May 18, 2005

Masih Adakah Rindu Untuk Kita


Masih Adakah Rindu Untuk Kita

(episode lama)


jika aku terikat pada gerak kebenaran
dan kau lebur dalam irama kehidupan

masih adakah rindu untuk kita?

biarkan saja getar itu hilang
seperti kisah kehidupan yang usang
tergerus roda yang berputar
tertimbun waktu yang perlahan pendar

aku akan merajut namamu di keheningan
melukis kenangan demi kenangan
meski tak mungkin lagi kutuangkan malam
dengan warna-warna kita yang kelam

getarkan saja senarmu, andai masih bernada
karena tak mungkin lagi kita titipkan lagu
pada desir angin yang menari hinga senja
karena tak ‘kan ada lagi dansa, kau dan aku

sepertinya tak 'kan lagi rindu kita bicara
meski barangkali masih ada


(May 2005)

1 comment:

Ramz said...

thanks, dian :)

come on, kamu juga jago nulis..
terutama nulis jurnal, sesuatu yang aku selalu ingin bisa buat..

tulisan kamu idup banget..
kamu wartawan, ya? :)

okay, abt 'Masih Adakah Rindu Untuk Kita'..

puisi ini --kalo boleh dibilang puisi seperti kata kamu-- untuk some one from d past..

aku pernah gandrung sama temen sma yang --menurut mataku-- cuantik tenan, tapi gak pernah kesampaian jadi temenan apalagi pacaran! it was in d year 1989. dan aku masih tetep remember of her until now. hehehehe.. gokil, 'kan?

singkat kata aku ketemu lagi 2003 dan akhirnya sempat jadian 8 bulan (2005). tapi sekarang bubar krn both of us cant go on with this relationship krn kita dah sama2 merit! :)

aku tulis itu karena kita masih suka sms-an bilang kangen, tapi sadar nggak bisa lanjut lagi.. makanya tiap rasa kangen itu dateng, aku ekspresiin dalam bentuk puisi seperti itu.

thanks for asking :)

PS.
she was my First Love.
so, kamu tahu 'kan? yang namanya first love itu.. never dies (katanya Dione Warwick)