Jun 3, 2004

Lewat Tengah Malam

Dear You,

Semalam aku rindu kamu, rindu sekali. Begitu kuatnya perasaan kangen ini menguasai hingga aku merasa sesak. Aku nggak tahu harus gimana, how to deal with this feeling, krn saat itu kamu nggak ada, dan aku tahu kita nggak bisa saling contact krn keadaan kita.

Rasa ini aku kenali, persis spt dulu ketika aku harus menelan rindu ini sendiri, ketika kita belum jalan bersama. Jiwa laparku sekarat dan menggelepar, karena menginginkanmu.

Malam itu aku rindu menatapmu lekat-lekat seperti terakhir kita bertemu. Ya, aku ingin lagi menikmati saat-saat diam bersamamu, dan membiarkan mata kita bicara sejuta kata, tanpa bibir kita perlu berkata-kata. Menikmati getar dan debar yang membuatku hangat, dan membiarkan jiwa kita menyatu, lebur bersama waktu.

Aku rindu bermandi hangat sinar matamu, seperti daun merindu hangat sinar mentari. Aku rindu melumat wajahmu yang teduh dan melekatkannya erat dibenakku. Wajahmu jelas terpampang tiap kali mataku terpejam. Aku tak bisa melupakanmu, karena tiap detik bayangmu menjelma, begitu jelas dalam ingatanku.
 
Kehadiranmu didalam jiwaku sangat berarti buatku, begitu besarnya.

Aku merindumu tiap kali kau tak ada...



 
(3 Juni 2004)
-tengah malam-


* Collected

No comments: