Dec 19, 2005

A Stranger Dream...



Semalam aku bermimpi aneh. 

Dalam mimpiku aku melihat matahari begitu dekat, begitu besar, tapi aku tak merasakan panas yang membakar. Mulanya bulatan bola api itu berwarna kuning lalu makin terbakar dan mulai memerah. Dan entah bagaimana tiba-tiba matahari itu padam. Aku lupa-lupa ingat apakah matahari itu meledak setelah padam, aku tidak bisa mengingat jelas.

Yang jelas setelah itu yang kuhadapi adalah kegelapan. Aku tidak buta, tapi seolah dunia yang kupijak gelap gulita. Tak ada kepanikan. Dan dalam mimpi itu aku menemui beberapa orang yang kukenal dekat, teman dan saudara. Siang semerta-merta berubah menjadi malam.

Dalam keherananku, aku terus berjalan seakan tak terjadi apa-apa. Kehidupan terus berjalan, karena sepertinya aku memasuki sebuah perkantoran. Entah itu sebuah bank, entah sebuah mal atau sebuah kantor. Aku tak pasti. Dan orang-orang ramai membicarakan matahari yang padam dan dunia yang gelap gulita.

Kemudian sesuatu terjadi. Orang-orang yang kutemui satu per satu menghilang. Semua lenyap.

Lalu aku sampai pada sebuah dataran luas membentang dimana di tengah-tengahnya aku melihat kilatan cahaya, bergerak dalam konfigurasi yang berputar membentuk lingkaran
seperti sinar laser yang kerap kulihat di pertunjukan-pertunjukan musik. Namun sinar ini mengeluarkan getaran elektromagnetik dan menarikku tepat ke tengah-tengah lingkaran. Lalu aku mendongak tengadah, dan aku melihat dengan takjub. Kulihat matahari itu persis di atas kepalaku sebagai bola besar yang mati tak bercahaya.

Sekitarku tetap gelap dan hampa, sampai akhirnya aku terjaga...

Mimpi yang aneh!

2 comments:

dahlia said...

eit ...tunggu sebentar ya...gw rasanya pernah nonton kaya di mimpi elo...dimana ya....
mungki elo abis nonton pilem ....trus jadi kayak gitu deh

Ramz said...

gw yakin sama sekali gak dipengaruhi sama filem atau apa gitu.. justru itu yang bikin gw herman, eh.. heruan!?