Dec 18, 2006

Pada satu hati

Cukup lama aku kehilangan 'sense' untuk mengekspresikan apa yang aku rasa dalam bentuk tulisan, well... yg kata orang puisi. Terutama mengekspresikan apa-apa yang aku rasa tentang Bony. Padalah begitu banyak rasa bergejolak tentang dia. Begitu banyak yang ingin kukatakan tentang dia. Begitu banyak rindu yang terkungkung dipikiranku tentang dia, menanti untuk kuledakkan.. kukeluarkan.

Masalahnya selama ini aku memang nggak benar-benar mengenali kata hatiku sendiri. Terlalu asyik membiarkan pikiranku untuk mengingat sesuatu yang sudah seharusnya kulupakan. Terlena oleh pikiran liar yang memabukkan dan menyesatkan, yang sebenarnya kusadari sesuatu yang nggak benar. Ya, benar juga kata temanku AJ, kalau aku fokus --dan memang seharusnya aku lakukan sejak lama-- mencurahkan setiap rasa yang aku punya ke Bony, dan menghentikan setiap peluang untuk memikirkan yang lain --meski iseng dan semata-mata untuk mengeksploitasi inspirasi sekalipun, maka aku pasti akan mampu menulis kembali puisi-puisi tentang Bony.

Tak 'kan habis cerita tentang dia, tentang rindu, tentang kekaguman, tentang keinginan, tentang harapan-harapan yang bisa kubangun bersamanya, dan tentang cinta yang seutuhnya. Banyak! Masih banyak yang bisa kugali tentang dia. Masih sangat pantas dia kujadikan seseorang yang dengannya aku akan memperoleh... Inspirasi! She is and she will always be my inspiration, seperti kata Chichago. Hanya seseorang dengan siapa kita sungguh2 mencintai, inspirasi itu akan datang.

Well, terima kasih, AJ...

No comments: