May 21, 2008

Kebangkitan Nasional

kadang gw berpikir seperti apa sih kebangkitan nasional itu?

apa yang ada dalam benak mereka orang-orang yang mengaku bangsa Indonesia, orang-orang yang duduk di level atas pemerintahan negeri ini... orang-orang yang duduk di kursi nyaman yang empuk, ruang ac yang dingin, dibalik jas mereka yang berbahan lembut tebal dan menghangatkan mereka dari terpaan dingin ac (katanya biar ga terlalu kedinginan. padahal mending ga usah dipake aja tuh jas or ga usah pake ac aja tuh ruangan)..

kebangkitan nasional seperti apa yang mereka bicarakan ketika mereka asik neken kontrak2 yang makin menggelembungkan pundi2 kantong pribadi mereka, neken keputusan-keputusan yang makin menguntungkan kelompok mereka, neken entah itu undang-udang.. keppres2.. kepmen2.. perda2 dan entah apa lagi namanya yang jelas2 membawa dampak nyata yang umumnya makin memerosotkan nasib orang2 ga beruntung (baca: miskin, sangat miskin dan miskin papa dan entah level terendah hingga pada titik nadir) hingga makin terjerumus ke level nasib yang jauh lebih parahhhh, lebih rendah dan jauuuh lebih nadir.. mereka yang ga mikir lagi neken persetujuan tambahan anggaran (baca: kenaikan gaji, tunjangan dan entah apalagi namanya.. untuk para anggota DPR, gaji menteri, gaji profesional eksekutif).. padahal nyata-nyata anggaran itu diambil dari uang negara (yang notabene seharusnya uang milik rakyat) yang sumbernya dari pajak, pungutan2, dan lain-lain. neken penyelenggaraan acara ini itu yang jelas2 memberatkan anggaran keuangan negara.. seperti neken persetujuan untuk acara seremonial bertajuk malam kebangkitan nasional seperti baru2 ini di senayan.

duuhhhh... ngeliat cahaya warna warni yang berasal dari ribuan watt listrik yang mesti dibayar pake uang.. ngeliat baju kemilau warna warni yang dikenakan para penari cantik.. artis2 top berhonor ga kecil (kaya Agnes Monica dll yang gw ga tau dia dibayar atau emang sukarela ikutan nyumbang ngisi acara), ngebayangin mereka yang mengisi malam hura2 itu mesti menginap di hotel mewah yang pasti dibayar pake duit..bukan daon!... dan acara hura2 lain yang cuma untuk 'membangkitkan rasa KEBANGKITAN NASIONAL' mereka2 yang hadir yang barangkali emang udah terpuruk karena seringkali bersikap 'sebodo amat sama kemelaratan bangsa ini'...

duuuuhhh... dimana kebangkitan nasional ini masih ada kalo harga BBM 'terpaksa' (kata pemerintah) dinaikkan yang bikin orang melarat (lagi-lagi) harus berjubel desak-desakan.. impit-impitan.. saling sikut.. saling injak.. saling gasak.. saling 'mampus deh lo!'.. cuma buat ngambil BLT yang nilainya 'paling2 cuman bisa dipake buat 1 hari (itu aja juga masih ga cukup), karena alasan pemerintah supaya subsidi tepat sasaran..

dimana rasa kebangkitan SBY - JK (yang sialnya gw juga ikut milih dulu itu... siaaaaal dangkalan kalo kenyataannya bakal kayak gini nyesel tujuh turunan gw ikut nyoblos nama mereka!) menaikkan harga BBM kalo kenyataannya harga BBM ini bikin kantong gw tambah kempes karena harus mensubsidi anggaran rumah tangga gw buat beli bensin yang jelas2 naek... harga beras yang kemaren udah lompat-lompatan padahal baru issue bbm naek.. harga minyak tanah yang udah nggak perlu dikomen lagi karena udah ga realistis.. disamping harganya bujug buneng dan barangnya juga langka.. harga gas elpiji yang mulai ganjen ikut2an naek.. harga listrik yang kemaren udah bikin gw mumet.. Gimana gw mesti nyelamatin anggaran rumah tangga gw??? apa kudu jalanin apa yang disebut2 orang ekonomi kreatipppp???

dimana? dimana rasa kebangkitan nasional mereka para pemimpin setan di pemerintahan itu melihat para guru demo.. petani demo.. mahasiswa demo.. buruh demo.. karena semua menyuarakan KEGUNDAHAN DAN KETIDAK BERDAYAAN MEREKA Karena kemiskinan udah seperti pasir hisap yang hidup yang setiap hari merayap menarik mereka2 yang ga mampu bertahan hidup dalam kondisi yang serba susah ini?

dimana? apanya? kebangkitan nasional yang kek gimanaaaaa?

pls tell me...

betapa gw ingin negeri ini menyanyikan soal kebangkitan nasional dengan senyum terhias di bibir setiap anak negeri

betapa gw ingin bangsa ini menyuarakan soal kebangkitan nasional dengan wajah sumringah karena merasakan kepuasan dan kebahagiaan, kedamaian, ketentraman, perasaan gemah ripah lo jinawi di jiwa mereka yang membinarkan mata mereka dengan sinar semangat hidup yang seperti matahari...

gw ga tahu apa pantes gw nangis sekarang ini menuliskan ini semua.. gw ga tahu apa gw nulis ini karena rasa kebangkitan nasional gw yang terusik atau karena perasaan ketidak berdayaan sebagai anak bangsa yang cuma bisa duduk diam mendengarkan dan melihat apa yang terjadi di depan mata gw dan mengangguk iya dengan keadaan yang gw alami, menerima apapun yang mesti gw dapat.. menelan apapun yang dijejelin ke mulut gw.. menerima pasrah apapun yang masuk ke otak gw.. dan cuma bisa memberontak dengan pandangan nalar.. jiwa yang berteriak.. jari2 yang mengepal erat ingin meninju apapun yang bisa gw tinju..

apa masih ada kata-kata 'kebangkitan nasional' di benak mereka yang terpaksa ringkih karena kurang makan? di jiwa mereka yang sering terpinggirkan oleh keadaan dan terpojok seperti tikus yang terperangkap dan tinggal menunggu linggis atau golok dihantamkan pada mereka hingga mati... apa mereka masih paham arti kebangkitan nasional? apa mereka masih memiliki kebanggaan menyematkan kata-kata 'Negara Kesatuan Republik Indonesia'.. mengaku sebagai anak bangsa Indonesia.. ketika perut mereka lapar dan busung, sedangkan tak ada satu pun yang peduli.. apa ada perasaan 'kebangkitan nasional' di dada anak2 pedagang asongan yang mesti kurus hitam dan dekil yang bergelantungan dari satu metro mini ke metro mini yang lain yang merayap di jalan yang makin padat dan sesak,,, sementara mata cekung mereka menatap iri dan tak berdaya pada mobil2 mulus, mentereng, mewah (yang mereka pikir pasti nyaman sejuk dan dingin banget duduk didalemnya, seperti yang sering dinikmati oleh jokey-jokey three-in-one yang terpaksa 'bisa naik mobil2 mewah' untuk menyelatmatkan sang tuan dari keharusan pake mobil umum supaya jakarta ga makin macet.. ups, sudirman, ding...)

apa masih ada rasa kebangkitan nasional di benak para pemimpin bangsa ini memikirkan anak2 bangsa yang boro-boro memikirkan kebangkitan nasional.. karena sibuk mencari nasi... uduk or nasi aking sekedar buat pengganjal perut supaya ga lapar tiap pagi????

kebangkitan nasional seperti apa yang sedang dan tiap tahun kita omongin, sih???

apa? mana?

ahhh, ngomong aja loe!

No comments: