Nov 20, 2017

Ketika Bakpao Masuk Rutan KPK Aku Teringat Saat Kelahiran KPK

Ini tulisan sangat menyentuh....

Ketika Bakpao Masuk Rutan KPK
Aku Teringat Saat Kelahiran KPK
-----------------------------------------------------
Negeri ini harus angkat topi kepada Ikatan Dokter Indonesia dan KPK .
Masih ada lembaga yang memiliki nurani dan tak kalah oleh uang dan kekuasaan.

Berbeda dengan DPR dan organisasi Advokat. Mereka yang selalu kisruh dan banyak bicara. Meski anggotanya, bahkan ketuanya yang sudah jelas pembohong dan sudah naik pangkat menjadi tersangka korupsi masih saja asbun jika bicara.

Mungkin saja rakyat Indonesia bukan hanya dianggap bodoh oleh SetNov, namun dianggap kera.

Terimakasih IDI, sebagai organisasi profesi yang masih punya integritas dan sungguh sungguh membantu KPK dengan profesional.

IDI mengatakan Setya Novanto tak perlu dirawat di rumah sakit dan cukup sehat untuk ditahan.

Jika ada dokter yang berbohong dan melakukan malpraktek biasanya dijatuhkan sanksi bukan?

Entahlah apa sanksi yang akan diberikan oleh organisasi Advokat, kepada Fredrich Yunadi,  pengacara Setya Novanto yang mengumbar kebohongan atas keadaan kliennya.

Mobilnya hancur, wah jika orang lain pasti mati, kecelakaan berat,  gegar otak , kepala benjol segede bakpao, masih ditambahi lagi dengan tangan berdarah darah, dan dirawat dalam keadaan kritis. Semua jelas bohong, bohong dan bohong.

Rekomendasi dari IDI mematahkan ocehan pengacara dan dalih malingering  yang terus menerus dilakukan Setnov . Berpura pura sakit, mangkir dan endingnya pura pura kecelakaan . Semua jelas rekayasa, dan sungguh menghina nalar seluruh rakyat Indonesia.

Sekarang kita akan memasuki babak baru. Sudah bertahun kita menanti urusan mega korupsi E-KTP ini.
Apa yang dilakukan KPK kepada Setya Novanto, persis seperti kata pepatah Cina.

Like throwing the shit into the fan
And the shit has hit the fan.

Seperti melempar tai ke kipas angin
Karena tainya sudah kena kipas angin
Maka satu Senayan akan kena tainya.

Sudah waktunya. Ratusan wakil rakyat dan para petinggi negara akan kena batu dan tainya sekarang.

Satu hal yang lucu, selama ini banyak yang sudah mengembalikan uang E-KTP kepada KPK.
Ada Gubernur, ada menteri, ada petinggi negara, namun mereka lupa, mengembalikan uang tidak berarti bisa menegasikan tindak pidana korupsi.

Aku lantas teringat kisah pendirian KPK. Saat aku menjadi ketua tim konsultan dan pakar Indonesia, tahun 2000-2001.

Pendirian KPK didanai oleh ADB sebagai grant kepada Pemerintah Indonesia. Karena Pemerintah tak kunjung jadi membentuk KPK.
Meski itu menjadi mandat Tap MPR no 1.

Banyak tekanan internasional saat itu, agar Indonesia mendirikan KPK.
Maka ADB memberikan danasebesar  sejuta dollar untuk pembentukan KPK. Tugas kami adalah menyiapkan KPK. Project of Establishment of Indonesian Independent Commisision against Corruption. Kami bekerja selama setahun penuh di kantor Menkumham di Rasuna Said, lantai lima.

Dari  pihak pemerintah, Menteri Yusril Ihza Mahendra menunjuk dirjen Kumdang (Hukum dan Perundang undangan) sebagai  ketua steering committe. Yaitu  Prof Romli Atmasasmita, anggotanya ada Erry Riyana Hardjapamekas dan Sudirman Said dari Ikatan Akuntan Indonesia pada tim itu.
Dua duanya adalah temanku
Lalu ada Taufikurahman Ruki, anggota DPR dari Polri. Ada juga Prof Amir Hamzah dari Unhas. Dan beberapa anggota lainnya.

Romli mulai dengan memarahi kami di Working Commitee, karena tim persiapan  berkunjung ke Parleman berkoordinasi dengan DPR komisi ll yang dipimpin oleh Amin Aryoso dengan wakilnya Ferry Mursidan Baldan.
Bagaimana mungkin membentuk KPK tanpa melibatkan DPR?
Ia ingin semua RUU berasal dari pemerintah saja, tanpa melibatkan DPR.
Ia tak suka kami ke TGPK yang dibentuk untuk membantu Kejaksaan Agung.
Jaksa Agungnya Marzuki Darusman.
Romli merasa bahwa TGPK adalah ciptaannya, yang harus tunduk padanya.
Ia lupa kami bukan TGPK dan kami  bekerja independen.

Akhir dari arogansi dan power play yang kontra produktif terhadap pembentukan awal KPK, adalah ketika ia ingin mengusir dan mempersona non grata kan tim  ICAC HongKong.

Selama setahun Bertrand de Speville yang mantan komisaris Scotland Yard  itu tak paham dengan sikap dan rancangan yang sangat banyak loopholenya, yang diajukan oleh pemerintah yang diwakili oleh Romli saat itu.

Ia akhirnya menyusun ulang semua UU anti korupsi,  bersama dengan Prof Boy Mardjono,
ahli hukum pidana dari UI yang dipilih karena opini dan integritasnya.
Karena ia mempertanyakan integritas serta pemahaman Romli tentang hukum pidana korupsi dan bagaimana KPK seharusnya dijalankan. Sementara banyak usulan dan keputusan Romli yang dinilai sebagai melemahkan KPK.

Working Committe terdiri dari  tim Internasinal : Ketuanya Bertrand De Speville  dan Tim Nasional Irma Hutabarat (ketua), dengan para pakar yaitu Bambang Harymurti, Ignas Kleden dan Mohammad Ichsan, ketua LPEM UI yang menggantikan Sri Mulyani saat itu.

Kami bekerja selama setahun sampai selesai seluruh proyek pembentukan KPK yang kuserahkan kepada Presiden GusDur bersama dengan Bertrand de Speville dan Menkumham saat itu Marsilam Simanjuntak (Awal pembentukan Yusril, akhir persiapan Marsilam)
Ditengah proyek kami sempat bekerja dengan menteri Kumham Baharuddin Lopa yang meninggal dunia dan digantikan oleh Marsilam.

Malam ini aku merasa seperti melihat anak perempuanku dilecehkan oleh ketua DPR dan Pengacara yang tak tahu etika dan tak paham sejarah itu .
Aku tergerak ingin mengungkap sejarah KPK , menegakkan kebenaran , mendukung KPK dan menuliskan sepenggal kisah hidupku.

Sebagian saja dari kisah dan sejarah awal KPK .
Mungkin anak anakku sendiri tak paham apa yang kulakukan  tahun 2000-2001 itu.
Sebagai koordinator kampanye ICW aku sering bicara di banyak forum diluar negeri saat itu.
Diundang ke Vienna, Seoul, Durban, HongKong dan seluruh dunia untuk konferensi anti korupsi.
Sehingga OECD dan ADB dan Bertrand yang mantan Komisaris Scotland Yard itu memilihku untuk mengerjakan persiapan pembentukan KPK.

Malam ini, kukisahkan sebagian dari pekerjaanku yang luar biasa intens dan dibawah banyak tekanan, namun sungguh membanggakan.
Membidani kelahiran KPK .
Tak terkejut lagi  ketika melihat Romli berada pada sisi Novanto pada saat praperadilan.
Tak pun heran melihatnya kerap berseberangan dan berlawanan dengan KPK.
Karena selama ini ia mengaku sebagai Bidan KPK, sebetulnya ia adalah bidan yang ingin mengaborsi embrio itu atau setidaknya ia telah berhasil dengan kuasanya membuat cacat bayinya.

Terlalu banyak kebohongan tersaji di negeri ini.
Seorang Profesor dan mantan Dirjen Kumdang mengaku membidani KPK namun ia korup.
Seorang ketua DPR yang hedon mengaku tak bersalah, ia lolos dari berbagai kasus korupsi
Seorang Pengacara tak malu menebar kebohongan demi membela klien dan memberikan pernyataan medis yang melampaui profesinya dan mendahului diagnosa dokter.

Ia melaporkan semua penyidik KPK dan banyak orang dengan pasal pencemaran nama baik.
Hal ini sudah dibahas 16 tahun lampau, dan tuntutan itu gugur dengan sendirinya jika yang menuntut adalah tersangka korupsi.
Semoga saja tak semua hakim senaif Hakim Cheppy.

Bayangkan jika semua tersangka korupsi mempraperadilkan KPK dan melaporkan penyidik, bagaimana mereka bekerja? Sementara korupsi adalah organized crime, yang levelnya sangat jauh diatas pencemaran nama baik.
Bagaimana memberantas korupsi? Jika DPR sebagai pembuat UU meminta judicial review? Sungguh absurd.
Jadi sebetulnya itu sudah diantisipasi jauh 16 tahun yang lalu. Modus tersangka korupsi yang tak boleh dibiarkan. Karena akan menjadi preseden buruk dalam pemberantasan korupsi.

