيَّ الحَوْضَ،َ»

"Dengarkanlah, apakah kalian telah mendengar bahwa sepeninggalku akan ada para pemimpin?
Siapa yang masuk kepada mereka, lalu membenarkan kedustaan mereka dan menyokong kezaliman mereka, maka dia bukan golonganku, aku juga bukan golongannya. Dia juga tak akan menemuiku di telaga."

Hai muslim, tahukah kamu apa itu telaga Nabi ﷺ?
Setiap Nabi memiliki telaga, dan mereka berbangga dengan banyak pengikutnya yang akan singgah padanya.
Telaga Rasul kita Muhammad ﷺ adalah paling ramai.
Padanya ada gelas yang jumlahnya seperti bintang di langit.
Siapa yang meminum darinya tak akan haus selamanya.
Telaga ini terletak di padang Mahsyar sebelum para hamba melewati shirath.
Airnya mengalir dari sungai / telaga Kautsar yang ada di Jannah.

Namun sayang, ada umat Nabi ﷺ yang akan diharamkan dan diusir dari telaganya.
Tahukah kamu siapa mereka?

Akan ada pemimpin-pemimpin pandai berdusta dan menzalimi rakyatnya.
Siapa yang;
1. Berkawan dengan mereka
2. Selalu membenarkan keputusan pemerintah, meski dengan modal dusta
3. Menyokong mereka menzalimi rakyat

Rasulullah ﷺ mengancam mereka;
1. Mereka tidak diakui sebagai pengikut Rasul ﷺ. Meskipun mereka merasa diri sebagai pengikut Sunnah / Salaf.
2. Rasul ﷺ tidak sudi dianggap oleh mereka. Wa Lastu Minhu
3. Mereka diusir dari telaga Nabi ﷺ.

Wahai Ulama...
Wahai Ustadz...
Wahai Muslim...
Ittaqullah...

Kamu merasa di atas Sunah Rasul ﷺ, padahal beliau tidak akui. Karena kamu selalu membela penguasa zalim.

Densus 88 yang menghalalkan darah kaum muslimin, tidak kamu ingkari. Justeru kamu katakan sebagai mujtahid?
Subhanallah...
Dan ternyata fatwamu hingga saat ini belum kamu cabut.
Kapan kamu bertaubat?

Hai kalian para tokoh agama, kalian datangkan dan sambut tokoh Yordania untuk membela BNPT, hanya untuk memata-matai kaum muslimin?

Hai para Kyai, kalian terima harta pemerintah, bahkan dari orang jelas Kafir, lantas membenarkan setiap kezaliman mereka, lalu ikut menyerang kaum muslimin lainnya.

Hai kalian yang dianggap Ulama, kalian dukung partai-partai penista agama, apakah karena mereka berkuasa? Lalu kalian takut?

Hai handai taulan agama, kamu bela kemaksiatan yang jelas kedurhakaan kepada Allah, kamu bela LGBT, hanya untuk membenarkan mereka yang berkuasa?

Kalian yang mengatakan pemerintah sebagai Ulil Amri yang wajib ditaati 100 %, tidak boleh dikritik, bahkan kadang kalian ikut membela mereka. Perhatikanlah hadits itu!

Mengawali hadits di atas Rasul ﷺ bersabda Isma'uu (Dengarkanlah). Seolah beliau mengingatkan kita untuk waspada.

Namun mereka yang jujur dan ikhlas membela agama, Rasul ﷺ berjanji untuk mereka;

وَمَنْ لَمْ يَدْخُلْ عَلَيْهِمْ وَلَمْ يُعِنْهُمْ عَلَى ظُلْمِهِمْ وَلَمْ يُصَدِّقْهُمْ بِكَذِبِهِمْ فَهُوَ مِنِّي وَأَنَا مِنْهُ وَهُوَ وَارِدٌ عَلَيَّ الحَوْض

"Siapa yang tidak masuk kepada mereka, tidak menyokong kezaliman mereka, tidak membenarkan kedustaan mereka, maka dialah golonganku, dan akupun golongannya. Dan ia akan menemuiku di telaga."

HR. Tirmidzi, no. 2259. Dishahihkan Syaikh Al Albani.

Semoga tulisan ini mengingatkan siapa saja yang membacanya.
Kita memohon kepada Allah ikhlas dalam setiap ucap dan amal.
Allahumma taqabbal

NB:
Saya tidak menghalalkan tulisan ini ditambah dan dikurang.
Jazakumullohu Khoiron

Tulisan Asyari Usman, mantan Wartawan Senior BBC

TULISAN YANG SANGAT BAGUS, YANG WAJIB DIBACA OLEH SIAPAPUN, WABIL KHUSUS IBU MEGAWATI YANG PUTRINYA PRESIDEN SEOKARNO DAN KELUARGA BESAR PDIP.

Untuk Saudaraku, Warga PDIP
by Asyari Usman, mantan wartawan senior BBC

Salut terhadap keimanan Anda pada slogan "tidak boleh ada agama apa pun yang mengklaim kepemilikan atas Indonesia." Dalam konteks terkini di Indonesia, tentu "agama" yang dimaksudkan oleh slogan ini adalah Islam. Begitu juga ketika Ibu Megawati Soekarnoputri menyebut keberadaan "ideologi tertutup" (dalam pidato ulang tahun PDIP ke-44), saya yakin sekali telunjuk Bu Mega waktu itu tertuju kepada Islam dan umat Islam.

Karena itu, mohon maaf, saya akan mendikotomikan PDIP vs Islam sepanjang tulisan saya ini. Anda tidak perlu malu-malu atau ragu bahwa setiap kali saudaraku PDIP menyebutkan lawan Anda, saya yakin 100% yang Anda maksud itu merujuk pada Islam dan umat Islam. Kalau Anda membantah, silakan buat sidang para saksi ahli bahasa, ahli politik, ahli psikologi dan ahli sejarah untuk menilai ke mana "telunjuk permusuhan" itu Anda arahkan.

Mungkin saja Anda akan berkilah, "Ah, yang kami maksudkan adalah orang Islam yang radikal, yang tidak toleran, dsb". Kalau yang diam-diam dan tidak mengganggu agenda Anda dan agenda-agenda para sekutu Anda, itu tidak masalah.

Anda akan mengatakan, "Orang seperti Habih Rizieq Shihab (HRS) dan gerbong FPI-nya, itulah yang akan kami sikat habis," seperti dikatakan oleh ketua PDIP Surabaya (silakan cari di YuoTube: pidato ketua PDIP Surabaya).

Jika Anda berpikiran seperti itu, saya khawatir Anda keliru, wahai saudaraku warga PDIP. Sebab, suka atau tidak suka, HRS dan gerakan FPI yang berkaitan dengan akai-aksi damai belakangan ini mendapatkan sambuatn langsung atau tidak langsung dari semua komponen umat Islam secara luas. Kita hitung saja, seberapa kuatkah FPI dan HRS untuk bisa mempengaruhi 3-4 juta umat Islam yang ikut dalam sejumlah aksi damai? Kalau umat secara luas tidak mendukung, kecil kemungkinan HRS bisa mengerahkan umat Islam sebegitu besar.

Dalam kajian psikologi massa dan kajian survei dengan random sampling, jumlah yang sebegitu besar semestinya mencerminkan basis dukungan yang sangat besar pula di kalangan umat Islam. Singkatnya, kalau Anda sekarang membidik HRS dan FPI, dan mengatakan bahwa Anda akan menghancurkan mereka, saya yakin 110% bahwa puluhan juta umat Islam di luar FPI merasa mereka juga adalah sasaran "sikat habis" yang Anda maksudkan.

Saudaraku, warga PDIP. Bagus sekali keinginan Anda untuk menjaga keutuhan NKRI. Itu juga yang ditekadkan oleh umat Islam. Tetapi, sebaiknya Anda merenung agak dalam sedikit apakah tidak ada "penumpang gelap" yang berlindung di balik slogan Anda itu? Tidakkah Anda melihat mereka yang berlindung di belakang Banteng PDP sambil menjalankan agenda mereka sendiri, padahal mereka berpuraura-pura menjadi bagian dari PDIP dan perjuangan PDIP. Yaitu elemen yang berparasit di balik kekuatan politik PDIP, tetapi sesungguhnya mereka menjadikan Anda sebagai "mitra ecek-ecek" demi memperbesar pengaruh mereka dan memperkuat cengkeraman mereka di Indonesia melalui penguasaan mutlak sektor perekonomian dan keuangan negara ini.

Mudah-mudahan saja Anda tahu siapa mereka. Seandainya ada yang tidak tahu, sedih juga. Untuk yang belum tahu karena berbagai alasan, kami bantu untuk mengenali mereka. Mereka adalah orang-orang yang merasa Islam sebagai penghambat ambisi untuk menguasai negara ini. Mereka sangat senang dengan manuver PDIP yang siap menghabisi HRS dan FPI, yang berarti Anda pada akhirnya berhadapan frontal dengan umat Islam secara keseluruhan. Tidak hanya senang, mereka bahkan mungkin siap berkontribusi untuk itu. Tetapi apakah Anda, saudaraku warga PDIP, yakin bahwa mereka adalah sahabat yang bisa Anda percaya? Apakah Anda sangka mereka adalah orang yang senasib-sepenanggungan dengan Anda?

Saudaraku, warga PDIP yang saya hormati. Sudah pernahkan Anda uji orang-orang yang berlindung di kandang Banteng untuk mengetahui apakah mereka benar-benar "kawan setia" Anda, teman sehidup-semati, teman yang akan membantu orang-orang kecil yang selama ini Anda perjuangkan?

Sudah lupakan Anda, wahai saudaraku warga PDIP, bagaimana tempohari mereka menyalahgunakan dana BLBI semasa krisis moneter 1998? Jangan-jangan sebagian besar Anda tidak mendapatkan informasi yang utuh tentang BLBI (Bantuan Likuiditas Bank Indonesia), yaitu pinjaman dari Dana Monoter Internasional (IMF) yang disalurkan kepada 48 bank swasta di Indonesia, yang para pemiliknya adalah orang-orang yang sekarang mungkin, sekali lagi mungkin, mendukung Anda untuk menghabisi Habib Rizieq Shihab dan FPI. Mereka itu mengantungi dana BLBI sebesar Rp147 triliun untuk mencegah kebangkrutan karena ulah mereka sendiri; walaupun kemudian terbongkar bahwa mereka dengan lihainya menggelapkan dana BLBI itu untuk mereka sendiri. Tetapi, alhamdulillah, pinjaman IMF itu sudah dibayar oleh rakyat Indonesia yang sebagian besar adalah umat Islam.

Tahukah Anda berapa banyak orang Indonesia asli sebagai pemilik bank-bank swasta itu? Sudah lupakah Anda ketika mereka membawa lari uang rakyat ke luar negeri, memarkirkannya di Singapura, Hong Kong, Shanghai, dan di surga-surga penyimpanan uang lainnya? Pedulikah mereka dengan rakyat kecil? Pedulikah mereka dengan Anda, saudaraku warga PDIP?

Tidakkah Anda saksikan siapa-siapa sajakah yang memiliki konglomerasi dana dan kekayaan property di Indonesia ini? Berapa persenkah orang Indonesia asli yang bisa membeli apartemen supermewah di supercondo yang mereka bangun di kota-kota besar di Indonesia ini?

Tidakkah Anda terpanggil untuk memikirkan sejenak dampak buruk dari kepemilikan sebagian besar stasiun televisi swasta oleh mereka; yaitu dampak negatif terhadap pembentukan karakter dan akhlak generasi mudah Indonesia?

Tahukan Anda bahwa rata-rata pengusaha yang berbeda kulit dengan Anda itu, menyekolahkan anak-anak mereka ke luar negeri dengan biaya mahal?

Sudahkah pernah Anda coba melamar pekerjaan senior di perusahaan-perusahaan milik mereka? Berapa banyakkah orang Indonesia asli yang bekerja sebagai staf senior di BCA, Sinarmas, Agung Podomoro, Summarecon, Lippo Group, Salim Group, dll?

Supaya tidak semakin panjang, satu lagi pertanyaan: apakah Anda, saudaraku warga PDIP, merasa lebih baik mencaci-maki dan mengancam HRS dan FPI, yang berarti juga mencaci-maki umat Islam pada umumnya, ketimbang ikut menegakkan keadilan hukum dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia?

Semoga Indonesia tetap damai dan tenteram. Mohon maaf jika ada yang tidak berkenan!

Asyari Usman.@@

Surat Untuk Bang Densi yang Suka Seruput Kopi

Elfan Bawalsyah - Padang

SURAT UNTUK BANG DENSI YANG SUKA SERUPUT KOPI

Bang densi terganteng. Apakah abang tahu, bahwa tahun 2015 menjelang Petral dibubarkan. Pembubaran itu awalnya untuk menghapus mafia migas. Rupanya ada kongkalikong antara om brewok dengan pak de untuk mengalihkan  kewenangan supply impor migas dg rekanan om brewok, Sonangol EP yg dipimpin Sam Pa. Kini Sam Pa harus dikandangkan di penjara di negara asalnya karena terlibat korupsi. Publik pun ribut. Apakah abang lupa di zaman siapa ini terjadi ? di zaman Pak de bukan ?

Apakah abang tahu itu ?

Ternyata orang - orang sbg "otak" petral selama ini hanya berganti "baju" dengan divisi Integrated Supply Chain (ISC) Pertamina. Ditahun pertamanya, ISC sudah membuat kesepakatan dagang yang merugikan negara. Adalah Daniel S Purba VP ISC Pertamina yg jadi dalang kasus pengadaan LPG (Butane dan Propane) untuk loading april 2015. Bisa dipahami bahwa pembubaran petral itu hanyalah modus "ganti majikan" para mafia. Dan di zaman siapa itu terjadi ? Di zaman Pak de bukan?

Apakah abang ganteng tahu itu?

Coba tanya senior kita Pak Binsar Effendi Hutabarat (ketua KKB '66), Beliau lantang sampaikan bahwa memilih pemenang tender LPG oelh ISC pertamina tidak berdasarkan Term Of References (TOR). Indikasi korupsi ini ditutup-tutupi dari publik.

Bang densi yang fans nya banyak...

Sekarang cobalah abang belanja ke pasar. Segala kebutuhan pokok serba naik. Tak banyak yang mau memperjuangkan hal ini, karena sudah pada di undang makan di istana. Bahkan tidak juga untuk bung Iwan Fals...kami rindu senandung bongkar...bongkar...bongkar...

Kalau di masa SBY kenaikan BBM dipenuhi demo pengerahan masa yang penuh drama. Terutama tangisan mbak Puan di parlemen dan sumpah-serapah Rieke "oneng" memperjuangkan hak - hak kami sebagai rakyat jelata. Tapi kemana mereka sekarang ?

Apakah abang lupa itu?

Bisakah abang sampaikan pada mereka kalau kami rindu mereka turun ke jalan. Kami tahu abang bisa sampaikan itu ke mereka. Kan tinggal diajak seruput kopi di istana. Karena akhir - akhir ini, pintu istana tidak punya telinga. Didatangi masa 4 juta pun, Pak de kita yang katanya rindu di demo itu malah milih periksa gorong-gorong di bandara.

Apakah abang lupa itu ?

Abang densi yang super. Isi laut kita memang selalu dirampok...Disaat publik digembirakan dengan perintah buk Susi untuk tenggelamkan kapal asing. Kami pun sambut gembira. Namun sayang, ini hanya jadi festivalisasi. Substansi masalah tata kelola laut dan perikanan tak terletak pada ditenggelamkan-tidaknya kapal asing ini saja.

Tahukah abang ? Pemerintahan Pak De terjebak dengan larang/tidak melarang penggunaan cantrang. Setelah diamuk nelayan, barulah kebijakan ini dibatalkan. Tapi, sebenarnya kebijakan cantrang ini,  tidak ada kaitannya dengan kesejahteraan nelayan. Sebab, problem mendasarnya berupa ketimpangan penguasaan aset, distribusi pendapatan dan tata niaga perikanan. Inilah juga yang menyebabkan angka kemiskinan nelayan kuli pasti turun,... turun-temurun!

Apakah abang peduli itu ?

Belum lagi kebijakan Pak de dibidang kedaulatan pangan. Impor - impor bertebaran. Bukankah negeri kita kaya. Hanya saja yang bermasalah adalah distribusi & penanganan logistik saja. Lalu kenapa saat petani hendak panen raya. Pemerintah malah mengagendakan impor beras ?. Bahkan awalnya kebijakan ini di tangani pihak swasta. Keburu ketahuan, barulah hak impor dialihkan ke bulog. banyak kejanggalan dalam proses impor ini. Siapakah yang bertangguh jawab atas ini. Di era siapakah ini terjadi ?

Abang densi yang dihormati...

Tahukah abang, Sudah 46 tahun bapak Petrus Asuy bersama masyarakat adat Muara Tae mempertahankan wilayah adat mereka dari usaha perampasan oleh perusahaan konglomerasi. Muara Tae, sebuah kampung di Kalimantan Timur, yang didiami masyarakat adat Dayak Benuaq Ohokng. Dari 10,8 ribu hektare wilayah adat Muara Tae yang terpetakan, hanya 6% yang terbebas dari konsesi perusahaan, sisanya 94% tumpang tindih dengan izin perusahaan konglomerat.

Kajian Forest Watch Indonesia (FWI) pada 2017 di delapan provinsi, termasuk Kalimantan Timur, menemukan ada 1,52 juta hektare wilayah adat tumpang tindih dengan konsesi-konsesi perusahaan. Konflik ini sebenarnya bisa diselesaikan jika dokumen Hak Guna Usaha (HGU) dibuka kepada publik.

HGU ini memuat informasi lengkap seperti nama pemegang hak, lokasi, luas HGU, jenis komoditi, dan peta konsesi perusahaan. Jadi penyelesaian konflik tumpang tindih perusahaan dengan wilayah adat bisa mengacu pada data tersebut. Gak akan ada lagi tuh, warga yang bingung dimana batas-batas lahannya. Namun sayang, Pak De lebih memilih diam. Belum lagi jika dihitung dengan transparansi HGU pulau-pulau reklamasi di Jakarta yang sangat kuat bau korupsinya...

Abang ganteng. Kenapa tak abang ingatkan Pak De pakai kartu kuning ?

Kami sudah tahu, selama puluhan tahun kita merdeka masih banyak wilayah di Papua sana gelap gulita dan tidak ada akses jalan menuju kesana. Jika ada kucuran dana ratusan triliun rupiah dan mengerahkan TNI AD untuk membangun ribuan kilometer jalan disana adalah sebuah keharusan. Karena sudah lama anak Papua seharusnya mendapatkan hak-hak mereka. Bukankah itu adalah bahagian dari janji politik sejak Papua menyerahkan noken mereka di 2014.

Namun sayang, pencitraan - pencitraan dipermukaan tak seperti kenyataan. Bukankah sederet nama pemimpin besar dan kawakan sepeti: Yap Salosa, Theys Eluai, Agus Alua, Nataniel Badi, Wospakrik, Willem Mandowen, Pdt Awom, Abraham Ataruri, Jhon Rumbiak, Cosmas Pigai, Thom Beanal, Lukas Enembe dan lain2 adalah korbannya. Sementara rakyatnya  sudah lebih dari ratusan ribu orang mati sia-sia. Demi apa? demi mendapatkan apa yang sudah menjadi hak mereka.

Lalu tiba2 jalan dan jembatan yang dibanggakan tersentak oleh anak Asmat yang mati kelaparan. Kemana pembangunan papua itu hadir ? Lalu melalui juru bicara pemerintah berdalih dananya kurang untuk biayai tenaga ahli untuk atasi masalah gizi. Lalu, kemana dana triliyunan tadi? Bukankah freeport sudah di akuisisi? Jhon Djonga (rohaniawan Asmat) pun bersaksi. Jangan orang minoritas dan tanah papua dijadikan jualan politik lagi ! Kalau ingin membangun, lihatlah di pegunungan tengah sana. Jangan lihat ke Mimika !

Kapan ya abang memberi Pak De kartu kuning untuk itu ?

Kami tidak terlalu nyaman menikmati fasilitas di kota. Hati kami gelisah melihat ini semua. Tak seperti abang yang dapat semua fasilitas istana, sehingga tampak besar dan lembek tubuhnya.

Kami tahu Pak Jokowi dalam setahun mengunjungi ratusan tempat di seluruh Indonesia. Beliau tak lupa unggah sendal jepit di Yach yang mewah. Atau cuci muka di lautan untuk lalap berkah. Bisa juga parade baju oblong di acara resmi. Kami juga saksikan betapa gagahnya Chooperland Pak De. Yang katanya ingin dikendarai di trans papua ditengah elegi bumi cenderawasih. Apakah itu semua solusi? Kami tahu 2019 itu sudah dekat. Kalau kerja beliau benar dan menepati setiap janji-janji, kenapa tergurat kekhawatiran beliau tak terpilih lagi.

Pernahkah abang memberinya kartu kuning untuk itu sekedar mengingatkan apa yang harus dia kerjakan untuk bangsa Indonesia ?

Kalau Jokowi mau, abang, ngapain dia sekedar ganti "baju" Petral ? Kan dia bisa ganti semua jajaran pertamina yang terlibat mafia migas ?

Ngapain juga Jokowi merasa capek bangun Papua. Toh beliau biasa enak masuk gorong-gorong dimana banyak media yang meliput disana untuk pencitraan dirinya ?

Sulit ya memberinya kartu kuning ? Karena abang hanya memandangnya sebelah mata dengan penghambaan luar biasa tanpa tahu apa yang sebenarnya sedang terjadi diluar sana.

Senior itu bukan hanya harus pintar dalam pelajaran, abang, tapi juga harus luaskan wawasan.. Jadi mulailah membaca, jangan hanya sibuk puja-puji saja. Apalagi pake share status seaword yang jelas2 fitnahnya..

Abang densi yang suka seruput kopi dan kasih kartu pink. Jadilah  senior yang mencerdaskan. Hentikanlah pembodohan dengan kebenaran alternatif yang abang suguhkan. Kami tak bermaksud menyalahkan Pak De. Ini semua karena kami ingat ajaran abang, kalau yang salah adalah presiden dari era Sukarno hingga SBY. Jika ada janji2 yang belum ditepati oleh Pak Jokowi. Itu semua karena beliau belum 2 periode. Mungkin semua masalah itu akan selesai kalau beliau jadi Sekjen PBB.

Mari ajak fans abang untuk memulai hidup mandiri sesuai anjuran menteri pak jokowi...mulailah bertanam semua kebutuhan pokok di rumah sendiri, bertelur sendiri, beternak sendiri. Kalau perlu menghasilkan BBM sendiri. Karena inilah solusinya untuk semua kenaikan harga yang terjadi....kerja..kerja..kerja...

Oh ya, sekali2 abang cari tahulah asal muasal kopi. Dahulu dipopulerkan oleh ulama dan sufi. Bukankah fans abang agak berat "gimana" gitu sama sesuatu yang berbau arab. Bisa-bisa mereka histeris kalau abang terinfeksi virus onta.

Setuju, Abang ganteng ? Angkat sempritnya. Tiuuup...terakhir, tolong dikurangi micin sebagai penyedap kopi ya. Tidak baik untuk kesehatan jiwa...Sekali-kali ajaklah jesica untuk ngopi bareng. Siapa tahu abang bisa merasakan sensasi kopi buatannya.

Tertanda
😁
Elfans Bawalsyah
(Adek mu yang juga suka main semprit di lapangan bola)