May 19, 2011

We Are Living in The Lonely Planet...

Today's journal:



Seringkali kita mendengarkan istilah tersebut, we are living in the lonely planet. Bumi yang kita diami ini, yang berada di tengah pusaran planet-planet lain yang tertebar di angkasa raya, diantara milyaran bintang dan jutaan galaksi yang dalam skalanya saling berdekatan, pada hakekatnya bumi ini seperti menyendiri. Bumi satu-satunya benda di jagad raya yang didiami. Bumi satu-satunya planet di alam semesta yang diyakini mengandung manusia, tumbuhan, hewan dan memiliki dinamika kehidupan, yang semestinya jauh dari kesendirian.

Menatap lebih ke dalam, bumi dihuni oleh manusia-manusia yang semakin lama semakin membengkak jumlahnya. Sejak Adam diciptakan oleh Nya, hingga sekarang ini yang angkanya telah mencapai milyaran manusia. 

So? This is not a lonely planet, no?

Setiap hari manusia memulai kehidupannya dengan cara yang berbeda-beda. Melakukan kegiatan yang berbeda-beda satu dengan lainnya. Manusia di belahan yang kita diami, mungkin berbeda cara hidupnya dengan manusia di belahan lain. Namun semuanya hampir memiliki kesamaan.

Kehidupan dimulai ketika bumi dinaungi cahaya. Ketika matahari menyapa. Ketika kehangatan mengusir kedinginan. Ketika keramaian menggantikan kesunyian. Ketika terang menggantikan yang gelap. Ketika pagi menggantikan malam.

Seperti pagi ini.

Pagi ini aku asyik memperhatikan orang-orang di jalan. Orang-orang sibuk berjalan kaki memulai hari. Bergerak memulai kehidupannya. Seperti roda bergerak maju, mengantarkan manusia ke tempat yang dituju. Seperti aku yang pagi ini menikmati rutinitas awal pagi hari. Menyaksikan betapa mereka itu bergerak seperti dipacu waktu. Orang-orang itu seperti manusia yang kehilangan kemanusiaannya.

Tak ada tegur sapa!!!

Orang-orang saling berpapasan, tak ada interaksi meski hanya saling berkedipan sesaat apalagi saling menyapa. Mereka saling bersisian, di bangku-bangku kendaraan angkutan umum, di halte-halte yang sesak, di lampu merah saat bersamaan menunggu lampu menyala hijau. Diantara pengendara motor yang saling berhenti bersisian, tanpa ada saling teguran. Apalagi diantara pengemudi kendaraan roda empat yang terpisah oleh kaca kabin kendaraan masing-masing. Tak ada sapaan, meski sekedar bahasa isyarat berupa saling senyum. Bahkan di antara sesama pejalan kaki, di trotoar jalan, ketika mereka saling bersusulan. Tak ada tegur sapa ketika yang satu melewati yang lainnya.

Seketika saya ingat ada sebuah ungkapan yang mengatakan 'seringkali kita merasakan kesendirian di tengah keramaian'. Mungkin itu lah yang saat ini terjadi. Keterasingan tanpa kita sadari sering kita rasakan meski kita sedang berada di tengah lalu lalang orang-orang di jalan. Berjalan cepat di trotoar jalan demi mencapai tujuan, sementara satu dua orang yang kita temui di jalan kita abaikan begitu saja.

Bahkan kadang ketika di dalam bus yang kita tumpangi, kita lebih sering terpaksa harus menikmati kesendirian. Ya, terpaksa.. karena hakekatnya manusia adalah makhluk sosial. Hakekatnya saya pribadi, lebih suka ngobrol dengan orang di sebelah saya, ketimbang berdiam diri. Karena bicara dengan orang lain membuat saya tak lagi merasakan kesendirian.

Seperti yang tengah saya rasakan pagi ini, di tengah kemacetan ini, di balik kemudi kendaraan yang saya tumpangi... sendirian. Saya seperti dipaksa mengakui tag line yang saya tulis di awal tulisan ini... We are living in the lonely planet.

I hate it so much!!!


May 18, 2011

Ciri-ciri Pasangan Anda (atau Anda) Selingkuhan

Nih, boleh nyomot dari:

www.hariansobek.com

Sabtu, 07 Mei 2011

Artikel ini mungkin bermanfaat buat anda yang mungkin merasa pasangan anda selingkuh. Tapi ini hanya kemungkinan saja loh. Saya takut nanti setelah membaca tulisan ini anda lalu serta merta meninggalkan pasangan anda.

1. Dia lebih perhatian dari biasanya.
Ini karena dia merasa bersalah kepada Anda. Namun, perhatian tersebut perlahan-lahan akan berkurang dan akhirnya menghilang setelah perselingkuhan semakin dalam.
2. Dia mulai menghujani Anda dengan hadiah.
Sama seperti poin pertama, ini dilakukannya karena merasa bersalah telah mengkhianati Anda. Dengan memberikan hadiah-hadiah itulah ia bisa mengatasi rasa bersalahnya.
3. Tingkah lakunya membuat Anda merasa ada sesuatu yang tidak beres.
Percayailah instink Anda. Tidak peduli dengan instink tersebut sama saja Anda “membutakan” diri dari kebenaran yang ada. Andalah yang paling tahu kebiasaan, rutinitas, dan sikap-sikapnya sehari-hari. Jadi, curigalah bila semua itu berubah.
4. Dia mulai semakin sering memancing pertengkaran. Ini adalah alasannya untuk marah dan pergi menemui kekasih gelapnya. Namun, bisa juga dilakukan karena perasaannya yang bercampur aduk setelah mengkhianati Anda.
5. Selalu membicarakan kemungkinan hubungan Anda berdua berakhir. Waspadalah jika dia mulai sering berkata, “Apa yang kamu lakukan jika hubungan kita berakhir?” atau, “Jika sesuatu terjadi pada kita berdua, saya akan selalu menyayangi kamu sebagai teman.” Asal Anda tahu, kalimat berandai-andainya itu karena ada orang lain yang akan menerimanya dengan senang hati begitu hubungan Anda berdua berakhir.
6. Dia seperti Anda saat sedang mengalami PMS. Dia tampak senang dan bersemangat ketika akan pergi keluar rumah sendirian, dan langsung lesu serta lemas saat berada di dekat Anda.
7. Dia jarang bicara dengan Anda dan menjadi “dingin” seperti es batu, tidak peduli pada perasaan Anda.
8. Selera musiknya tiba-tiba berubah. Karena jadi lebih sering mendengarkan musik kesukaan “sang pacar”, ia pun jadi ikut menyukai musik tersebut.
9. Harga dirinya rendah. Bukan berarti lalu dia pasti berselingkuh. Namun, orang-orang seperti ini umumnya cenderung mencari rasa aman dan umpan balik positif dari orang lain. Nah, salah satu cara mendapatkannya, ya, lewat perselingkuhan.
10. Dia terus-menerus mengkritik orang lain (lawan jenisnya). Ini adalah usahanya untuk membuat Anda berpikir bahwa orang seperti itu bukanlah tipe favoritnya, walau sebenarnya diam-diam dia tertarik.
11. Dia jadi lebih sering memberi kritik pedas kepada Anda.
12. Emosinya jadi lebih mudah terpancing terhadap komentar Anda, bahkan komentar netral sekalipun.
13. Dia tak lagi memberi perhatian kepada Anda, anak-anak, dan kehidupan keluarga.
14. Dia mulai seperti bermain “petak umpet” saat Anda berada di dekatnya. Misalnya, Sering sekali menutup pintu atau pergi menjauh saat bicara di telepon.
15. Dia tak pernah lagi memuji penampilan Anda.
16. Dia mulai berhenti mengucapkan “Aku cinta kamu.
17. Dia tampak salah tingkah atau tampak merasa bersalah saat Anda melakukan hal baik untuknya.
18. Dia justru menuduh Andalah yang berselingkuh walau tak memiliki bukti yang kuat.
19. Dia lebih memilih menghabiskan waktu bersama teman-temannya dibanding bersama Anda.
20. Dia mulai tak berminat membicarakan masa depan perkawinan Anda berdua.
21. Dia tak lagi menunjukkan kasih sayangnya kepada Anda.
22. Dia lebih memilih membaca atau menonton teve dibanding mengobrol atau bercinta dengan Anda.
23. Dia sering membicarakan masalah yang tengah dialami orang lain, terutama pada lawan jenisnya.
24. Dia mulai menggunakan kata-kata humor atau canda serta pendapat yang berbeda dari biasanya, yang tidak mencerminkan dirinya.
25. Dia semakin tidak memperhatikan anak-anaknya. Anak-anak pun merasa ada sesuatu yang salah dengan ayah mereka.
26. Dia seperti menarik diri dan menjauh. Tapi saat Anda menanyakan itu semua, dia tak ingin membicarakannya.
27. Dia tampak tidak berkonsentrasi dan tidak menunjukkan gairahnya saat bercinta.
28. Dia selalu tampak kaget atau bingung setiap bangun pagi. Ini karena tidak yakin di tempat tidur siapa dia terbangun.
29. Anda mendengarnya mengigau menyebutkan nama seseorang (nama perempuan tentunya) lebih dari satu kali.
30. Sahabat dan anggota keluarga Anda sering melihat ketegangan di antara Anda berdua, bahkan jauh sebelum Anda sendiri menyadarinya.
31. Dia mudah sekali merasa “terancam” saat Anda bertanya-tanya tentang beberapa hal kepadanya, dan merasa seperti diinterogasi.
32. Pola tidurnya berubah dari biasanya dan tampak resah.

May 9, 2011

Good morning, honey



Good morning, honey
I'm in the office now
I think about u all the journey
And feel warm as i have you inside me
Always miss u, as if we're long time no see
I love you now, yesterday and tomorrow, lovey




(just wrote)

Inspirasi dan Introspeksi


beautiful!

 Kadang kita sering kali dihadapkan pada suasana kebuntuan ketika kita membutuhkan inspirasi. Ketika memori kita buntu, maka nggak ada hal lain yang bisa kita lakukan selain membebaskan pikiran dan otak kita dari upaya menggali memori atau mengkreasi. Karena sekeras apapun upaya yang kita lakukan, maka otak kita akan semakin terbebani dan kita semakin tenggelam dalam kegagalan.

Saatnya kita cooling down untuk memperoleh inspirasi. Salah satunya dengan mencoba relaksasi dengan cara menikmati alam untuk menghadirkan kembali inspirasi. Setiap orang pasti memiliki cara dan pendekatan yang berbeda-beda. Ada yang berusaha menghadirkan inspirasi dari lagu, baik lagu melow easy listening maupun yang hingar bingar.

Saya sendiri paling suka mencari inspirasi (untuk menulis, membuat gambar design untuk logo, kerjaan dan lain-lain) dengan cara melihat langit. Ga peduli apapun kondisinya, kapan pun waktunya. Langit di waktu pagi, sore, atau tengah malam. Kesemuanya mempunyai keindahannya masing-masing... Langit ketika cerah dan biru atau bahkan ketika kelam dan kelabu. Ketika langit malam cerah penuh bintang, pun ketika gelap meremang. 

Langit, awan dan bintang-bintang atau segala sesuatu yang bernuansa alam, memang paling mudah mengusik sisi hati kita yang paling dalam. Menggali apa yang tertanam di lubuk pikiran kita yang terdalam agar menyeruak keluar. Barangkali karena apapun yang kita lihat dari alam tersebut selalu membuat kita merasa 'amaze', itu jika kita benar-benar bisa meresapi setiap ke'amazing'an yang tersaji. Pasti! Dan rasa ketakjuban itu membuat jiwa kita kadang seakan merasa damai dan tenang. Dan kedamaian dan ketenangan ini membuat kita mampu berpikir jernih yang pada akhirnya mampu melahirkan pemikiran-pemikiran baru yang segar. Maka ketika itulah inspirasi muncul.

So, cobalah! Ketika kita merasa 'bad mood' and 'dead lock', nikmati sesuatu yang lain. Alihkan perhatian dari sesuatu yang menyebabkan kita bete dan dead lock tersebut. Setelah tenang, lalu lakukan apa yang menjadi rencana kita barusan tadi. Mulailah dan jangan menunggu inspirasi datang. Ketika ingin menulis (atau pekerjaan lain), maka menulislah (bekerjalah). Dan biarkan kita tenggelam dalam tulisan (atau pekerjaan2 kita yang lain.) Karena setelah beberapa saat kita menikmati waktu dalam menulis (bekerja), inspirasi akan datang dengan sendirinya.

Hal sama juga bisa kita berlakukan ketika kita ingin melakuka introspeksi diri. Membiarkan diri kita berpikir jernih dan melakukan dialog dengan diri sendiri, menjadi salah satu sarana untuk kita lebih mengenali diri sendiri. Dan semakin kita mengenali diri, semakin kita mudah melakukan introspeksi, memilah mana yang baik yang ada dalam diri kita untuk kita pertahankan, dan memilah mana yang buruk dari diri kita untuk kita tinggalkan.

Tak perlu menunggu sampai ketika kita berkaca untuk melakukan telaahan diri. Karena refleksi bayangan yang memantul dari cermin hakekatnya hanya bisa memperlihatkan apa yang terlihat dari diri kita yang berada di luar. Tapi kesadaran yang hadir lewat dialog itulah kadang yang bisa memperlihatkan sisi kita secara keseluruhan, baik dalam maupun luar.

Introspeksi itu perlu sebagai sarana untuk penilaian diri. Seperti yang orang sering bilang, 'nilai lah dulu dirimu, sebelum orang lain menilai diri kita'. Karena ketika kita menilai diri kita dan menemukan kekurangan, maka kita bisa secepatnya melakukan perbaikan. Tetapi ketika orang lain menilai kita dan menemukan kekurangan, maka itu hanya akan menjadi catatan.


Semoga manfaat!