Malam ini, pada saat Setya Novanto ditahan KPK.
Aku menuliskan sebagian dari kebenaran yang selama ini kusimpan hanya sebagai kenangan masa lampau.

Malam ini aku bak melihat anak perempuanku yang sudah 16 tahun usianya, jika dihitung dari saat GusDur menerima rancangan pendirian KPK yang kuserahkan tahun 2001 itu, bersama Marsilam Simanjuntak dan Bertrand de Speville.
Beberapa bulan kemudian Beliau lengser.

Aku teringat pesan sahabatku Prof Setiawan Sabana ,  yang bersamaku di Museum Care dan Citarum Care, membenahi Cisanti dan Citarum.
Ia selalu mengingatkan, speak up  Irma.
Keep speaking about  your passion.
About Vetiver, about Citarum.

Barangkali malam ini saatnya tiba.
Karena adalah malam yang bersejarah bagiku, bagi DPR, karena ketuanya masuk rutan,
bagi KPK , bagi IDI dan bagi bangsa ini

Masih banyak orang baik di negeri ini.
Masih banyak orang jujur dan tulus dan sangat mencintai negeri ini tanpa pamrih.
Namun tidak banyak yang angkat bicara.
Alasannya sederhana,  banyak yang patah hati dan patah arang, melihat badut badut rakus di parlemen, di pemerintahan dan dijudicial sistem dan orang yang korup namun masih berkuasa.
Mungkin aku termasuk yang selama ini diam.

Sampai ada Jokowi, sosok jujur nan pemberani dan sederhana . Ditengah pejabat  hedonis dan korup,  sungguh ia pribadi yang langka, yang memberi secercah harapan bahwa bangsa ini masih diberikan cahaya diujung terowongan gelap.

Masih ada KPK, bayiku yang sudah besar dan bertambah kuat dan pandai, meski diganggu terus oleh DPR, ketahuilah, bahkan dari embrio kelahiranmu sudah begitu banyak yang menentang dan ingin menggugurkan atau membuatmu cacat.

Maka jika sampai sekarang kalian masih bertahan, artinya kau dilahirkan untuk menjadi kuat dan memberi harapan pada banyak orang di negeri ini.
Begitu banyak doa dan energi baik yang masih mendukungmu.
Aku percaya hal itu jauh lebih baik dan lebih kuat ketimbang uang yang bergelimang.

KPK, kau akan menjadi seperti Harry Potter.
Ia sakti karena dilindungi oleh cinta seorang ibu.
Ibu yang rela mati demi menyelamatkan anaknya.  Cinta sejati itulah yang akan melindungi seseorang  dari segala yang jahat.
Selama masih ada penyidik yang jujur dan berani, Selama KPK bekerja karena cinta kepada Ibu Pertiwi, selama  itulah KPK akan tetap berdiri.
Serupa dengan  Harry Potter melawan Voldemort.
KPK melawan DPR dan persekongkolan orang jahat dan korup di negeri ini.
Kelompok Genderuwo yang ingin kau mati.
Tak akan semudah itu, percayalah
Kau akan tetap menang dan berdiri tegar.

Banyak doa dan cinta yang mendukungmu.
Banyak uang tak akan mengalahkan kekuatan cinta dan segenap doa baik untukmu.
Cinta dan spiritku selalu bersamamu KPK.
Cinta dan harapan para ibu se negeri ini, cinta para orangtua dan generasi muda, generasi jamannow, milenial yang muak dengan korupsi,  kepalsuan dan kebohongan.

Cinta dan dukungan tulus selalu bersamamu.
Kami yang tak ingin anak kami menjadi koruptor atau menjadi korban dari parlemen,  penegak hukum atau pemerintahan yang korup.
Sudah lewat masa kelam itu pada 1998.
Jangan beri kesempatan kepada jiwa jiwa yang rakus dan jahat untuk kembali dan melanggengkan korupsi.
Kami tahu mereka sungguh ingin membunuhmu dan melihatmu mati dengan persengkokolan paripurna itu.

Wahai KPK, anakku tercinta
Kau dilahirkan dengan penuh perjuangan.
Karena itu tetaplah tegak demi negeri ini.

#irmahutabarat
#bravoKPK
#bravoIDI #tidakbravoDPR
#bakpaomasukrutant #sejarahKPK
#nostalgiapendirianKPK #lahirnyaKPK

No comments: