Feb 14, 2006

Mencintaimu Aku... (a poetry)



mencintaimu aku merasa seperti air
yang hanya mengerti tentang bagaimana aku harus mengalir
mengisi setiap celah dan ruang, mengisi setiap kekosongan
tak mengenal kata berhenti, patuh pada hukum gravitasi
mengisi kerendahan

mencintaimu aku adalah dunia
yang hanya mengerti kata berputar, tak kenal lelah
mengitari sumbu yang diam dan berkeliling matahari,
abadi bersama waktu mengisi esok hari
dan meninggalkan semua yang telah lalu

mencintaimu adalah detak jantungku
yang tanpa pernah kuperintah berdetak membentuk irama
mengisi setiap ruang di tubuhku dengan irama kehidupan
tak mungkin kuhentikan, lepas dari segala keinginan

maka mencintaimu adalah hari ini, ketika kita jalani
masa lalu yang kita telah rekam dalam kenangan yg sama
dan esok hari yang akan kita jalani bersama
setiap detik yang kujalani, adalah momen berharga
dimana kau menjadi bagian yang paling kucinta

tak pernah berbeda satu detik dengan lainnya!





-14 February 2006-

Feb 10, 2006

Antara Cinta dan Cocok...

Sebuah pemikiran..

Just sharing dengan Anda yang telah memiliki pasangan atau Anda yang sedang mencari pasangan hidup…

Antara Cinta dan Kecocokan
Apa yang Anda lihat dari pasangan Anda, Cinta atau Cocok? Hal-hal yang membuat anda Cinta padanya atau Hal-hal yang Anda merasa Cocok dengan pasangan? Apakah harus mencari kecocokan dulu untuk mencintai seseorang, ataukah mencintai seseorang dan lalu mencari kecocokan diantara Anda dan pasangan Anda?

Seringkali Tanpa sadar kita terjebak pada pemikiran seperti ini, bahwa mengarungi hidup dengan seseorang yang kita cintai harus mempertimbangkan mengenai adanya kecocokan atau ketidak-cocokan antara kita dengan pasangan.. Suatu pemikiran yang menurut saya (jika tidak bisa dikatakan sangat mustahil) amat sulit untuk diterapkan.

Bagaimana mungkin mencari seseorang yang memiliki semua hal-hal yang harus cocok dengan Anda??? Mungkin dalam beberapa hal Anda memiliki kecocokan dengan pasangan Anda, tapi coba lihat.. betapa banyak ketidak-cocokan yang ada pada Anda dan pasangan Anda. Lalu apakah itu lantas menjadi alasan Anda tidak bisa berjalan bersama dengan pasangan (suami atau isri) menapaki perjalanan yang panjang, sebagaimana apa yang dulu Anda dan pasangan Anda cita-citakan... menjalani hidup bersama dalam suka dan duka dalam keridhoan Allah SWT, karena sesungguhnya Allah adalah saksi bagi tiap2 pernikahan manusia.

Begitu banyak hal2 yang tidak Anda sukai pada pasangan Anda. Begitu banyak hal2 yang tidak cocok antara Anda dengan pasangan. Barangkali kalau Anda buat daftar apa2 yang Anda sukai, bisa jadi ternyata tidak sama dengan apa yang disukai pasangan Anda.

Mari kita lihat:

- Untuk hal-hal yang prinsip, mungkin Anda tidak cocok dengan pasangan (istri) dalam hal mendidik anak. Anda mungkin lebih memilih menerapkan sikap tegas dan keras dalam mendidik anak, sedangkan pasangan Anda mungkin memilih menerapkan kasih sayang dan kelembutan.. TIDAK COCOK!

- Contoh hal yang ringan.. Anda mungkin menyukai hal-hal yang bersifat kegiatan di luar rumah, misalnya Makan di luar, Nonton Bioskop, Melakukan Petualangan (Riding) ke luar kota.. Mungkin pasangan Anda tidak menyukai semua itu... TIDAK COCOK!

- Mungkin Anda termasuk orang yang sangat perfeksionis dan suka memperhatikan segala sesuatu secara detail.. Sementara pasangan Anda termasuk orang yang agak ceroboh dan kurang memperhatikanhal2 detail... TIDAK COCOK!

- Misal Anda suka membaca, sementara pasangan Anda tidak.. TIDAK COCOK!

- Barangkali Anda termasuk penyuka film Action/Thriller/Drama/Fiksi, sedangkan pasangan Anda menyukai film Komedi.. TIDAK COCOK!

- Anda termasuk orang yg boros, pasangan Anda hemat.. TIDAK COCOK!

Dan masih banyak hal lain yang bisa kita buat sebagai daftar ketidak cocokan...

Bisa jadi banyak hal2 yang mungkin disukai pasangan Anda, sementara Anda tidak menyukainya... Karena Manusia pada dasarnya memang dilahirkan sebagai makhluk yang kompleks dan dengan isi kepala dan keinginan yang beragam, dan selalu mengalami perubahan seiring dengan pertambahan usia yang mempengaruhi kedewasaan sikap seseorang. Maka akan selalu ada ketidak-cocokan antara Anda dengan pasangan Anda. Allah menciptakan segala sesuatu berlawanan di dunia ini, dan menjadikan semua itu sesuatu yang Anda sebut sebagai HARMONI.. KESEIMBANGAN.

THEN SO WHAT????

Apakah ini menjadi penghalang untuk Anda bisa terus berjalan dengan pasangan Anda???
No, I dont think so!!!

Ketidak-cocokan adalah anugerah yang membuat hidup Anda sangat dinamis dan semarak. Allah menciptakan segala sesuatu berlawanan di dunia ini, dan menjadikan semua itu sebagai sesuatu yang sering kita sebut sebagai HARMONI.. KESEIMBANGAN dan KESELARASAN.

Ketidak-cocokan adalah sarana bagi Anda untuk saling menghargai pasangan Anda, menerima pasangan Anda apa adanya.. as a human being. Not as an angel.. Karena kesempurnaan adalah milik Sang Khalik dan apa2 yang Dia inginkan agar sempurna.

Ketidak-cocokan adalah cara Anda untuk menyatakan:

”HOW MUCH I LOVE YOU.. I dont care about what's different between us. What I care is, God has given me some one to whom I fall in love with.. Fall in love with you...” Allah yang memberikan kasih sayang ini (atau apa yang Anda sebut sebagai CINTA) agar Anda bisa menjalani kehidupan ini seterusnya bersama pasangan Anda.

Allah yang menciptakan cinta yang tumbuh di hati Anda dan pasangan Anda masing-masing, dan Allah yang mempertautkannya sehingga Anda menjadi berpasang-pasangan, dalam ikatan pernikahan... Agar dengannya Anda bisa menikmati kenikmatan duniawi, memiliki keturunan.. Hidup dalam kesempurnaan sebagai manusia.. Hidup dalam keharmonisan dan keselarasan sebesar apapun perbedaan yang ada karena cinta telah menjadi pengikat yang erat.. dan cita-cita yang sama sebagai tujuan hidup, menjadi keluarga SAKINAH, MAWADDAH, WA RAHMAH... Hingga akhir hayat Anda. Dan... Cinta jugalah yang pada akhirnya akan mempertemukan Anda dan pasangan Anga kelak di akhirat nanti..

"Di akhirat nanti, setiap laki-laki akan ditemani oleh istri-istrinya".. Istri/Suami adalah pakaian bagimu. Maka sudah seharusnya Anda menutupi segala kekurangan (dalam pengertian lain ketidak-cocokan) pasangan Anda dengan baik.

Cinta Sejati
Cinta sejati adalah cinta yang berakar di dalam hati, tumbuh dan bersemi setiap hari, setiap saat, setiap detik, tak kenal waktu, dan yang menjadikan Anda dan pasangan Anda bangun dan terjaga setiap pagi dan merasa Anda seakan baru saja bertemu dan merasakan jatuh cinta dengan pasangan Anda kemarin..

Cinta sejati adalah ketika Anda merayakan hari jadi pernikahan yang ke 5.. ke 10.. ke 15.. ke 17.. ke 20.. ke 25 dan seterusnya, sementara Anda seakan merasa bahwa Anda baru saja menikah setahun yang lalu, atau 6 bulan yang lalu, atau.. rasanya baru seminggu yang lalu.. atau, ahhh.. seperti baru terjadi kemarin. J

Cinta sejati adalah cinta yang tidak mengenal perbedaan n ketidak cocokan. Cinta sejati adalah cinta yang karenanya Anda bisa mengabaikan hal-hal yang negatif pada pasangan Anda dan menjadikan Anda yakin dan berani mengatakan bahwa pasangan Anda (saat ini) adalah yang sempurna dan yang membuat Anda sempurna... dan lengkap. ”You fill me up and you make my life complete”, begitu orang barat sering bilang...

Bagi yang telah menjalani kehidupan sebagai suami istri, cobalah hitung berapa lama anda telah menjalani kehidupan dengan pasangan anda. Pernahkah anda merasakan, sepertinya baru kemarin anda dan pasangan bertemu.. Dan lihatlah, betapa banyak perbedaan dan ketidak cocokan yang ada pada anda dan pasangan anda.. Namun betapa hebatnya cinta yang anda dan pasangan anda miliki, telah merubah ketidak-cocokan menjadi sebuah KEHARMONISAN.. dan KESELARASAN.. Itulah keindahan dari Cinta.. Hakekat Cinta yang sesungguhnya.

Mencari Pasangan Yang Cocok???
Memang tidak selamanya salah, namun juga tidak seharusnya demikian. Why? Alasan mencari kecocokan atau menghindari ketidak-cocokan, hanya akan menjadikan seseorang berada dalam pencarian yang tidak berakhir.. How come? Karena tidak mungkin mencari seseorang yang 100% memiliki kesamaan dan kecocokan dengan Anda.

Masa berpacaran (apalagi berlama-lama) yang menjadi dalih untuk mencari tahu kesesuaian (kecocokan) antara laki2 dan perempuan, hanya akan merugikan pihak perempuan. Apakah Anda ingin ’dipacari’ ketika pasangan Anda merasa cocok dengan Anda, lalu suatu ketika Anda ditinggalkan pasangan Anda hanya karena pasangan Anda mendapatkan kenyataan bahwa Anda dan pasangan tidak memiliki kecocokan. Atau sebaliknya.. apakah Anda begitu tega hati ’memacari’ pasangan Anda semata-mata untuk mencari kecocokan terlebih dahulu dan lalu meninggalkan pasangan Anda ketika menyadari tidak cocok. Apalagi sampai ’habis manis sepah dibuang’... Itukah yang Anda inginkan? Tegakah Anda bersikap seperti demikian?

Think About It!!!

Maka ketika Anda merasakan Cinta itu datang --Cinta yang datangnya dari hati dan bukan Cinta yang disilaukan oleh pandangan.. pasangan yang cantik/gagah, harta yang melimpah, sikap yang baik dan manis, dll-- maka tangkaplah. Cinta yang Allah telah menggetarkan lubuk hati Anda yang paling dalam dan memberikan keyakinan pada Anda.. bahwa inilah pasangan (jodoh) yang diberikan Allah kepada Anda. Dan ketika anda ragu.. maka berdoalah: ”Ya Allah, jika dia memang benar-benar seseorang yang baik untukku dan Engkau berikan untukku, maka dekatkanlah dan permudahlah.. Namun jika dia memang seseorang yang kelak akan membawa mudharat bagiku, maka bukakanlah mata hatiku agar aku bisa melihatnya”.. Sesungguhnya wanita yang baik akan memperoleh laki-laki yang baik.. Dan laki-laki yang baik, akan memperoleh wanita yang baik..


Februari 2006 ... belajar menulis

Feb 7, 2006

Diambang kebimbangan

Kadang kita dihadapkan pada berbagai pilihan yang membuat kita bimbang menentukan langkah. Ketika kita tengah berjalan tanpa tahu arah, lalu jalan yang kita lalui berakhir pada sebuah cabang yang menawarkan dua arah yang kita tidak tahu mana jalan yang paling baik yang harus kita ambil. Kalau pun ada petunjuk yang bisa kita gunakan, paling-paling hanya ada dua antara mengikuti kata hati (naluri, keinginan atau apapun sebutan untuk itu) atau pemikiran logis (pertimbangan rasional atau pun perhitungan realistis matematis, atau sebutan lain sejenis itu).

Setiap manusia menjalani hidup ini pada hakekatnya adalah tengah menapaki suatu perjalanan. Perjalanan panjang yang didalamnya menghadirkan berbagai kisah dan peristiwa.. berbagai kejadian yang tidak pernah lepas dari persoalan. Barangkali hampir setiap orang pada akhirnya akan menemui suatu jalan bercabang dimana pada akhirnya dia harus memutuskan sesuatu yang sulit. Barangkali...

Meski aku sudah menduga dari sejak awal bahwa aku akan menghadapi hal seperti ini, namun sayangnya aku lupa membekali diri untuk menghadapi setiap kemungkinan yang terjadi. Seperti sekarang. Barangkali kalau mengikuti pertimbangan logis realistis matematis (dan kecenderungan orang dengan siapa aku selalu memikirkan setiap langkah yang aku ambil), sebaiknya aku nggak perlu melakukan apa-apa dan menjalani saja apa yang selama ini aku jalani. Melakukan apa yang setiap hari aku lakukan. Bangun pagi, datang ke kantor, do this do that without anything new day by day, spend my time sampai tiba waktunya pulang.. dan begitu saja. Selesai!

Namun usia memang tidak bisa dibohongi.. Dan usia juga yang membuat pikiranku makin membawa pada suatu cabang dimana keinginan dan naluri kuat menggodaku untuk memulai sesuatu yang baru.. sebelum segalanya terlambat sama sekali. Sesungguhnya aku telah melewati titik dimana aku harus melakukan perubahan sejak awal.. Jauh hari titik itu telah kulewati. Tapi seperti kata Rhenald Kasali.. Perubahan Bisa Dilakukan Kapanpun.. Dan itu bisa saja berarti Hari ini!!! Aku masih memiliki waktu, meski sedikit, untuk mengejar ketertinggalanku.

Tapi, begitu banyak hal yang membuatku bimbang untuk memutuskan mana yang terbaik.

Tuhan, kuharap aku bisa segera mengambil langkah yang tepat.. dan tak akan kusesali di kemudian hari.

Feb 1, 2006

Antara Debur Ombak, Karang Kokoh dan Sepi Gunung...

Karang Hau, Pelabuhan Ratu, Jawa Barat


Tentang Debur Ombak...

Sesungguhnya di deburan ombak yang tak henti menghempas di kokoh karang di tempat mana kupijak saat ini, ada begitu banyak hikmah yang dapat kupetik. Bahwa ombak berdebur setiap saat, tak mengenal kata henti, adalah cerminan dari gerak roda kehidupan yang selalu dinamis dan tak mengenal kata berhenti. Tak sedetikpun. Setiap saat ombak berdebur mengempas, setiap itu pula mengingatkanku akan cepatnya kehidupan bergerak. Tak ada yang tetap kecuali perubahan, begitu kata beberapa orang bijak. Hampir setengah jam aku belajar dari geliat ombak yang seperti tak kenal lelah.

Satu datang, memecah di karang, terhempas dan lebur menjadi buih, namun sesaat kemudian datang lagi menyusul ombak yang lain. Runtun melahirkan deburan yang gemuruh dan semarak. Memang kadang berupa riak yang tak sedikitpun membuatku goyah, namun kala lain datang menerjang gulungan ombak yang lebih besar, dan membuatku surut kebelakang, atau terbawa hempasannya. Bergulung bersama pasir. Dan aku seakan melihat gambar kehidupan yang tak pernah lepas dari masalah demi masalah yang datang tak pernah berhenti. Membuatku lelah. Namun, seperti halnya ombak yang tak berhenti menghempas, seperti itu pula lah kehidupan yang harus kujalani. Dan aku memang tak boleh menyerah, meski aku kadang didera lelah.


Tentang Karang Kokoh

Karang yang kupijak, ditempat mana kucoba menantang debur ombak di pantai Karang Hau, Pelabuhan Ratu, ini seperti memberikan pelajaran bagaimana seharusnya menjadi manusia. Meski begitu deras ombak menerjang dan menerpa, tak sedikitpun karang ini luruh terhempas. Tak sekali pun karang ini mundur ke belakang. Ia tetap kokoh, ia tetap menantang. Karang yang garang. Sebesar apapun gelombang yang datang, ditentangnya dengan teguh hingga ombak itu terhempas, pecah dan lebur menjadi buih-buih.

Karang ini mengajariku bahwa sederas dan sebesar apapun masalah yang datang menghampiri, tidak setapakpun aku harus undur apalagi melarikan diri. Tak setapakpun. Sebesar apapun masalah yang datang, ia tetaplah sebagai sekumpulan masalah2 kecil yang ketika kuurai akan berubah menjadi pernak-pernik yang bisa kususun satu per satu. Bisa kutata dan kuselesaikan satu demi satu. Tinggal bagaimana aku menyusun keberanian untuk membuat masalah besar menjadi pecah dan tinggal buih.

Bahwa hidup adalah sebuah gerak! Dan kehidupan akan selalu sejalan dengan dengan lahirnya masalah demi masalah, berdampingan. Tak ada yang perlu ditakutkan. Dan tak perlu aku mundur setapak demi setapak, apalagi pergi melarikan diri.


Tentang Sepi Gunung...

Jika karang dan ombak menghadirkan riuh rendah dan gejolak, maka ketika aku mendaki gunung, segalanya berubah menjadi nyanyi kedamaian dan sepi. Tak ada deburan yang runtun menerpa gendang telinga. Tak ada gejolak yang melekati pandangan mata. Kecuali sepi, sunyi, hening, damai dan asri.

Dari ketinggian tempatku berdiri, hanya ada kekaguman yang mengalir tak terhenti. Menyadarkanku bahwa ada sisi lain dari kehidupan yang kukira melulu gerak cepat yang menyesakkan. Bahwa hidup kadang harus disikapi dengan kejernihan, seperti jernihnya air yang mengalir dari mata air yang kutemukan di tempat ini. Dari ketinggian dan kesunyian ini, maka segalanya tampak begitu asri.

Laut di kejauhan hanya menawarkan nuansa biru yang menyejukkan. Petak-petak sawah, jauh menghampar di sepanjang lembah, seperti petak-petak yang dulu seringkali kususun dari batang-batang korek api. Mobil yang biasanya bergerak cepat, tak ubahnya mainan anak-anak yang terlihat merayap begitu lambat. Waktu seakan berhenti dari tempat yang tinggi ini.

Namun, tak ada yang bisa kita capai dengan mudah dalam hidup ini. Untuk menikmati semua itu, aku harus bersusah payah mengatur nafas dan tenaga, menjaga keseimbangan badan dan jejak langkah agar tak tergelincir, mengatur langkah agar tak terantuk cadas atau kerikil. Setiap deru nafas yang kukeluarkan, seperti mengajarkanku agar aku selalu gigih meraih puncak yang kuinginkan. Puncak yang tinggi tersebut, tak 'kan pernah dapat kujangkau, tanpa keuletan dan keinginan yang kuat. Karena bisa saja aku berpikir, "Ah, buat apa susah2.. Toh, setelah ini akan turun lagi. Buat apa bercapai lelah, kalau akhirnya aku harus turun lagi." Tapi pada akhirnya keinginan dan tekad kuatlah yang membawaku ke puncak teratas seperti yang kurencanakan.

Dan itulah hikmah yang kupetik hari ini.

Ternyata begitu banyak yang dapat kupelajari dari alam yang kukira diam.



Pelabuhan Ratu, 28-29 Januari 2006