May 9, 2011

Inspirasi dan Introspeksi


beautiful!

 Kadang kita sering kali dihadapkan pada suasana kebuntuan ketika kita membutuhkan inspirasi. Ketika memori kita buntu, maka nggak ada hal lain yang bisa kita lakukan selain membebaskan pikiran dan otak kita dari upaya menggali memori atau mengkreasi. Karena sekeras apapun upaya yang kita lakukan, maka otak kita akan semakin terbebani dan kita semakin tenggelam dalam kegagalan.

Saatnya kita cooling down untuk memperoleh inspirasi. Salah satunya dengan mencoba relaksasi dengan cara menikmati alam untuk menghadirkan kembali inspirasi. Setiap orang pasti memiliki cara dan pendekatan yang berbeda-beda. Ada yang berusaha menghadirkan inspirasi dari lagu, baik lagu melow easy listening maupun yang hingar bingar.

Saya sendiri paling suka mencari inspirasi (untuk menulis, membuat gambar design untuk logo, kerjaan dan lain-lain) dengan cara melihat langit. Ga peduli apapun kondisinya, kapan pun waktunya. Langit di waktu pagi, sore, atau tengah malam. Kesemuanya mempunyai keindahannya masing-masing... Langit ketika cerah dan biru atau bahkan ketika kelam dan kelabu. Ketika langit malam cerah penuh bintang, pun ketika gelap meremang. 

Langit, awan dan bintang-bintang atau segala sesuatu yang bernuansa alam, memang paling mudah mengusik sisi hati kita yang paling dalam. Menggali apa yang tertanam di lubuk pikiran kita yang terdalam agar menyeruak keluar. Barangkali karena apapun yang kita lihat dari alam tersebut selalu membuat kita merasa 'amaze', itu jika kita benar-benar bisa meresapi setiap ke'amazing'an yang tersaji. Pasti! Dan rasa ketakjuban itu membuat jiwa kita kadang seakan merasa damai dan tenang. Dan kedamaian dan ketenangan ini membuat kita mampu berpikir jernih yang pada akhirnya mampu melahirkan pemikiran-pemikiran baru yang segar. Maka ketika itulah inspirasi muncul.

So, cobalah! Ketika kita merasa 'bad mood' and 'dead lock', nikmati sesuatu yang lain. Alihkan perhatian dari sesuatu yang menyebabkan kita bete dan dead lock tersebut. Setelah tenang, lalu lakukan apa yang menjadi rencana kita barusan tadi. Mulailah dan jangan menunggu inspirasi datang. Ketika ingin menulis (atau pekerjaan lain), maka menulislah (bekerjalah). Dan biarkan kita tenggelam dalam tulisan (atau pekerjaan2 kita yang lain.) Karena setelah beberapa saat kita menikmati waktu dalam menulis (bekerja), inspirasi akan datang dengan sendirinya.

Hal sama juga bisa kita berlakukan ketika kita ingin melakuka introspeksi diri. Membiarkan diri kita berpikir jernih dan melakukan dialog dengan diri sendiri, menjadi salah satu sarana untuk kita lebih mengenali diri sendiri. Dan semakin kita mengenali diri, semakin kita mudah melakukan introspeksi, memilah mana yang baik yang ada dalam diri kita untuk kita pertahankan, dan memilah mana yang buruk dari diri kita untuk kita tinggalkan.

Tak perlu menunggu sampai ketika kita berkaca untuk melakukan telaahan diri. Karena refleksi bayangan yang memantul dari cermin hakekatnya hanya bisa memperlihatkan apa yang terlihat dari diri kita yang berada di luar. Tapi kesadaran yang hadir lewat dialog itulah kadang yang bisa memperlihatkan sisi kita secara keseluruhan, baik dalam maupun luar.

Introspeksi itu perlu sebagai sarana untuk penilaian diri. Seperti yang orang sering bilang, 'nilai lah dulu dirimu, sebelum orang lain menilai diri kita'. Karena ketika kita menilai diri kita dan menemukan kekurangan, maka kita bisa secepatnya melakukan perbaikan. Tetapi ketika orang lain menilai kita dan menemukan kekurangan, maka itu hanya akan menjadi catatan.


Semoga manfaat!


No comments: