May 7, 2005

Just My Humble Thought..

Baru aja kelar baca Kompas soal KPU.. duuh, katanya uang haram itu dibagi-bagi. Hm, entah ya, haram atau tidak? Yang jelas uang hasil pemberian rekanan itu (rekanan yang pasti memberi dengan tendensi tertentu, donk! Memangnya rekanan yang dermawan, apa?) pasti membuat orang2 di KPU bisa gelap mata, buta telinga dan mati hati.. tapi tidak mati rasa, tidak pula mati jari-jari (buat ngitung). Hehehe.

Jadi sekarang korupsi berjamaah nampaknya telah jadi budaya.. atau memang sudah sejak dulu ketika negeri ini masih mengagung-agungkan yang namanya orde baru. Dulu mungkin korupsi menjadi hak monopoli genk Orde Baru, mulai dari kecoro sampai sesepuhnya.. Lalu sekarang korupsi mulai merata.. Tidak lagi menjadi monopoli golongan atau bendera partai tertentu.. Tapi benar2 merata. Mulai dari korupsi orang2 partai, korupsi orang2 eksekutif berdasi, korupsi orang2 legislatif terhormat, bahkan sampai tukang sapu pun diajak menikmati hasil korupsi, seperti di KPU itu..

Duh, apakah memang korupsi telah menjadi kebanggaan.. Seperti yang sering gw hadepin ketika harus memenangkan suatu tender.. "Yaahh, bapak tahu sendirilah.. Kalau mau begini ya harus begini, kalau mau ini ya harus ada ini.. Buat kawan2 juga, kok, pak." wallaahh, jadi memang sudah jadi korupsi rombongan?!

Tak malukah mereka? Tidakkah mereka punya hati? Sementara di pelosok2 tertentu, ada bayi yang menderita lemah layu karena orang tuanya tak mampu.. bahkan untuk sekedar untuk biaya imunisasi balitanya. Di pelosok tertentu begitu sering terdengar kisah calon2 tunas bangsa, menghilangkan nyawa dengan bergelantungan mematahkan tulang leher mereka, karena rasa malu dan putus asa terlilit kemiskinan yang membuat mereka ternista?

Tidak takutkah mereka? Bahwa anak2 mereka nantinya akan menjadi besar namun darah yang mengalir di tubuhnya adalah dari hasil yang haram? Tidak takutkah mereka bahwa gen dan kromosom yang tercetak di diri anak mereka adalah gen dan kromosom koruptor, yang pasti akan mempengaruhi pola pikir mereka nanti kelak sebagai koruptor?

Betapa miskinnya penduduk negeri yang kaya raya ini...

No comments: