Dec 17, 2010

Euforia Timnas Indonesia

Garuda di dadaku
Garuda kebanggaanku
Kuyakin, hari ini pasti menang









EUFORIA!

Itulah yang kita rasakan saat ini setiap kali Timnas Indonesia selesai bertanding menghadapi lawan-lawannya di ajang Suzuki AFF, ajang kejuaran sepakbola resmi piala ASEAN. Atmosfir kebahagiaan dan kebanggan selalu kita rasakan setiap kali timnas Garuda selesai bertanding. Rasanya tiap kali menyaksikan mereka berlaga di layar kaca, saya... dan mungkin kita semua... merinding!.

Merinding oleh desakan kebanggaan karena ternyata kita, sebagai bangsa Indonesia, mampu mengalahkan bangsa lain, melalui ajang olah raga yg paling populer ini.

Merinding menahan haru melihat mereka berjibaku menahan gempuran lawan agar tidak kebobolan, dan berjuang untuk mencetak goal yang pada akhirnya berujung kemenangan.

Merinding menyaksikan semangat para fans, supporter dan jutaan rakyat Indonesia yang menaruh harapan mereka di pundak ke 11 pemain utama timnas (beserta cadangannya tentu saja) dan pelatih Alfred Riedl.

Empat kali mereka bertanding, dan kesekian itu pula mereka menciptakan Euforia di hati jutaan penduduk negeri ini. Silahkan tanyakan kepada setiap orang dari Sabang sampai Merauke, jika ada dari mereka yang tidak merasakan bangga. Saya yakin semua merasakan hal yang saat ini kita tengah rasakan.

Ya, Euforia ini memang layak kita nikmati. Setelah bangsa ini berduka cita oleh runtutan musibah dan bencana, serta suntuk dan kesal oleh runtutan kejadian bertemakan korupsi, kini untuk sesaat kita diberikan kesegaran karena atmosfir kemenangan yang saat ini begitu terasa dimana-mana.

Tariklah nafas kita dalam-dalam setelah menyaksikan Timnas Garuda berlaga.. dan rasakan. Betapa leganya perasaan kita. Kemenangan mereka, sudah barang tentu, jelas kita rasakan juga. Semangat mereka, saya yakin, menular pula kepada kita.

Kini, kita bisa bilang, 'tak perlu lagi kita takut'!! 
Kita bisa, karena kita bangsa yang besar. Kita bisa kalau kita mau.

Tidak perlu kita pungkiri, saat ini, Bambang 'Super Sub' Pamungkas, Irfan 'baby face' Bachdim, Christian 'El Loco' Gonzales (saya dengar dia bakal dapat hadiah umroh. Alhamdulillah, dan selamat!!), Okto 'Next Mutiara Hitam' Maniani, Firman 'the Captain' Utina, Maman Abdurrachman, Markus Haris Maulana aka Markus Horison, dan kawan-kawan serta tentu saja Alfred 'The Iceman' Riedle plus Wolfgang Pical adalah sosok-sosok Hero,, para pahlawan bangsa Indonesia saat ini yang telah memberikan kebanggan kepada kita semua anak bangsa... Kebanggaan menjadi orang Indonesia. Kebanggaan sebuah bangsa yang setidaknya untuk bidang sepakbola ini, di kawasan Asia Tenggara ini, tidak bisa lagi dipandang sebelah mata, tidak lagi bisa diremehkan. Kebanggaan yg memang rasanya hampir hilang dari diri kita...

Disadari atau tidak, perasaan inferior yg biasanya kita rasakan ketika kita bicara soal TKI, bicara soal teknologi, bicara soal kemajuan ekonomi, kini setidaknya berubah menjadi perasaan superior karena kita telah mengalahkan negara-negara lain tetangga kita,, Malaysia (negara tetangga yang mungkin paling dibenci oleh sebagian kita karena kasus2 Geopolitik, TKI dan ekonomi) kita 'bantai' dengan telak (5-1). Laos 'dihajar' 5-0. Thailand yang biasanya membuat kita gentar, kini kita 'hantam' 2-1, plus kebanggan karena sebelumnya timnas sempat tertinggal 1 gol lebih dulu, sesuatu yang dulu mungkin kita tidak pernah berharap Indonesia akan bisa membalik keadaan. Dan semalam, di leg pertama kita 'menyikat' the Phillipinos dengan skor lumayan alias 1-0.. Kini, kita bisa bilang, 'tak perlu lagi kita takut'!! Kita bisa, karena kita bangsa yang besar. Kita bisa kalau kita mau.

Euforia ini pun telah menyihir SBY untuk ikut-ikutan 'feels excited' ketika berbicara soal timnas. Euforia yang mampu membuat sang Ibu Negara jingkrak-jingkrak ketika para penggawa timnas berhasil menciptakan gol. Euforia yang mampu membuat ajudan sang Presiden dan Ibu Negara (yang notabene seorang laki-laki dan seorang lagi wanita, berseragam lengkap angkatan darat dan laut) bersorak dan merayakan gol semata wayang tersebut (Indonesia vs Phillipina) sambil berangkulan dan saling menggenggam tangan (jika ada yang memperhatikan di TV semalam). Hahahaha...

Ayo.. ayoo...
Ayo Indonesia
Kuingin kita terus menang...

Euforia ini juga yang telah membuat trending topik soal Gonzales, BP, Irfan Bachdim, Okto Maniani, Arif Suyono dan Markus Horison di twitter begitu tinggi ketika ajang Suzuki AFF ini digelar. Jika anda search di Google atau ikuti timeline Twitter, pasti nama2 tersebut akan sering kita temui.

Dan satu lagi yang membuat kita berbesar hati adalah ramainya para selebrity 'merapat' dan lebur bersama kebahagiaan atas kemenangan timnas sepakbola kita ini. Hadirnya para seleb ini ke dalam 'dunia sepakbola timnas' ini jelas menjadi positive impact untuk meningkatkan gengsi olah raga ini, pun demikian para pelakonnya yakni bintang-bintang sepakbola nasional saat ini yang kini semakin populer.

Kita harapkan saja akan terus tercipta simbiosis mutualisma antara dunia sepakbola dengan dunia selebrity untuk meningkatkan popularitas dunia masing-masing yang pada akhirnya akan membawa pengaruh positif bagi bidang-bidang olah raga yang lain untuk ikut terlecut semangatnya agar lebih berprestasi ketika membawa nama bangsa di dunia Internasional.

Ahh... setidaknya Euforia ini juga yang membuat saya senyam senyum sendiri ketika tadi pagi melewati sepanjang jalan Ciledug Raya melihat di pinggir jalan beberapa pedagang menjejerkan kaos-kaos warna merah putih, replika kostum Timnas Indonesia, yang sebagian besar bernomor punggung... 17! Nomor punggung Irfan Bachdim, tentu saja!!!

Dan Euforia ini juga yang membuat saya begitu bersemangat untuk menulis coretan kecil ini, sekedar untuk mengekspresikan kebahagiaan, kebanggaan, rasa merinding saya ketika menyebutkan soal timnas sepakbola kita saat ini sambil menggumamkan lagu yang akhir-akhir ini begitu sering saya dendangkan diam-diam...

Garuda di dadaku,
Garuda kebanggaanku..
Kuyakin hari ini pasti menang

Ya, kita pasti menang. Kita pasti juara!!!

BRAVO GARUDA!!! 
BRAVO TIMNAS INDONESIA!!!


(17 Dec 2010, Ramli Firmanco)

Dec 16, 2010

The face of death...

Every one of us is gonna go back and meet the God Almighty


This morning I visited one of my neighbour who had just passed away last nite. He wasn't too old to dye actually. He was about 50-55 as I can see his face is still quite young. He died because of suffering a complicated diseases on cardio and lunge.

A month ago we were just had a conversation and sharing our laugh. I never noticed that he has such a serious diseases. I was very shock when I met him again a week before he dies. He was so so painful, almost unable to recognice every person that he actually known. I was so sad looking at him dying without any hope.

I saw so many people in deeply sad and crying. Some of them pray and the other recite the Qoran. I took a while to take a look at his face and touched it. It was so cold. He was so peaceful. Another while, I took the Qoran and start to recite sura Yaasiin. All sudden I was trembling all over my body.

God, I didnt know what was I felt, but all sudden I thought about myself. What have I done so far. All the good things and bad things that I have done. About how far I was from God as I abandoned Him quite often, lately. I didn't do my pray so well.

I cried without the tears! 

The sound of my voice reciting sura Yaasiin drowning me in a sea of regretness even more. I remembered my last conversation with some one. She remind me about how far I was going out of track. Remind me about what am I supposed to be .. being a good man, being a leader to my beloved wife and kids.

I knew she was right. Deeply in my heart I have to admit that I slightly changed from a good person became a monster. I've done so many things bad. I made the sins with my open eyes and mind. I keep doing that and worst sometimes with pride.

God forgive me...

I left that mourned house with question running in my head.

When is my time gonna come to an end?
Will I be ready when it is come?

So much time been wasted, less time to catch up..

God give me a guidance...


(my old journal)